Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah jatuh pada hari Rabu 19 Juli 2023.
Di tahun tersebut, umat Islam di dunia merayakannya dengan berbagai cara.
Ada yang berkumpul bersama keluarga, ada yang menggelar acara makan-makan.
Ada pula yang berbagi kasih dengan kauh fakkir miskin dan anak yatim.
Di Indonesia sendiri ada berabagai macam cara merayakan Tahun Baru Islam.
Di setiap daerah ada tradisi khusus dalam merayakan Tahun Baru Islam.
Berikut lima tradisi perayaan 1 Muharram di berbagai daerah yang ada di Indonesia.
1. Makassar
Tradisi perayaan Tahun Baru Hijriyah di Makassar ternyata sangat unik dibanding tradisi di daerah lain.
Pada tanggal 1 Muharram, para ibu di Makassar akan berbelanja besar-besaran untuk memborong perabot rumah.
Namun, jenis barang yang mereka beli hanya satu.
Karenanya, tidak heran apabila para ibu di Makassar akan memiliki banyak persediaan perabot rumah tangga setelah bulan Muharram.
2. Aceh
Provinsi yang memiliki sebutan Serambi Mekkah ini memiliki tradisi peringatan 1 Muharram yang khas.
Warga Aceh menganggap bulan Muharram sebagai bulan untuk merenung.
Hal ini karena mereka mengenang kematian cucu Nabi Muhammad, Husain, yang terbunuh di Karbala pada bulan tersebut.
3. Pangkalpinang
Warga Pangkalpinang, provinsi Kepulauan Bangka, merayakan Tahun Baru Hijriyah dengan menggelaer acara makan bersama yang disebut Makan Besar.
Acara ini biasanya diadakan di masjid setempat.
4. Bengkulu
Di Bengkulu, Tahun Baru Hijriyah dirayakan dengan mengadakan Festival Tabot.
Di festival ini, warga mengarak sebuah benda raksasa bernama Tabot.
Perayaan ini diprakarsai oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo dan telah dilakukan sejak tahun 1685.
Seperti halnya di Aceh, Festival Tabot bertujuan untuk memperingati kematian cucu Nabi, Muhammad, yang meninggal pada bulan Muharram.
5. Surakarta
Surakarta memiliki tradisi unik dalam merayakan 1 Muharram.
Keraton Surakarta mengadakan tradisi mengarak Kebo Bule (kerbau albino) yang dianggap keramat.
Kerbau yang diberi nama Kyai Slamet ini diarak mengelilingi kota Surakarta.
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
SUMBER GRID.ID