Sulawesi Utara

Nilai Ekspor Sulawesi Utara Turun dari Bulan Lalu, Asim Saputra Sebut Masih Stabil

Penulis: Isvara Savitri
Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konferensi pers perkembangan ekspor dan impor Sulut oleh BPS Sulawesi Utara, Jumat (15/12/2023).

TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara (BPS Sulut) merilis perkembangan ekspor dan impor Sulut pada 2023.

Berdasarkan data, nilai ekspor Sulut pada November 2023 sebesar US$ 65,71 juta.

Jumlah di atas menurun secara month to month (M-to-M) sebesar 17,41 persen dibanding Oktober 2023.

Pada bulan lalu, nilai ekspor Sulut mencapai US$ 79,56 juta.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPS Sulut, Asim Saputra, dalam konferensi pers secara daring, Jumat (15/12/2023).

"Tapi kalau kita cermati secara tahunan, secara Y-on-Y, kinerja ekspor kita masih tumbuh sebesar 0,61 persen dibanding November 2022," terang Asim.

Kinerja ekspor Sulut selama setahun terakhir masih terhitung stabil.

Jika dirata-rata, capaian nilai ekspor Sulut berada di kisaran US$ 60 juta-US$ 90 juta per bulan.

Asim menyebut, pertumbuhan ekspor Sulut secara M-to-M memang mengalami kontraksi setelah selama dua bulan berturut-turut tumbuh positif.

Sedangkan pertumbuhan ekspor Sulut secara Y-on-Y mengalami pertumbuhan positif setelah mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut.

Lemak dan minyak hewani/nabati (HS-15) masih menjadi komoditas ekspor unggulan Sulut dengan pangsa pasar 53,77 persen.

Nomor dua diduduki oleh ikan, krustasea, dan moluska (HS-03) dengan pangsa pasar 10,80 persen; dan terakhir olahan daging, ikan, krustasea, dan moluska (HS-16) dengan pangsa pasar 9,64 persen.

Nilai ekspor ketiga golongan komoditas tersebut mengalami penurunan dari bulan sebelumnya.

Khusus HS-15 dan HS-16, penurunan disebabkan volume ekspornya yang memang menurun.

"Sedangkan penurunan nilai ekspor komoditas HS-03 dipengaruhi oleh turunnya harga rata-rata komoditas tersebut," ucap Asim.

Halaman
12

Berita Terkini