TKW

Kisah Heni Sri Sunandi TKW di Hongkong, Kerja Sambil Sekolah, Kini Sukses dan Buat Pendidikan Gratis

Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi TKI atau TKW. Gaji para TKW Indonesia di Tiongkok terbaru pada Tahun 2023, terngantung kota penempatannya.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Niat Heni Sri Sunandi untuk bekerja di luar negeri ternyata tak hanya untuk memperbaiki perekonomian keluarga.

Namun ternyata ia punya niatan yang lain.

Ia rupanya membuat pendidikan gratis kepada warga.

Baca juga: Nasib TKW Asal Bekasi Diperlakukan Tak Manusiawi Majikan di Arab Saudi, Aas Dipaksa Makan Sampah

KISAH HARU seorang TKI membuat warganet heboh lantaran membuat pendidikan gratis. (TikTok @yasa_singgih)

Rupanya ia tak hanya menjadi TKW di Hongkong.

Melainkan ia mengenyam pendidikan di sana. 

Heni pun membuat prestasi yang cukup mengagumkan.

KISAH HARU seorang TKI (Tenaga Kerja Indonesia) membuat warganet heboh lantaran membuat pendidikan gratis.

Baca juga: Kisah Pilu Aas TKW di Arab Saudi, Disiksa Majikan Hingga Disuruh Makan dari Sampah

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar (Istimewa)

Baru saja dikabarkan seorang TKI menjadi sorotan publik karena membuat pendidikan gratis.

Bahkan aksinya kini juga disorot oleh Megawati.

Seperti apa kisahnya dan siapa orangnya?

Menjadi TKI pasti selalu dipandang sebelah mata oleh banyak orang.

Baca juga: 5 Fakta Ida TKW di Dubai Korban Dijebak dan Dijadikan PSK, Disekap Bersama 3 PMI Lain

Namun tak selamanya kisah para TKI selalu miris.

Banyak juga TKI yang menjadi inspirasi banyak orang.

Bahkan hingga menuai prestasi yang membuat banyak orang melongo.

Seperti wanita bernama Heni Sri Sunandi ini tengah menjadi sorotan.

Bagaimana tidak, ia adalah mantan TKI yang kini menjadi inspirasi banyak orang.

Heni Sri Sunandi sempat dinobatkan menjadi salah satu anak muda paling berpengaruh di Asia menurut majalah Forbes dalam "Forbes 30 Under 30 Asia".

Kisah ini tengah viral di TikTok baru-baru ini.

Heni menceritakan perjuangan Heni mengejar cita-tanya menjadi seorang guru yang mengguncang dunia.

Terlihat dari unggahan tersebut, Heni mengungkapkan jika dirinya bukan dari keluarga kaya raya.

Bahkan ia hidup sangat sederhana, kedua orangtuanya bercerai.

Wanita satu ini melanjutkan hidup bersama neneknya.

Dia pun berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak sedari kecil.

"Saat SD pergi pulang sekolah jalan kaki 2 jam,

Saat SMP pergi pulang sekolah jalan kaki 4 jam," ucap Heni, dikutip TribunnewsMaker.com, Kamis, 31 Agustus 2023.

Lebih lanjut, setelah lulus SMK, Heni kemudian mengadu nasib untuk menjadi seorang TKI di Hongkong.

Gajinya sebagai TKI di Hongkong dipergunakannya untuk bersekolah.

Perjuangannya pun tak sia-sia, Heni kemudian berhasil lulus sebagai seorang sarjana lulusan terbaik di Hongkong dengan gelar cumlaude.

Setelah menjadi seorang sarjana di Hongkong, Heni memutuskan kembali ke Indonesia.

Ia mendirikan Gerakan Anak Petani Cerdas dan AgroEdu Komunitas Jampang.

Organisasi tersebut ia dirikan untuk memberi pendidikan yang layak secara gratis kepada anak yang tak mampu.

Sontak saja, dari kontribusinya tersebut, Heni kemudian dianugerahi penghargaan sebagai salah satu anak muda di bawah 30 tahun paling berpengaruh di Asia dalam kategori sosial dari Majalah Forbes.

"Memberi bukan karena kelebihan, tapi karena tahu rasanya tidak punya apa-apa," kata Heni dikutip akun TikTok tersebut.

Sontak saja kisah Heni tersebut mendapatkan ragam komentar dari warganet.

Banyak warganet yang memberikan pujian terhadap Heni.

Bahkan banyak yang menyindir Megawati Soekarnoputri yang pernah menyebut soal kontribusi milenial.

"Bu Mega terdiam melihat ini, diam enggak ya? Enggak tahu deh," tulis warganet.

"Jadi ingat kalimat 'apa sumbangsih kaum milenial untuk Indonesia?' kudu viral dah," kata warganet lainnya.

"Bangga, ini dia anak muda yang patut didukung. Kemarin ada yang nanya, mana sumbangsih anak milenial. Ini bu, salah satunya," komentar warganet yang lain.

Sebagai informasi, pada tahun 2020, Megawati sempat menyindir kaum milenial.

Dia menyebut jika Presiden Jokowi terlalu memanjakan kelompok milenial.

"Saya bilang sama Presiden jangan dimanja generasi milenial,

Saya mau tanya apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi," ucap Megawati.

Ia menyinggung, kelompok milenial kekinian hanya bisa berdemonstrasi dan merusak fasilitas umum.

"Apa sumbangsih kalian kepada bangsa hanya demo saja? Ngerusak apakah ada di dalam aturan berdemo? Adakah aturannya bahwa (demo) untuk merusak? Enggak ada," bebernya.

Namun kini nampaknya Megawati melongo melihat pencapaian Heni.

(TribunnewsMaker.com/ Klara Sinta)

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com 

Berita Terkini