TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak kisah tentang nabi dan rasul yang bisa disimak oleh umat islam.
Sebagai pedoman untuk kemudian menjadi teladan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Satu di antara banyaknya kisah, ada cerita luar biasa tentang Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman diberikan kecerdasan yang luar biasa oleh Allah SWT.
Nabi Sulaiman dapat memahami bahasa hewan dan dapat mengendalikan makhluk-makhluk yang lain seperti jin.
Nabi Sulaiman adalah raja yang memiliki sifat dermawan dan tidak lupa dengan Allah SWT yang telah memberikan karunia harta dan kekuasaan padanya.
Dengan apa yang dia miliki, Nabi Sulaiman tetap tidak menjadi sombong.
Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis
Nabi Sulaiman lahir di Palestina. la adalah putra Nabi Daud. Nabi Sulaiman menjadi raja menggantikan Nabi Daud.
Sulaiman mempunyai beberapa kelebihan dan mukjizat diantaranya bisa mengerti bahasa binatang dan menundukkan bangsa jin.
Dengan kehendak Allah, Sulaiman bisa memindahkan istana kerajaan Saba dan akhirnya menikah dengan Ratu Balqis.
Sulaiman wafat di Baitul Maqdis, dan baru diketahui ketika Sulaiman tersungkur karena tongkatnya lapuk dimakan rayap.
Nabi sulaiman memiliki kerajaan yang besar.
Setiap hari, Nabi Sulaiman mengadakan pertemuan dan pemeriksaan terhadap para tentaranya.
Suatu ketika, Nabi Sulaiman terkejut ketika dalam pertemuan, ia tidak mendapati burung Hud-hud.
la bertanya kepada pasukannya, “Kemanakah burung Hud-hud, mengapa ia tidak datang? Padahal, aku akan memberinya tugas penting.”
Tidak lama kemudian, burung Hud-hud datang dengan terengah-engah.
Wajahnya menunjukkan perasaan bersalah karena keterlambatannya.
Nabi Sulaiman kemudian menanyakan alasan keterlambatannya, “Mengapa kamu terlambat Hud-hud?”
Hud-Hud menjawab, “Maafkan keterlambatan saya, Baginda. Saya baru kembali dari perjalanan jauh.
Saya sampai pada sebuah kerajaan besar yang belum Baginda ketahui. Kerajaan tersebut bernama Saba’.
Kerajaan itu dipimpin oleh seorang wanita bernama Balqis.
Mereka hidup makmur. Namun, mereka menyembah matahari.”
Nabi Sulaiman tampak tertarik dengan cerita Hud-hud. la berpikir bahwa ada kerajaan adil dan makmur, namun tidak menyembah Allah.
Lalu, ia menulis surat untuk ratu Saba’. Pembukaannya berisi kalimat sebagai berikut, “Dari Sulaiman kepada ratu di Negeri Saba’.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.
Setelah menuliskan pembukaan surat, Sulaiman kemudian menuliskan tentang ajakannya kepada ratu di Negeri Saba’ untuk masuk Islam dan meninggalkan penyembahan terhadap matahari.
Setelah selesai menulis surat, Sulaiman menyuruh Hud-hud untuk menyampaikannya kepada ratu di Negeri Saba’.
Burung Hud-hud segera berangkat. la terbang dengan kecepatan tinggi. la akhirnya sampai ke Kerajaan Saba’.
la langsung menuju ke singgasana ratu di Negeri Saba’ dan menjatuhkan surat tersebut di dekat Ratu Balqis.
Ratu Balqis membaca surat tersebut. la sangat kaget setelah membaca isinya.
Kemudian, ia pun mengumpulkan seluruh penasihat kerajaan. la mendiskusikan tentang sikap yang harus mereka ambil terhadap ajakan Nabi Sulaiman.
Akhirnya, sebuah keputusan diambil. la menuliskan surat balasan yang berisi bahwa ia bersama bawahannya akan datang ke kerajaan Nabi sulaiman.
la juga memberitahukan bahwa negeri yang dipimpinnya merupakan negeri yang besar dan kuat.
Oleh karena itu, seharusnya Nabi Sulaiman segan kepadanya.
Ratu Balqis juga menulis bahwa sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya
dan menjadikan penduduknya yang mulia menjadi hina dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat.
Setelah selesai menulis surat, ia lalu memerintahkan utusannya untuk menyampaikan suratnya tersebut kepada Nabi Sulaiman.
Utusan-utusan itu pun akhirnya sampai ke Kerajaan Sulaiman. Mereka datang sambil membawa banyak hadiah.
Mereka disambut dengan ramah oleh Sulaiman dan bawahannya.
Nabi Sulaiman menerima dan membaca surat dari Ratu Balqis. Ketika semua urusan telah selesai, Sulaiman berkata kepada para utusan,
kembalilah kalian pada ratu kalian, katakan kepadanya bahwa apa yang diberikan Allah kepadaku lebih balk daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu,
tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.
Utusan itu pun akhirnya kembali ke Negeri Saba’. Sesampainya di Saba’, mereka langsung menemui Ratu Balqis dan menyampaikan pesan dari Nabi Sulaiman.
Ratu Balqis sangat terkejut mendengar tentang sikap Nabi Sulaiman. la menjadi penasaran ingin mengetahui Nabi Sulaiman dan kerajaannya.
