Berita Populer Sulut

3 Berita Populer Sulawesi Utara Jumat 15 Maret: Kasus Caleg JL Disetop, PDIP Menang Pileg di Sulut

Penulis: Tim Tribun Manado
Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

3 Berita Populer Sulawesi Utara Jumat 15 Maret: Kasus Money Politik Caleg JL Disetop, Harga Beras/Rica di Manado hingga PDIP Menang Pileg di Sulut.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak 3 berita populer Sulawesi Utara (Sulut) edisi Jumat (15/3/2024).

Beberapa waktu belakangan kabar terkait caleg di Manado yang jadi tersangka kasus money politik menjadi sorotan.

Ada pula berita terkait melonjaknya harga beras dan rica di Manado di awal bulan ramadhan.

Terakhir, kabar terkait Pemilu 2024 di Sulut.

Di Pileg 2024, PDIP menjadi partai pemenang di 'Bumi Nyiur Melambai' Sulut.

Partai politik besutan Megawati Soekarnoputri ini mengalahkan Demokrat, Gerindra hingga Golkar.

Berikut selengkapnya 3 berita populer Sulut edisi Jumat 15 Maret 2024, dirangkum TribunManado.co.id sebagai berikut :

1. Kasus Money Politik Caleg DPRD Sulut Inisial JL Diberhentikan

Penghentian kasus money politic oknum caleg inisial JL kini jadi sorotan. Kasus money politik tersebut kini dihentikan.

Oknum caleg DPRD Sulut inisial JL pun selamat dari hukuman. Status tersangka JL pun dicabut.

Kasus tersebut dihentikan lantaran sudah kedaluwarsa. Sementara itu, nasib para tersangka lain berbeda dengan JL. Kasus mereka masih tetap berproses.

Kabid Humas Kombes Pol Michael Thamsil menjelaskan penghentian status JL sebagai tersangka sudah dihentikan sejak tanggal awal bulan Maret 2024.

"Sudah dihentikan sejak tanggal 4 Maret 2024," jelasnya Kamis (14/3/2024).

Menurutnya, sesuai Undang-Undang Pemilu ada batas waktu penanganan perkara, dan berkas perkara JL tersebut sudah kadarluasa.

"Penyidik Dirreskrimum Polda Sulut kemudian menghentikan kasus atas tersangka JL," jelasnya

Kombes Thamsil menambahkan sejak perkara naik ke tahap penyidikan dan ditetapkan JL ditetapkan tersangka, penyidik telah meyakini dengan 2 alat bukti.

"Tapi yang kami sampaikan tadi, karena ada batas waktu penanganan, sehingga dalam kurun 14 hari, berkas perkaranya belum rampung atau masih bolak-balik dan kasusnya dihentikan," jelasnya

Dia pun menyebut untuk tersangka lainnya, kasusnya tetap berproses.

"Ya, kasusnya jalan karena berkas perkaranya sudah diterima," jelasnya

Diketahui penghentian kasus ini diketahui lewat surat ketetapan nomor S: Tap/5/III/2024/Ditreskrimum yang ditandatangani Dirreskrimum Kombes Pol Fernando Gani Siahaan.

Dalam isi tersebut dijelaskan dihentikan putusan ini dengan alasan daluwarsa, serta dimaksud dalam Pasal 523 ayat (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan umum Jo Pasal 55 ayat (1) ke-2e KUHP yang terjadi di Manado pada tanggal 13 Bulan Februari
2024.

Dalam surat tersebut ikut memberitahukan penghentian penyidikan kepada Kejaksaan tinggi Sulawesi Utara, Ketua Pengadilan Negeri Manado dan Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara.

Dalam hal tersangka ditahan segera dikeluarkan dan benda sitaan dikembalikan kepada yang berhak.

2. Hasil Pileg 2024 di Sulawesi Utara: PDIP Menang

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih suara tertinggi untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Hasil tersebut berdasarkan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Sulut.

Dikabarkan, penetapan itu berdasarkan rapat pleno rekapitulasi hasil Pemilu 2024 pada panel B yang dipimpin oleh Komisioner KPU RI, August Melasz pada Kamis (14/3/2024).

