TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam sejarah peradaban Islam yang terukir dalam Al Quran, salah satunya adalah kisah Nabi Nuh AS.
Nabi Nuh AS merupakan salah satu dari 25 Nabi dan Rasul yang kita yakini.
Dalam sejarahnya, Nabi Nuh AS dikisahkan berada di tengah-tengah kaum yang ingkar kepada Allah SWT.
Sehingga tugas dari dakwah beliau salah satunya adalah untuk menyampaikan pesan dan beribadah kepada Allah SWT.
Salah satu peristiwa besar pada Kisah Nabi Nuh AS adalah peringatan dan adzab Allah SWT kepada kaum yang ingkar.
Adzab yang diturunkan adalah berupa banjir bandang yang besar.
Sehingga Allah menunjukkan kebesaran dan kuasa-Nya melindungi orang - orang yang beriman kepada-Nya dengan bahtera Nabi Nuh AS.
Peristiwa banjir besar itu diceritakan dalam Al Quran.
Gunung-gunung atau darat tinggai yang digunakan sebagai tempat berlindung kaum Nabu Nuh yang durhaka kepada Allah SWT dan Nabi Nuh pun tersapu banjir.
Kisah ini didasarkan pada anak Nabi Nuh AS yang menolak naik ke bahtera atau peranu Nabi Nuh agar selamat dari terjangan banjir.
Anak Nabi Nuh AS menolak tawaran terebut dan lari ke daratan tinggi atau gunung. Tapi, nyawanya melayang setelah tersapu gelombang besar air bah.
Baca juga: Siti Maryam : Doa dan Kisah yang Tercantum Dalam Al Quran, Memohon Rezeki dan Perlindungan
Kisah ini ada di dalam Surat Huud ayat 42-43.
Allah Ta’ala berfirman,
هِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ
“Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.”
Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang”.
Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan” (Huud : 42-43).
Selain anak Nabi Nuh AS, semua orang kafir yang tidak beriman kepada Allah SWT dan Nabi Nuh AS terkena banjir dan meninggal dunia, tidak tersisa sedikit pun.
Allah SWT mengabulkan doa Nabi Nuh AS yang meminta kepada Allah SWT membinasakan semua orang yang tidak beriman.
وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لا تَذَرْ عَلَى الأرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا
“Nuh berkata: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi” (QS Nuh : 26).
Di dalam Al Quran diceritakan, semua manusia di muka bumi binasa kecuali mereka yang menaiki perahu Nabi Nuh AS.
Mereka adalah Nabi Nuh AS dan keturuannya dan 80 pengikutnya yang beriman kepada Alla SWT dan Nabi Nuh AS.
فَأَنْجَيْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ * ثُمَّ أَغْرَقْنَا بَعْدُ الْبَاقِينَ
“Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tersisa.” (QS Asy-Syuara 119-120).
Dalam banyak riwayat, selain pengikut Nabi Nuh yang beriman, di dalam kapal itu juga dinaiki oleh pasangan-pasangan hewan.
Baca juga: 6 Adab Membaca Al Quran, Perhatikan dan Simak Agar Membawa Berkah yang Lebih
Baca berita-berita terbaru Tribun Manado di : Google News