TMMD

Berkat TMMD, Warga Lahendong Manado Sulut Kini Tak Lagi Pikul Orang Sakit dan Hamil ke Puskesmas

Penulis: Nielton Durado
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembangunan jalan yang dilakukan oleh Kodim 1309 Manado dalam rangka TMMD ke 117 di Kecamatan Mapanget, Manado.

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Senyum Abdulrahim Maula tampak lebar saat dikunjungi Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang dan Dandim 1309 Manado Letkol Inf Himawan Teddy Laksono, Kamis 10 Agustus 2023 di Kampung Lahendong, Kecamatan Mapanget, Manado, Sulawesi Utara. 

Kepada Dandim 1309 dan Wakil Wali Kota Manado, Abdulrahim mengatakan bahwa TMMD sudah mewujudkan mimpi mereka selama puluhan tahun. 

Menurutnya, sebanyak 42 kepala keluarga dan 136 jiwa warga di kampung Lahendong hanya bermimpi punya akses jalan yang memadai. 

Selama 22 tahun tinggal di Kampung Lahendong, keberadaan ratusan mereka seakan tak terdeteksi oleh pemerintah. 

Tak hanya itu, banyak warga yang menolak datang ke Kampung Lahendong karena akses jalan yang hanya merupakan jalan kebun. 

"Banyak warga di Manado tak tahu tempat ini. Padahal di Kampung Lahendong ini ada puluhan kepala keluarga yang tinggal," ujar dia. 

Masalah bagi warga Kampung Lahendong akan kian parah ketika musim penghujan tiba. 

Jalan kebun yang menjadi satu-satunya akses akan sangat becek dimusim hujan.

Menurut pria 56 tahun itu, salah satu kendala yang dihadapi warga kampung Lahendong saat musim hujan adalah membawa warga sakit. 

"Kalau musim hujan datang kami tak bisa berbuat banyak. Apalagi kalau ada yang sakit dan butuh perawatan secepatnya. Itu banyak yang hanya pasrah," beber dia. 

Abdulrahim bercerita banyak warga yang dibawa ke rumah sakit dan puskesmas dengan cara dipikul. 

Jalan yang becek membuat kendaraan roda dua tak bisa lewat.

Apalagi jalan kebun juga tak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat. 

"Selama puluhan tahun kami disini, sudah banyak warga yang dipikul saat sakit," ucapnya. 

"Ada juga ibu hamil yang kami larikan ke puskesmas dengan cara dipikul, karena hujan yang deras," beber dia. 

Pengalaman-pengalaman inilah yang membuat warga kampung Lahendong sangat mendukung kehadiran TMMD ke 117 di desa mereka. 

"Apalagi saat kami tahu bahwa yang dibangun adalah jalan. Semua warga disini langsung bersedia memberikan rumah kepada prajurit TNI untuk tinggal dan bekerja membangun jalan," ucapnya. 

Kini warga kampung Lahendong sudah tak akan lagi memikul orang sakit ke puskesmas. 

Jalan sepanjang 800 meter yang dinanti-nantikan selama puluhan tahun akhirnya dibangun melalui program TMMD ke 117 oleh Kodim 1309 Manado. 

"Sekarang kendaraan sudah bisa masuk ke kampung kami, warga sakit juga bisa langsung dibawa ke puskesmas dan rumah sakit," ungkapnya. 

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sahrul warga kampung Lahendong lainnya. 

Menurutnya, selama ini dirinya bersama warga hanya bisa membawa hasil kebun mereka melalui jalan yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. 

"Hasil kebun seperti kelapa itu sangat sulit ketika dijual. Apalagi saat musim hujan tak ada yang mau membawanya ke pusat kota Manado," ucapnya. 

Namun kini, dirinya sudah bisa menyewa mobil untuk membawa hasil kebunnya dan dijual di pusat kota. 

"Kami sangat berterima kasih kepada Kodim 1309 Manado yang sudah membangun jalan ini. Sekarang masalah kami yang sudah puluhan tahun kini bisa terselesaikan," tegas dia. 

Sementara itu, Dandim 1309 Manado Letkol Inf Himawan Teddy Laksono mengatakan pihaknya tak hanya membangun jalan saja selama TMMD ke 117. 

Tapi ada pula pembangunan jamban, dan rumah layak huni bagi warga Kampung Lahendong yang kurang mampu. 

"Selain itu, kami juga melakukan renovasi rumah ibadah baik gereja dan masjid selama TMMD ke 117 ini," kata dia.

Ia pun menuturkan kampung Lahendong adalah sasaran yang sangat tepat untuk dilaksanakannya program TMMD ke 117 tahun 2023 ini. 

Kodim 1309 Manado juga melakukan pendekatan komunikatif kepada masyarakat kampung Lahendong sehingga baik pembangunan jalan, jamban, hingga renovasi rumah ibadah bisa terlaksana dengan baik. 

"Kami bangga, karena sekarang warga yang sakit di kampung Lahendong tak lagi dipikul dan hasil kebun warga bisa langsung dijual ke pusat kota.

Semoga ini berdampak bagi perekonomian warga kampung Lahendong kedepannya," tandas perwira TNI dua melati tersebut. (Nie)

Baca Berita Tribun Manado Terbaru DI SINI

Baca Berita Lainnya di Google News

 

Berita Terkini