Kemudian, ia menyiapkan pasukannya untuk mengadakan kunjungan kepada kerajaan Nabi Sulaiman.
Berita tentang kunjungan Ratu Balqis ke bani Israil telah sampai pada Nabi Sulaiman melalui mata-matanya.
Lalu, Nabi Sulaiman mengadakan pertemuan dengan para tentaranya. la berkata kepada mereka,
“Siapa diantara kalian yang sanggup memindahkan singgasana Kerajaan Saba’ dalam waktu sekejap?”
Lalu, di antara tentaranya, terdengar suara menjawab,” Saya sanggup Baginda, sebelum Anda beranjak dari singgasana Anda,
singgasana Kerajaan Saba’ akan pindah ke sini,” kata Jin lfrit.
“Saya akan memindahkan kerajaan Saba’ sebelum Baginda mengedipkan mata,” kata salah seorang saleh yang berilmu tinggi.
la lalu melafalkan beberapa kalimat yang diambil dari Kitab Suci Taurat dan Zabur.
Lalu, ia memohon kepada Allah. Dalam waktu sekejap, singgasana Kerajaan Saba’ telah berada hadapan Sulaiman.
Tak beberapa lama, rombongan Ratu Balqis pun akhirnya datang.
Nabi Sulaiman dan pasukannya kemudian menyiapkan upacara penyambutan.
Saat terjadi pembicaraan, Nabi Sulaiman kemudian menunjuk ke arah singgasana yang dimiliki kerajaan Saba’ sambil berkata,
”Ratu Balqis, seperti itukah kerajaan dan singgasanmu?”
Ratu Balqis sangat terkejut karena ia menyaksikan singgasana yang persis dengan miliknya.
Nabi Sulaiman lalu menjelaskan bahwa ia telah memindahkan singgasana Kerajaan Saba’.
Hal ini tentu saja membuat Ratu Balqis merasa kagum dengan kepandaian Nabi Sulaiman.
Setelah itu Ratu Balqis diajak berkeliling ke istana Sulaiman yang amat besar dan megah.
Kekaguman Ratu Balqis semakin bertambah. Suatu ketika, Ratu Balqis melewati bagian istana yang lantainya terbuat dari kaca tebal.
la mengira bahwa itu adalah genangan air.
la segera mengangkat gaunnya. Lalu, Nabi Sulaiman berkata kepadanya,
“Tidak usah engkau angkat gaunmu. lni adalah lantai yang terbuat dari kaca, bukan genangan air.”
Ratu Balqis merasa malu. Akan tetapi, ia juga kagum dengan kemegahan istana Sulaiman.
Akhirnya, setelah beberapa kali menyaksikan kehebatan dan kemegahan Kerajaan Sulaiman.
Setelah berdiskusi lama. Ratu Balqis menyatakan keimanannya. la akan menyembah Allah dan akan meninggalkan kebiasaan lamanya menyembah matahari.
Nabi Sulaiman sangat senang mendengarnya.
Sejak saat itu, dua kerajaan itu bersahabat dan bekerja sama sehingga mereka sangat kuat dan sulit terkalahkan.
Ratu Saba’ sendiri mewajibkan rakyatnya untuk memeluk Agama Sulaiman.
Agama yang dibawa Sulaiman pun semakin berkembang.
Kisah Nabi Sulaiman Bisa Dengar Pembicaraan Semut
Berikut ini kisah Nabi Sulaiman dan semut.
Nabi Sulaiman AS adalah putra Nabi Daud AS. Ia mewarisi sifat dan kemampuan ayahnya yang bisa berbicara dengan hewan.
Dikisahkan, pada suatu hari Nabi Sulaiman melakukan perjalanan ke daerah Thaif.
Dalam perjalanan itu, Nabi Sulaiman membawa pasukan manusia, jin, dan burung-burung.
Burung-burung bertugas mengawasi keadaan dari udara,
Di tengah perjalanan, Nabi Sulaiman tiba-tiba menghentikan langkahnya.
Nabi Sulaiman melihat rombongan semut.
Seekor ratu semut berkata kepada rakyatnya,
”Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS an-Naml: 18).
Semut itu tidak tahu jika Nabi Sulaiman bisa berbicara dengan hewan termasuk dirinya.
Nabi Sulaiman pun menghentikan langkahnya.
Semua pasukannya berhenti.
Nabi Sulaiman lantas mempersiapkan semut-semut itu untuk lewat lebih dahulu dan tak membiarkan seekor semut pun terinjak.
Hal ini terdapat dalam Alquran Surat An-Naml ayat 17-19.
وَحُشِرَ لِسُلَيْمَـٰنَ جُنُودُهُۥ مِنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ وَٱلطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ [٢٧:١٧]
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).
حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوْا۟ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌۭ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمْلُ ٱدْخُلُوا۟ مَسَـٰكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَـٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ [٢٧:١٨]
Ketika mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”;
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًۭا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَـٰلِحًۭا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّـٰلِحِينَ [٢٧:١٩]
maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.
(Tribunmanado.co.id/TribunJateng.com/Tribunjateng.com)
Baca berita-berita terbaru Tribun Manado di: Google News