TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan perlintasan tanpa palang pintu kereta di Dukuh Jontakan, Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan mobil dan kereta api.
Akibat kecelakaan tersebut dua orang meninggal dunia.
Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.
Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.
Meski kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.
Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.
Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.
Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.
Sebuah kecelakaan yang melibatkan kereta api Gaya Baru Malam Selatan dengan mobil Toyota Agya terjadi di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Minggu (14/1/2024).
Kejadian ini tepatnya terjadi di perlintasan tanpa palang pintu kereta di Dukuh Jontakan, Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Kecelakaan tersebut terjadi sekira pukul 16.30 WIB.
Kereta GMBS lalu dapat kembali melakukan perjalanan, sekira pukul 18.21 WIB.
Dua orang tewas dalam dalam kejadian ini yaitu pengemudi dan penumpang yang ada di dalam mobil Agya.
Untuk lebih lengkapnya berikut TribunSolo rangkum 5 faktanya.
1. Kronologi kejadian
Diberitakan TribunSolo sebelumnya, Kasi Humas Polres Klaten AKP Abdillah mengatakan kejadian kecelakaan tersebut bermula dari kereta api berjalan dari arah Solo menuju Jogja.
KA tersebut melintas di jalur rel hilir atau rel sebelah kanan dari arah Solo.
Sementara itu, mobil Agya berjalan dari arah Pereng menuju simpang tiga Toserba WS.
Mobil tersebut memiliki nopol L-1465-JF.
"Menjelang kejadian sesampainya di TKP, perlintasan kereta api tanpa palang pintu, diduga Toyota Agya pada saat menyeberang kurang memperhatikan adanya kereta api yang berjalan dari arah Solo," kata dia.
"Sehingga terjadilah benturan antara Kereta Api 105 A Gaya Baru Malam Selatan dengan Toyota Agya, maka terjadilah kecelakaan," tambahnya.
Ada dua orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.
"2 korban meninggal di lokasi, yakni penumpang dan pengemudi mobil," ujar Abdillah.
2. Identitas korban
Kejadian ini mengakibatkan dua orang tewas yaitu Dimas Firnanda Habibilah (23) dan Bakron Mastaji (50)
Keduanya merupakan orang tua dan anak.
1. Dimas Firnanda Habibilah
Pengemudi Toyota Agya
Usia : 23 Tahun
Alamat : Dukuh/Desa Durikulon, RT 001/ RW 002, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
2. Bakron Mastaji
Penumpang Toyota Agya
Usia : 50 Tahun
Alamat : Dukuh/Desa Durikulon, RT 001/ RW 002, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
3. Kondisi mobil ringsek parah
Dari pantauan TribunSolo.com, mobil tersebut mengalami ringsek di bagian atap kanan dan kiri.
Lalu, bagian bodi depan dan belakang mobil nopol L-1465-JF tersebut juga ringsek.
Kantong air bag mobil sampai keluar.
Ban belakang mobil rusak hingga copot.
Mobil tersebut kemduian dievakuasi pihak berwajib pasca kejadian.
4. Kegiatan Terakhir Korban Tewas KA Gaya Baru vs Toyota Agya di Klaten
Sebelum terjadi kecelakaan korban hendak pulang ke rumah usai menghadiri sebuah kegiatan.
Warga setempat, Rahmad Widodo mengatakan dua korban itu baru saja melakukan sosialisasi produk kesehatan di lingkungannya.
"Korban ternyata baru (selesai) sosialisasi di tempat kami di Sambirejo (Sleman)," ujar Rahmad saat dikonfirmasi TribunSolo.com.
Keduanya baru pulang dari sosialisasi produk kesehatan, yakni obat herbal.
"Terus itu (mereka) pulang, malah terjadi seperti itu," paparnya.
Korban sebelumnya sosialisasi produk kesehatan, berupa obat herbal kepada ibu-ibu PKK di lingkungannya.
Rahmad mengatakan, bila menuju Sambirejo melewati wilayah Sengon Prambanan Klaten.
Karena wilayahnya berbatasan.
5. KAI Daop 6 Yogyakarta turut prihatin dengan kejadian
Melalui keterangan tertulis, Daop 6 juga membantu mengevakuasi korban dan kemudian ditangani oleh pihak kepolisian.
Kejadian ini membuat perjalanan kereta sedikit terhambat, dikarenakan benturan itu mereka pihak KAI juga melakukan pengecekan sarana lokomotif di Stasiun Brambanan.
"Dalam pengecekan, ditemukan kerusakan pada bagian depan lokomotif," ujar Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro.
"Untuk memaksimalkan pelayanan dan meminimalisir resiko saat lokomotif berjalan , maka Daop 6 mengirimkan lokomotif pengganti untuk KA GBMS," tambahnya.
Kereta GMBS lalu dapat kembali melakukan perjalanan, sekira pukul 18.21 WIB.
(Sumber TribunSolo)