Penemuan 4 Kerangka Bayi

Perempuan Ini Dicurigai Lakukan Hal Terlarang dengan Ayah Kandung, Diduga Pemilik 4 Kerangka Bayi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fakta-fakta hubungan perempuan inisial E dengan ayah kandung. Diduga terkait penemuan 4 kerangka bayi. Kejadian di Jateng.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kejadian yang membuat heboh dan viral. Diduga melibatkan seorang perempuan dan ayah kandungnya. 

Terjadi di Jawa Tengah, tepatnya di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas.

Menurut warga sekitar, perempuan itu dicurigai menjalin hubungan terlarang dengan ayah kandung, karena mereka pernah tinggal hanya berdua. 

Kecurigaan itu semakin menguat setelah ditemukan ada 4 kerangka bayi di satu lahan di di RT 1 RW 4. 

Lahan kosong tersebut dulunya pernah berdiri sebuah gubuk.

Gubuk itu dulu dihuni oleh dua orang, yaitu seorang Ayah dan anak perempuannya.

Berikut info lengkap, kronologi, cerita dari warga, keterangan kepolisian dan pemerintah setempat. 

Kronologi

Perbincangan soal dugaan hubungan terlarang antara seorang perempuan berinisial E dan ayah kandungnya heboh dan viral setelah ada penemuan 4 kerangka bayi di satu lahan di di RT 1 RW 4. 

Di lahan itu diketahui pernah ada gubuk dan ditinggali oleh perempuan berinisial E bersama ayah kandungnya. 

Polisi menemukan kerangka bayi pertama pada Kamis (15/6/2023). 

Kemudian ditemukan lagi 3 kerangka bayi di kebun pinggir sungai, Kelurahan Tanjung RT 1 RW 4, Kecamatan Purwokerto Selatan, Rabu (21/6/2023).

Sehingga total ada 4 kerangka bayi. 

Perempuan Inisial E Diamankan Polisi, Diperiksa Sebagai Saksi

Terkait penemuan 4 kerangka bayi, polisi telah menangkap perempuan berinisial E pada Jumat (23/6/2023) pukul 01.00 WIB dini hari.

Dia diamankan Satreskrim Polresta Banyumas karena diduga adalah pemilik atas temuan 4 kerangka di kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan. 

Perempuan inisial E adalah warga Kelurahan Tanjung.

"Tim telah mengamankan perempuan berinisial E di Kecamatan Patikraja.

Dia tengah berada di rumah saudaranya," ujar Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (23/6/2023).

Hasil Pemeriksaan Perempuan Inisial E

Polisi mengatakan dari pemeriksaan, E mengakui dia sebagai pemilik empat tulang belulang yang diidentifikasi sebagai tulang bayi.

"Kami memeriksa dia masih sebatas saksi.

Namun, dia mengakui sebagai pemilik tulang belulang dari empat bayi yang ditemukan," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi. 

"Dia masih posisi shock karena kejadian viral ini kemudian diketahui oleh warga, jadi kondisi psikologinya sedikit terguncang," ujar Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi kepada tribunjateng.com, Sabtu (24/6/2023).

Dikubur Sejak 2012

Polresta belum dapat menyimpulkan, apakah tulang belulang bayi tersebut merupakan korban aborsi atau bayi yang telah lahir kemudian dikubur.

"Polisi masih melakukan pendalaman, apakah ada unsur pembunuhan termasuk pemeriksaan psikologi dan DNA," ungkap Kompol Agus Supriadi.

Dari pengakuan sementara aksi penguburan sudah dilakukan sejak 2012.

Polisi juga tengah mengejar laki-laki yang diduga menyuruh E menguburkan bayi tersebut.

Jalani Pemeriksaan DNA

Terduga ibu pemilik kerangka menjalani pemeriksaan secara psikologi sekaligus DNA untuk memastikan hubungannya dengan kerangka tulang.

Kastreskrim mengatakan terduga E sejak 2012 sudah mengandung.

Polisi juga tengah melakukan pencarian terhadap ayah dari E karena saat ini masih belum diketahui keberadaanya paska ditemukan kerangka-kerangka bayi itu.

"Apakah ini saudari E bertindak sendiri atau ada desakan dari orang lain, dan sampai sejauh ini belum ada penetapan tersangka.

