Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepala Pos Pengamat Gunung Karangetang, Yudia Tatipang memastikan, peningkatan aktivitas Gunung Lokon di Kota Tomohon Sulawesi Utara tak berdampak terhadap Gunung Karangetang di Sitaro.
"Tidak ada pengaruh apa-apa," kata Yudia Tatipang, saat dihubungi tribunmanado.co.id, Kamis (7/12/2023) sore.
Menurut Yudia Tatipang, setiap gunung api di dunia, termasuk Gunung Karangerang maupun Gunung Lokon di Kota Tomohon memiliki karakteristik dan tipe yang berbeda-beda.
"Kan semua beda dapur magma," lanjut Yudia Tatipang, menjelaskan melalui sambungan telepon.
"Jadi tidak ada pengaruh atau dampak apa-apa antara satu gunung api dengan gunung api lainnya ketika mengalami peningkatan aktivitas," sambungnya.
Yudia Tatipang menjelaskan, sejak 29 November 2023 lalu, pihak Badan Geologi Kementerian ESDM telah menurunkan tingkat aktivitas Gunung Karangetang dari Leve III Siaga menjadi Level II Waspada.
"Sudah lebih dari satu minggu ini status Karangetang telah diturunkan dari Badan Geologi," kata Yudia Tatipang.
Keputusan itu diambil atas beragam pertimbangan yang dilakukan oleh Badan Geologi, seperti halnya terkait hasil pengamatan instrumental, pengamatan visual hingga evaluasi berkala.
Peningkatan aktivitas Gunung Lokon ini ternyata menyita perhatian Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemerintah terus melakukan koordinasi dengan Pos PGA Karangetang guna mengetahui sejauh mana dampak dari peningkatan aktivitas Gunung Lokon.
"Kami terus berkoordinasi dengan PGA Karangetang. Memang sejauh ini masih aman. Intinya kami tetap menunggu rekomendasi dari pihak Pos PGA," ungkap Sagune.
Sebelumnya, Gunung Lokon di Kota Tomohon Sulawesi Utara menunjukan peningkatan aktivitas.
Peningkatan aktivitas Gunung Lokon terakhir terpantau pada Selasa 5 Desember 2023 sekitar pukul 02.04 Wita, dimana selang pukul 00.00-06.00 Wita, tercatat asap dari kawah Tompaluan setinggi 25-150 meter.
Fenomena tersebut juga dibarengi dengan peningkatan kegempaan berupa gempa vulkanik dangkal sebanyak 25 kali, gempa vulkanik dalam lima kali, tiga kali gempa hembusan, dan tiga kali gempa tektonik jauh. (HER)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.