TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Sebuah kekhawatiran muncul di kalangan para kusir bendi yang mayoritas telah memasuki usia lanjut.
Hal tersebut terlihat di Area Pasar Langowan, Kecamatan Minahasa, Sulawesi Utara.
Saat ditemui, para kusir ini merasa mengaku cemas dan khawatir.
Baca juga: Pulang untuk Naik Bendi, Tradisi Natal Unik di Kampungnya Ibu Prabowo Subianto
Hal itu krena minimnya minat dari generasi muda untuk meneruskan tradisi menjadi kusir bendi.
Melihat keadaan di lapangan, terlihat jelas bahwa mayoritas kusir bendi yang berada di Pasar Langowan telah berusia lanjut.
Mereka mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap masa depan tradisi ini yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di daerah tersebut.
Satu di antara kusir bendi yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan pasar, yaitu Eddy Londah.
Dengan lugas ia menyampaikan kekhawatirannya terhadap masa depan tradisi bendi.
Ia mengaku tak heran melihat minimnya minat generasi muda untuk menjadi kusir bendi.
Menurutnya, zaman sekarang telah membawa perubahan besar dalam pilihan pekerjaan dan minat kaum muda.
"Tradisi bendi ini sudah jadi bagian sejarah, Kami khawatir akan kehilangan warisan ini karena generasi muda tidak lagi tertarik jadi kusir bendi," ungkap Eddy pada Tribunmanado.co.id, Minggu 7/1/2024.
Ia menyoroti perubahan zaman yang membuat profesi kusir bendi dianggap kurang menarik oleh generasi muda.
"Anak muda sekarang mana lagi yang mau jadi kusir bendi, kalau kami sudah tak ada, siapa lagi," ucapnya lagi.
Meski tak heran dengan situasi ini, ia tetap berharap ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mempertahankan tradisi mereka.
"Kami hanya berharap ada generasi muda yang tertarik dengan tradisi ini," ucapnya.
Mereka menyadari bahwa tantangan besar muncul dari perubahan gaya hidup dan preferensi pekerjaan masyarakat modern.