Chord Gitar

PLN UID Suluttenggo Sebut Sulawesi Utara Tak Ada Pemadaman Listrik Bergilir, Ini Alasannya

Penulis: Ferdi Guhuhuku
Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GM PT PLN UID Suluttenggo, Ari Dartomo, dan Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PT PLN UID Suluttenggo, Wijaya Gautama, saat pemaparan materi dalam Media Gathering PLN UID Suluttenggo di Hotel Mercure Tateli, Minahasa, Sulawesi Utara, Kamis (23/11/2023).

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Beberapa waktu lalu, wilayah Sulawesi Selatan dan sebagian Sulawesi Tengah sering mengalami pemadaman listrik.

Bahkan, pemadaman listrik setiap daerah di dua provinsi tersebut sudah terjadwal.

Muncul kekhawatiran hal serupa juga bisa terjadi di  Sulawesi Utara

Baca juga: Terbanyak di Asia Tenggara! PLN Resmikan 21 Unit Green Hydrogen Plant, Produksi Hingga 199 Ton

Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PT PLN UID Suluttenggo, Wijaya Gautama, menyebut bahwa pemadaman bergilir di Sulsel dan Sulteng masih merupakan dampak dari El Nino.

Debit air yang turun karena kemarau panjang menyebabkan produksi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PLN juga menurun.

Akibatnya, Sulsel yang biasa mendapat suplai listrik sekitar 800 megawatt, kini berkurang sebaganyak 200 megawatt.

"Mudah-mudahan hujan tetap turun terutama di hulu sungai dan danau sehingga debit air bisa naik dan tidak ada pemadaman," jelas Wijaya ketika Media Gathering PLN UID Suluttenggo di Hotel Mercure Tateli, Minahasa, Kamis (23/11/2023).

GM PT PLN UID Suluttenggo, Ari Dartomo, mengatakan khusus Sulawesi Utara tidak terpengaruh pemadaman listrik.

Hal tersebut dikarenakan Sulut masih memiliki PLTP Lahendong dan sejumlah PLTU yang tidak ketergantungan terhadap air.

"Kalau PLTP tergantung pada panas bumi. Sedangkan PLTU, sepanjang batu baranya masih ada, masih bisa berproduksi," tambah Ari.

Ari juga menegaskan bahwa pemadaman di Sulteng dan Sulsel mulai bisa diatasi.

Caranya, PLN melakukan program hujan buatan, khususnya di Danau Poso.

"Beberapa minggu ini sudah lumayan kelihatan hasilnya. Harapannya sekarang produksi bisa naik sampai 500 megawatt," tutup Ari.(*)

Berita Terkini