Kecelakaan Lalu Lintas

Kronologi Kecelakaan Maut, Bus Bagong Hantam Motor, 2 Orang Remaja Tewas

Editor: Tirza Ponto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terjadi kecelakaan maut di jalan raya Kediri-Tulungagung atau tepatnya di Desa Seketi, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di jalan raya Kediri-Tulungagung atau tepatnya di Desa Seketi, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

Insiden kecelakaan maut ini terjadi pada Minggu (15/10/2023).

Akibat kecelakaan maut ini dua orang tewas.

Kecelakaan melibatkan tiga kendaraan.

Kendaraan tersebut adalah Bus PO Bagong dan dua pengendara motor yang masih di bawah umur.

Hal itu diungkap Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Kediri Iptu Budi Winariyanto.

Ia menuturkan, Kecelakaan terjadi akibat pengendara motor yang berjalan terlalu ke kanan.

Saat itu sepeda motor dengan nomor polisi AG 4076 F yang dikendarai oleh SRA (15) dan UA (15) asal Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri melaju dari utara ke selatan atau arah Kediri ke Tulungagung.

"Sementara bus dengan nomor polisi N 7153 UH melaju dari arah sebaliknya, yakni dari Tulungagung menuju Kediri," kata Iptu Budi saat dikonfirmasi.

Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), lanjut Iptu Budi, motor yang dikendarai korban berjalan terlalu ke kanan.

Sementara jarak bus di depannya terlalu dekat, hingga tabrakan tak dapat dihindarkan.

Nahasnya setelah adu banteng dengan bus, korban terlindas ban depan kiri bus.

Sepeda motor yang dikendarai juga tersangkut di bagian bawah depan bus.

"Korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri dan kasus sedang kami tangani," ujar Iptu Budi.

Sebelumnya Bus PO Bagong juga terlibat insiden lalu lintas dengan mobil Zebra di Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Jumat (6/10/2023).

Akibat insiden tersebut tiga penumpang mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Cara Menghindari Kecelakaan

Saat ini jalan raya merupakan salah satu tempat yang tidak aman terutama untuk pengemudi kendaraan bermotor.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengungkapkan, pengendara harus menyadari bahwa jalan raya merupakan tempat berbahaya, otomatis ada tingkat kewaspadaan terhadap kemungkinan kecelakaan meningkat.

“Jika tahu bahwa aktivitas berkendara merupakan hal yang berbahaya, kewaspadaan pasti akan meningkat.

Kesadaran ini membuat pengemudi mempersingkat waktu di jalan raya,” ujar Jusri belum lama ini kepada Kompas.com.

Setidaknya, ada 10 cara untuk antisipasi dan mengendalikan risiko kecelakaan di jalan raya.

1. Bila memungkinan, saat berkegiatan sebaiknya ganti moda transportasi dengan transportasi umum. Hal ini lebih aman ketimbang membawa kendaraan sendiri.

2. Kurangi potensi distraksi saat berkendara.

Halaman
12

Berita Terkini