Polusi Udara Jakarta

Polusi Udara di Jakarta Terus Jadi Sorotan, Ini Penjelasan Dokter soal Dampaknya

Editor: Glendi Manengal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polusi Udara di Jakarta Memprihatinkan

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui telah banyak yang viral di media sosial soal kondisi Jakarta.

Diketahui hingga saat ini kualitas udara di Jakarta masih buruh.

Dimana polusi udara di Jakarta masih terus terjadi.

Hal ini terus menjadi sorotan publik.

Dikarenakan dampak buruk jika terus menghirup udara kotor.

Lantas disebut polusi udara banyak sebabkan kematian.

Terkait hal tersebut diketahui ada 9 juta jiwa meninggal setiap tahun.

Begini kata Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Kualitas udara yang buruk di Jakarta dan sekitarnya terus jadi sorotan.

Kondisi ini memiliki dampak luas terutama kesehatan.

Sejumlah jurnal menyebut bahwa setiap tahun ada jutaan kematian akibat polusi udara.

Pakar paru sekaligus Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama pun memaparkan datanya.

Badan Kesehatan Dunia WHO menyampaikan data sebelum era Covid-19, sekitar 2019 ke bawah polusi udara berhubungan dengan 6,7 kematian di dunia.

Dengan rincian dari 6,7 juta itu, polusi udara ambien (luar ruangan - outdoor) diperkirakan menyebabkan 4,2 juta kematian pada 2019, dan sisanya karena polusi udara dalam ruangan (indoor).

Sementara itu, jurnal Kesehatan terkemuka dunia, Lancet, menyampaikan hasil analisa "Lancet Commission on pollution and health", yang a.l. menyebutkan di dunia, terjadi sekitar 9 juta kematian setahunnya akibat polusi udara.

"Tegasnya polusi udara menjadi penyebab 1 dari 6 kematian di dunia," kata Prof Tjandra kepada wartawan, Rabu (16/8/2023).

Di India misalnya terjadi hampir 1,6 juta kematian akibat polusi udara di tahun 2019.

Artinya, 17,8 persen kematian di India pada 2019 terjadi akibat polusi udara.

"WHO secara tegas menyebutkan bahwa air pollution is one of the greatest environmental risk to health," ungkap dia.

Artinya dengan menurunkan kadar polusi udara maka negara-negara di dunia (termasuk Indonesia tentunya) akan dapat menurunkan beban penyakit (burden of disease).

Seperti dari penyakit-penyakit stroke, gangguan jantung, kanker paru serta penyakit paru dan pernapasan akut dan kronik.

Pemerintah pun bergerak.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginstruksikan semua pihak untuk menyiapkan langkah pendek, menengah panjang guna mengatasi masalah kualitas udara di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

Intervensi tersebut, antara lain dengan memberlakukan kebijakan Euro 5 dan 6, menambah ruang terbuka hijau (RTH), hingga menerapkan kembali kerja dari rumah atau work from home (WFH).

“Presiden tadi menegaskan bahwa jangka pendek harus ada intervensi dan harus segera dilakukan,” beber Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, usai mengikuti rapat terbatas (ratas) di Jakarta, Senin (14/08/2023).

Penyakit Akibat Polusi Udara

Polusi udara adalah salah satu masalah lingkungan yang semakin mengkhawatirkan. Tidak hanya menurunkan kualitas udara, polusi udara ternyata juga bisa memicu berbagai penyakit.

Kenali berbagai penyakit akibat polusi udara dan dampaknya pada kesehatan berikut ini.

Dikutip dari SehatNegeriku (4/4/2023), data Global Burden Diseases and Injuries Collaborators 2019 menunjukkan, ada 5 penyakit akibat polusi udara dengan prevalensi tertinggi secara global, yakni:

- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

- Pneumonia

- Kanker paru-paru

- TBC atau tuberkulosis

- Asma

Menurut data tersebut, tingkat kematian penyakit akibat polusi udara tersebut cenderung tinggi.

Perinciannya, kematian akibat PPOK mencapai 3,2 juta jiwa, pneumonia mencapai 2,6 juta jiwa, kaker paru-paru mencapai 1,8 juta jiwa, TBC mencapai 1,2 juta jiwa, dan asma mencapai 455 ribu jiwa.

Kondisi secara global tersebut tak jauh berbeda dengan yang terjadi di Indonesia. Beberapa penyakit akibat polusi udara di atas termasuk dalam daftar 10 penyakit yang paling banyak diderita warga Indonesia.

Tak hanya menimbulkan penyakit, polusi udara ternyata juga menurunkan kualitas sampai harapan hidup seseorang.

(Sumber Tribunnews)

Berita Terkini