TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada hari ini Selasa siang.
Kecelakaan itu melibatkan kendaraan truk dengan sepeda motor.
Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan seorang pengendara motor tewas.
Baca juga: Kecelakaan Maut Hari Ini, Tiga Orang Tewas, Truk Pengangkut Loder Jatuh ke Galian Perumahan
Baca juga: Gempa Hari Ini Guncang Jateng Selasa 24 Oktober 2023, Info BMKG Magnitudonya
Kecelakaan merupakan suatu insiden yang dihindari semua orang.
Untuk itu diimbau agar selalu waspada dan berhati-hati ketika berkendara di jalan raya.
Patuhi peraturan yang telah ditetapkan pihak berwajib dan taati rambu-rambu lalu lintas.
Kecelakaan yang terjadi di turunan Bawen jalur Solo-Semarang, tepatnya di Jalan Soekarno Hatta, dekat pertigaan Jalan Kartini Bawen, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang pada Selasa (24/10/2023) siang menimbulkan korban jiwa.
Kecelakaan tersebut melibatkan satu truk kontainer Hino berpelat H1839FL dengan motor Beat AD6343ASD.
Tampak truk kontainer berhenti di lajur kanan jalur menuju arah Ungaran atau Kota Semarang.
Sedangkan terdapat satu motor Beat berada di kolong truk.
Seorang pemotor asal Kabupaten Boyolali, Ajeng S A (20), meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Ken Saras.
Berdasarkan penuturan Kanit Gakkum Satlantas Polres Semarang, Iptu Sutarto, korban mengalami cidera kepala, luka pada tangan dan kaki kiri.
Sementara itu, pembonceng korban selamat dalam kejadian itu.
Iptu Sutarto menjelaskan, peristiwa terjadi saat pemotor yang dinaiki berboncengan melaju dari arah Bawen menuju ke arah Ungaran.
Saat melaju, pemotor diduga mengalami oleng ke lajur kanan.
Sedangkan, saat itu di lajur kanan terdapat truk kontainer yang dikemudikan Masruh (55), warga Kabupaten Magelang.
“Kecelakaan terjadi karena jarak yang terlalu dekat dan (pemotor) tidak dapat menghindar,” kata Iptu Sutarto kepada Tribunjateng.com.
Dari informasi yang dihimpun, pihak keluarga korban sudah menjemput jenazah korban.
Seorang sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) di pertigaan tersebut, Wahyudi, mengatakan bahwa arus lalu lintas di sana cukup membahayakan.
Hal itu karena kontur jalan yang menurun panjang, serta kendaraan-kendaraan yang pada umumnya melaju relatif kencang.
“Selain itu licin juga, karena biasanya debu-debu dari pinggir jalan itu sering ke jalan sehingga membuat pengendara sering terpeleset,” kata Wahyudi.
Dia berharap para pengguna lalu lintas bisa berhati-hati ketika melewati jalan tersebut.
(TribunJateng.com/Reza)
Baca Berita Tribun Manado di Google News
Kecelakaan Lalu Lintas Lainnya
Tayang di TribunJateng.com