Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Wali Kota Bitung Ir Maurits Mantiri MM, belum lama ini melakukan roling pejabat di lingkup Pemkot Bitung.

Satu di antara Olien Tempo mantan Camat Aertembaga yang dipercayakan menjadi Camat Madidir.

Kepada Tribunmanado.co.id dirinya bercerita tentang keberadaan perempuan yang menjadi pemimpin.

Olien begitu sapaan Camat Madidir menaruh perhatian lebih pada apa yang dinamakan hak asasi manusia (HAM) lebih spesifik ke kegiatan terkait kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan.

Menurut perempuan yang hobi membaca ini, ada sebuah bacaan yaitu, The glass ceiling atau langit-langit kaca, yang menjadi metafor yang populer digunakan untuk menggambarkan keterbatasan yang dialami oleh perempuan, terkait kesempatan akses menduduki puncak organisasi. 

Metafor ini muncul, salah satunya karena adanya ketidaksetaraan gender pada dunia kerja. 

"Khususnya dalam hal ini menggambarkan terbatasnya kesempatan perempuan, untuk menjadi seorang pemimpin yang dipengaruhi oleh adanya stereotip yang merugikan perempuan," ujar dia.

Kata dia, Hofstede (2001) mengungkapkan sebagaimana pria dianggap tegas, kompetitif, dan tangguh sementara wanita dianggap seharusnya lebih sibuk mengurus rumah, anak dan memiliki peran yang lebih lembut. 

"Pandangan tersebut tentu sudah tidak asing dalam masyarakat," ujar dia. 

Kata dia, anggapan tradisional bahwa perempuan hanya mengenal mengurus rumah tangga, mungkin masih tersisa dalam pemikiran beberapa orang.

Dalam kepemimpinan, perempuan dianggap cenderung lebih emosional dan membawa perasaan. 

Hal ini kerap membawa pandangan bahwa perempuan tidak kompeten untuk memimpin, karena tidak mampu memberikan penilaian objektif terhadap situasi yang dihadapi.

"Sebagai seorang pemimpin perempuan, kami berusaha mengutamakan merangkul dan membangun komunikasi yang baik dengan bawahan," kata Camat Madidir Olien Tempo.

Menurut Srikandi kelahiran 14 Oktober ini, sebuah tim tidak dapat berjalan dengan baik apabila tidak menjalin hubungan yang baik. 

Penyuka menu kuliner Ikan Bakar ini juga memaparkan tentang komunikasi dalam menyampaikan perintah.

Kata dia, perintah yang disampaikan, tidak boleh menimbulkan kesan sebagai pemimpin yang memerintah untuk dilayani atau yang ia menyebut dengan istilah “bossing around”.

"Waktu dan pengalaman yang menjadikan kedewasaan memimpin, kami juga berusaha menghindari gaya kepemimpinan yang otoriter," jelas Oline.

Di matanya, sosok pimpinannya saat ini Wali Kota Bitung Ir Maurits Mantiri MM dan Wakil Walikota Hengky Honandar SE membuatnya cenderung mengadopsi gaya kepemimpinan mereka.

"Pak Wali dan wakil gaya kepemimpinannya, demokratis atau partisipatif," tambahnya.

Ia juga ingat betul, dengan kalimat bijak dari Wali Kota Bitung Maurits Mantiri 'Pemerintah, pemimpin ada dan hadir (Harus) memberikan solusi bagi masyarakat'.(crz)

Berikut Biofile Camat Madidir:

Nama Lengkap/Salaan: Olien Tempo / olien

TTL: Madidir, 14 Oktober 1982

Pekerjaan: Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobi: Baca Buku & Traveling

Makanan Favorit: Ikan bakar / Durian

Latar Belakang Pendidikan:

SD GMIM 2 Madidir 1994

SMP Kristen Madidir 1997

SMA Negeri 2 Bitung 2000

Unsrat 2004

Pernah Guru Sekolah Minggu GMIM Sion

Mantan Penatua Kolom V GMIM Sion Madidir.

• 3 Fakta dari Persitiwa Kebakaran Hutan di TWA Batuangus Bitung Sulawesi Utara

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.