PDIP meraih 511.270 suara, disusul oleh Partai Demokrat yang memperoleh 327.386 suara.

Di posisi ketiga, ada Partai Golkar yang meraih 203.548 suara.

Sementara itu, Partai Nasdem menyusul di posisi keempat dengan raihan 174.555 suara.

Lalu, di posisi kelima ada Gerindra yang mendapatkan 116.781 suara.

Kemudian, untuk posisi keenam hingga 10 secara berturut-turut ditempati oleh Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendapatkan 80.753 suara,

lalu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 28.665 suara, Perindo yang meraih 21.348 suara, PSI yang mendapat 17.317 suara, dan PKB yang mendapatkan 16.639 suara.

Lalu, ada delapan parpol lain yang mendapatkan perolehan suara di bawah 16.000, yakni Partai Hanura dengan 10.248 suara, PPP dengan 8.242 suara,

Partai Gelora dengan 5.802 suara, Partai Buruh yang mendapatkan 3.766 suara, PBB yang meraih 2.980 suara, Partai Garuda yang mendapatkan 1.684 suara, PKN dengan 1.628 suara dan Partai Ummat yang mendapatkan 821 suara.

Adapun jumlah suara sah Pileg Sulawesi Utara sebanyak 1.533.523 suara. Lalu, jumlah suara tidak sah sebesar 108.316 suara.

Oleh karena itu, jumlah suara sah dan tidak sah pileg di Provinsi Sulawesi Utara sebanyak 1.641.839.

3. Harga Beras dan Rica di Manado Sulawesi Utara Naik

Harga beras di Kota Manado, Sulawesi Utara, masih mahal pada awal bulan puasa.

Harga beras masih dikisaran Rp 16 - 17 ribu per kilogram, diikuti juga beberapa harga bahan pokok lainnya yang ikut naik.

Menyikapi kondisi ini, pengamat Ekonomi Sulawesi Utara, Robert Winerungan memberikan tanggapannya.

Ia menekankan pentingnya keuntungan dari kenaikan harga beras bagi para petani lokal.

"Jika beras mahal, mudah-mudahan bisa membawa keuntungan bagi petani, asalkan harga yang mahal itu bukan dinikmati sendiri oleh pedagang," ucapnya pada Tribunmanado.co.id, Rabu (13/3/2024).

Winerungan mengingatkan bahwa kesejahteraan petani harus menjadi prioritas.

"Bukan semata-mata kenaikan harga yang merugikan konsumen. Kalau beras yang mahal ini benar-benar membawa keuntungan bagi petani, yakni masyarakat yang menanam masih bisa ditoleransi.

Tapi jika kenaikan harga beras tidak menambah kesejahteraan petani perlu diwaspadai.

Konsumen beras ini adalah adalah masyarakat banyak yang semestinya perlu dilindungi karena menyangkut harkat masyarakat banyak," ucapnya.

Ia mengatakan bahwa selama Ramadan, kenaikan harga seharusnya tidak akan terjadi.

"Tidak ada faktor yang menjadi penyebab kenaikan harga beras, daging dan telur.

Jika kenaikan harga beras ini secara terus menerus hati-hati, karena bisa terjadi krisis pangan karena masyarakat tidak sanggup lagi membeli," ucapnya lagi.

Robert juga menyoroti potensial terjadinya krisis pangan jika kenaikan harga terus berlanjut.

"Jika kenaikan harga beras ini secara terus menerus, hati-hati karena bisa terjadi krisis pangan karena masyarakat tidak sanggup lagi membeli," ucapnya.

Ia mengingatkan agar tidak ada praktik penyalahgunaan pasokan atau manipulasi harga yang merugikan konsumen di tengah situasi kenaikan harga ini.

Mudah-mudahan tidak ada permainan pasar disini atau tangan-tangan yang mengatur harga kebutuhan pokok ini," tuturnya.

Baca juga: 5 Berita Populer Sulut: Harga Beras dan Rica Naik, Korupsi Bansos, Terdakwa Money Politik Disidang

(TribunManado.co.id-Petrick Sasauw/Kompas.com)

Berita Terkini