TRIBUNMANADO.CO.ID - Sulut dibuat heboh dengan kasus dugaan mark up harga solar oleh terduga pengawas SPBU di salah satu SPBU di Manado.

Kasus ini terjadi di tengah maraknya antrian solar di sejumlah SPBU.

Anggota DPRD Sulut Jems Tuuk saat dimintai tanggapannya menyerahkan semua ke proses hukum.

Baca juga: Kapolda Sulawesi Utara Diminta Turun Tangan Atasi Perusahaan yang Diduga Timbun Solar Subsidi

"Langsung saja ke pihak berwajib, tanyakan ke mereka," kata dia kepada tribunmanado via WA Jumat (8/12/2023).

Dalam rapat paripurna DPRD Sulut pekan lalu, Tuuk bersuara lantang soal antrean solar di SPBU yang lagi marak.

Ia menyoroti Pertamina. "Hanya mengingatkan saja pimpinan, dari tahun ke tahun kalau mendekati Natal, Pertamina tidak mensuplai solar dengan baik kepada masyarakat Sulawesi Utara.

Oleh sebab itu, perilaku kehabisan solar antrean di SPBU itu selalu terjadi.

Seolah-olah Pertamina ini sering melakukan ulang tahun dengan berkurangnya suplai solar di Sulawesi Utara,” kata dia.

Sebut dia, kondisi itu memicu ketidaknyamanan bagi warga Sulut yang padat aktivitas jelang natal.

Salah satunya kemacetan. Raski Mokodompit pun buka suara terkait maraknya antrian kendaraan solar.

Menurut Raski, baru-baru ini, asosiasi ekspedisi mengeluh soal ini.

"Ini musti diatasi secepatnya," kata dia. (Art)