TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kabupaten Minahasa Selatan di Sulawesi Utara dan Pengucapan Syukur adalah ibarat dua sisi mata uang, tak terpisahkan satu sama lain.
Pengucapan Syukur telah jadi tradisi warga Minsel turun temurun.
Berakar dari budaya agraris, Pengucapan di Minsel biasa diadakan sehabis panen pada bulan Juli sebagai bentuk syukur.
Namun pada 2023, GMIM mengeluarkan edaran untuk melaksanakan Pengucapan pada bulan September.
Pemkab Minsel pun sudah mengeluarkan imbauan agar menjalankan Pengucapan sesuai arahan organisasi gereja.
Namun, banyak penduduk Minsel tetap mempertahankan tradisi berPengucapan pada bulan Juli.
Jobel Liando, warga Minsel di Manado, mengaku desanya tetap menggelar Pengucapan pada Juli 2023.
"Dengar-dengar tetap laksanakan pada 9 Juli 2023," katanya, Rabu (5/7/2023).
Ia mengaku akan pulang kampung pada Pengucapan di bulan Juli 2023.
Pengucapan pada 9 Juli 2023 diyakini tetap ramai.
Baca juga: 223 Hari Menuju Pilpres 2024 - Koalisi Gerindra-PKB Goyang? Kata Pengamat soal Duet Prabowo-Cak Imin
Baca juga: Daftar Harga HP Vivo Terbaru di Juli 2023: Vivo V27 5G, Vivo V25 Pro, Vivo Y21 Mulai Rp1 Jutaan
"Seperti biasa, ada orang pesiar (berkunjung, -red) kemudian kami bertemu dengan keluarga atau teman lama dari luar daerah. Mereka juga pulang kampung," katanya.
Merry, warga lainnya, mengatakan bukan hal mudah mengubah tradisi Pengucapan.
Apalagi warga sudah melakukan persiapan sejak jauh hari.
"Persiapan sudah dilakukan sejak jauh hari, sudah ada yang siapkan bahan serta uang," kata dia.
Merry menuturkan, dirinya berencana pulang kampung pada 9 Juli 2023.
Demikian juga beberapa rekannya dari Minsel yang bermukim di Manado.
"Di kampung kami tetap persiapan seperti biasa. Ada nasi jaha, ikan bulu, dan menu ekstrem," katanya.
Hal senada dikatakan warga lain bernama Yohanes.
Keluarganya di Leilem akan open house pada 9 Juli 2023.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.