Terkini Nasional

Maruarar Sirait Ternyata Pernah Diminta Jokowi Jadi Menteri, Batal Lantaran Ada yang Tak Setuju

Editor: Ventrico Nonutu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan politisi PDIP, Maruarar Sirait. Maruarar Sirait ternyata pernah diminta Jokowi untuk menjadi menteri tapi ada yang tidak setuju.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak banyak yang tahu, eks politisi PDIP Maruarar Sirait ternyata pernah mendapat tawaran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi menteri.

Hal itu terungkap setelah Maruarar Sirait bertemu dengan Jokowi.

Pertemuan Maruarar Sirait dengan Jokowi berlangsung pada Jumat (10/2/2024).

Diketahui kini Maruarar Sirait menjadi bagian Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Maruarar Sirait mengatakan pertemuan yang terjadi di akhir masa kampanye adalah pertemuan biasa dan tak membahas politik.

"Gak ada (bahas politik di akhir masa kampanye)," kata Ara, sapaan maruarar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/2/2024).

Ara menegaskan dirinya memang sudah kenal lama dengan Jokowi.

Tepatnya sejak Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo.

"Aduh, kalau saya sama Pak Jokowi kan dari dulu. Dari wali kota udah berkawan dari gubernur udah berkawan. Bukan baru sekarang," kata Ara.

Karenanya, ia sudah sering bertemu dengan Jokowi. Menurut Ara, jejak digital kedekatannya dengan Jokowi bisa dilihat di media sosialnya.

"Datanya di IG saya, saya sering kok ketemu sama Presiden Jokowi ya. Jadi bukan baru sekarang," tuturnya.

Ia lantas menceritakan saat terpaksa batal menjadi menteri di era pertama Jokowi karena ada yang tidak setuju dengan keberadaannya.

Kendati begitu, Ara menegaskan hubungan dengan Jokowi masih terjalin dengan baik hingga saat ini.

"Mohon maaf dengan rendah hati. Saya gak jadi menteri tahun 2014 karena ada pihak yang tidak setuju saya jadi menteri. Walaupun saya tidak jadi menteri.

Tapi tetap bersahabat Pak Jokowi mengantar ke luar mobil ‘Mas Ara tetap membantu saya sebagai kawan’. Dicek kok ada semuanya ya dan Pak Jokowi menepati janjinya," papar Ara.

"Saya menepati janji saya Membantu sebagai kawan," lanjut dia.

Diketahui, Ara memang dikenal dengan Jokowi. Ia dipercaya sebagai Ketua Satgas Anti Mafia Bola.

"Kita 2-3 bulan lalu sudah mulai menangkap mafia-mafia bola. Jadi kita mesti berani melakukan itu," kata Ara.

Ara sendiri saat memutuskan keluar dari PDIP menegaskan dirinya akan mengikuti jejak Jokowi.

Tak lama kemudian, Ara memutuskan bergabung dalam TKN Prabowo-Gibran.

Tanggapi Jokowi Tak Bisa Kerja

Maruarar Sirait juga menanggapi kritik yang disampaikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kepada Presiden Joko Widodo.

Sebagai orang yang bersahabat dengan Jokowi dan Ahok, Maruarar menghormati apa yang disampaikan pria yang kini menjadi politisi PDIP itu.

"Gak apa-apa Kan kita hormati Mas Ahok. Pak Ahok juga kawan baik saya. Kita ini sekarang harus dalam masa kampanye memperjuangkan apa yang kita yakini.

"Kritik itu menurut saya suatu hal yang vitamin, yang sehat. Yang gak boleh kan fitnah," kata Ara.

Menurut Ara, jika memang Jokowi dianggap tak bisa kerja, lantas mengapa tingkat kepuasan rakyat kepada presiden saat ini begitu tinggi.

"Kalau menurut Pak Ahok gak bisa kerja ya gak apa-apa. Tapi 80 persen lebih Kalau surveinya Djayadi (LSI) kalau gak salah dua minggu lalu, 83 persen rakyat Indonesia percaya sama Jokowi. Ya gak mungkin percayalah ya Kalau Jokowi (dikritik) gak bisa kerja," kata Ara.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ditanya Pertemuannya dengan Jokowi, Maruarar Malah Cerita Masa Lalunya Pernah Batal Jadi Menteri

Telah tayang di Tribunnews.com

Baca Berita Lainnya di Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI

Berita Terkini