PDIP

PDIP Singgung Gibran dan Bobby Nasution Main Dua Kaki: Anak dan Menantu Jokowi Playing Victim

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PDIP Singgung Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution Main Dua Kaki. Anak dan Menantu Jokowi Dianggap Pandai Bermain isu dan Playing Victim.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Anak dan menantu Presiden Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution hingga saat ini belum mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP setelah menyebrang ke kubu Prabowo Subianto.

Sebagaimana, Gibran kini menjadi bacawapres Koalisi Indonesia Merdeka, mendampingi bacapres Prabowo Subianto.

Sementara, Bobby Nasution mendeklarasikan dukungan kepada paslon Pilpres 2024 Prabowo-Gibran belum laman.

Sebagai informasi, Gibran dan Bobby merupakan kader PDIP.

Bobby Nasution, yang merupakan menantu Jokowi memastikan akan mendukung kakak iparnya itu di kontestasi Pilpres 2024.

Gibran saat ini berstatus sebagai Wali Kota Solo sementara Bobby adalah Waki Kota Medan, dua-duanya maju pada Pilkada sebelumnya melalui PDIP.

Gibran dan Bobby lantas diminta PDIP mengembalikan KTA.

Selain itu, keduanya disinggung sebagai manusia yang pandai bermain isu serta playing victim.

Sebelumnya PDIP, didukung oleh PPP, Hanura dan Perindo menjalonkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun heran dengan sikap Gibran yang merupakan kader PDIP.

Padahal, menurut Komarudin, tindakan Gibran sudah berani melawan aturan partai dan tidak tegak lurus untuk mendukung pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Makanya, kau telah berani lawan kita, tapi tidak berani kembalikan KTA.

Hahaha. Lucu-lucu saja ini," kata Komarudin dalam tayangan Gaspol! Kompas.com dikutip Kamis (9/11/2023).

Ia mengatakan, DPP telah mendelegasikan persoalan KTA Gibran kepada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Solo.

Sejauh ini, DPP PDIP masih menunggu perkembangan informasi dari Ketua DPC PDI-P Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo terkait hal itu.

Menurut Komar, Rudy juga sudah meminta dengan baik-baik agar Gibran segera mengembalikan KTA PDIP.

"Kalau pulang, kembalikan KTA saja. Itu masih lebih soft ya. Itu yang sekarang lagi dikerjakan Rudy," jelasnya.

Anggota Komisi II DPR ini menegaskan bahwa partainya tidak akan menggunakan cara-cara ekstrem dengan memecat atau memberhentikan Gibran.

Namun dia menolak jika cara ini dianggap berbeda ketika memberhentikan Budiman Sudjatmiko dari PDIP setelah menyatakan dukungan untuk Prabowo.

Komarudin menyadari, jika PDIP memecat Gibran, maka timbul narasi seakan-akan Gibran menjadi korban dalam sengkarut internal politik.

"Ini manusia (Gibran) pandai menggunakan isu, informasi, playing victim. Jadi lagi cari celah supaya, pokoknya hal yang benar bisa diputar menjadi masalah.

Kita tidak mau terjebak dalam cara-cara begitu. Karena itu merusak pikiran generasi yang akan datang," tegasnya.

Komarudin lah yang pertama kali menilai Gibran otomatis tak lagi menjadi kader PDIP secara de facto.

Hal ini dinilai setelah Gibran mendaftarkan diri sebagai cawapres Prabowo di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Seiringan dengan itu, DPC PDIP Solo mengirimkan surat kepada Gibran.

Isinya adalah agar Gibran mengembalikan KTA dan mengajukan permohonan mundur dari PDIP.

Gibran mengaku sudah menerima surat tersebut dan akan ditindaklanjuti.

Namun hingga kini tak ada kejelasan terkait tindaklanjut Gibran untuk mengembalikan KTA PDIP.

Secara terpisah Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat menilai Wali Kota Medan Bobby Nasution otomatis sudah tak lagi menjadi kader PDIP.

Pasalnya, Bobby secara resmi telah mendukung bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden lain, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Secara otomatis bukan sebagai anggota partai lagi. PDI Perjuangan dalam berjuang tidak pernah bermain di dua kaki," kata Djarot kepada wartawan, Kamis (9/11/2023).

Kini, PDIP tengah menunggu Bobby mengembalikan KTA sebagai tanda resmi meninggalkan partai.

"Kita tunggu sikap ksatria Mas Bobby untuk kembalikan KTA ke DPD Sumatera Utara," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Meski Bobby disebut tak lagi menjadi kader, Djarot memastikan partainya tetap lanjut bergerak menghadapi Pemilu 2024.

Khususnya, semua organ partai, simpatisan hingga relawan diyakini terus berupaya memenangkan bakal pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Yang pasti semua simpatisan, anggota dan kader partai tegak lurus dan solid dalam satu rampak barisan menangkan Ganjar-Mahfud, orang baik, jujur dan bernyali yang akan mampu mempercepat terwujudnya Indonesia unggul," pungkas anggota DPR Fraksi PDIP ini.

Sebelumnya, Komarudin Watubun memberikan waktu kepada Bobby Nasution untuk menentukan sikapnya apakah masih ingin bersama PDIP atau tidak.

Dia mengatakan, Bobby harus mengembalikan KTA PDIP jika memilih bergabung dengan pendukung bakal pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Komarudin lantas menegaskan, dengan mengembalikan KTA maka Bobby dipersilakan mengundurkan diri dari keanggotaan PDIP.

Menurutnya, Bobby harus memilih mana yang akan didukung pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Jika berbeda pilihan, adik ipar Gibran itu harus meninggalkan keanggotaannya di PDIP.

"Apalagi kan pemimpin itu harus menentukan pilihan, tidak bisa mau ambil semua kan?" ujar Komarudin.

"Ya silakan kau pergi beberapa hari ini, ya. Lalu kembalikan KTA, PDI Perjuangan, sebagai tanda pengunduran diri dari PDI Perjuangan," katanya lagi.

Bobby sendiri menyampaikan dukungan resmi kepada Prabowo-Gibran melalui relawan bernama Barisan Pengusaha Pejuang.

Adapun Bobby merupakan ketua umum relawan tersebut.

Baca juga: MKMK Tak Bisa Koreksi Putusan MK, Langkah Gibran Rakabuming Raka Makin Mulus

Tayang di WartaKotalive.com

Berita Terkini