Namun ada pengakuan dari saudari E yang akan kami cocokan secara ilmiah," terangnya.

Ayah Kandung Perempuan Inisial E Ditangkap

Ayah kandung diduga inses dengan anak perempuannya di Purwokerto akhirnya ditangkap pihak Polresta Banyumas.

Satreskrim Polresta Banyumas telah menangkap ayah dari E terduga pemilik empat kerangka bayi di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas

Kasat Reskrim, Kompol Agus Supriadi mengatakan pihaknya berhasil mengamankan bapak dari wanita berinisial E tersebut, Sabtu (24/6/2023) malam.

"Ditangkap masih di Kabupaten Banyumas, tetapi saat ini masih kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (25/6/2023).

Indikasi kerangka-kerangka bayi tersebut adalah hubungan Inses Bapak-Anak semakin menguat.

Banyak yang memunculkan dugaan adanya hubungan inses antara bapak dan wanita berinisial E.

"Ada indikasi ke sana, tetapi kita harus lakukan pemeriksaan lebih lanjut lagi.

Kita masih kembangkan saat ini," jelasnya.

Beberapa Ibu Rumah Tangga (IRT) yang tinggal tak jauh dari lokasi penemuan empat kerangka tersebut mengaku sempat melihat E mengandung.

Kandungan itu diduga hubungan gelap antara anak dan bapak yang kejadiannya sekitar 12 tahun lalu.

Menurut pemilik tanah tempat ditemukannya kerangka bayi, Prasetyo Tomo (42) mengatakan, bapak dari E masih memiliki hubungan saudara dengannya dan sempat tinggal di sebuah gubug di tanah miliknya.

"Waktu ketemu ada kerangka ini, dia katanya sedang mancing di seberang sungai.

Kemudian pergi pas tanya warga ada ramai-ramai apa," jelasnya. (TribunJateng.com)

Info dari Warga Tentang Perempuan Inisial E

Menurut pengakuan warga setempat, yaitu T (35) mengatakan kalau terduga E (25) dikenal pribadi yang terbuka dan sering ikut kumpulan.

"Sering bantu-bantu masak, kadang main-main sama anak-anak kecil di sini pernah main sama anak saya juga."

"Orangnya bergaul, belanja biasa, pulang kayak biasa saja," ungkapnya.

Perilaku E berubah setelah adanya penemuan kerangka bayi dan langsung tidak dapat ditemui.

Warga di Kelurahan Tanjung sudah tidak bisa menutupi fakta apabila E pernah melahirkan pada 12 tahun lalu.

"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu.

Makanya sempat diusir sama warga sehingga Ibu E sempat pindah-pindah kontrakan," jelasnya.

Ia mengatakan hasil hubungan terlarang antara E dengan bapak kandungnya itu lalu diadopsi oleh warga Semarang.

Menurut warga anak pertama yang lahir dan besar itu diadopsi orang Semarang yang saat ini sudah kelas 5 SD.

Pihaknya menjelaskan kalau warga melihat dalam waktu yang belum lama ini E sempat terlihat gemuk.

"'Belum terlalu lama, gemuk banget badannya.

Terus setelah itu kurus lagi, cuma saya juga tidak terlalu yakin itu hamil apa tidak," jelasnya.

E biasa bersama dengan ayah kandungnya di Gubug yang berdiri di lahan milik Tomo (47).

Diadopsi Warga Semarang

Satreskrim Polresta Banyumas memburu keberadaan ayah dari E terduga pemilik empat kerangka bayi yang ditemukan di lahan RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas

Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan tengah melakukan pencarian terhadap ayah dari E.

Keberadaan ayah dari E saat ini masih belum diketahui keberadaanya paska ditemukan kerangka-kerangka bayi itu.

"Apakah ini saudari E bertindak sendiri atau ada desakan dari orang lain, dan sampai sejauh ini belum ada penetapan tersangka, namun ada pengakuan dari saudari E yang akan kami cocokan secara ilmiah," terangnya dikutip dari Tribunbanyumas.com, Sabtu (24/6/2023).

Menurut pengakuan warga setempat, yaitu T (35) mengatakan kalau terduga E (25) memang dianggap punya hubungan khusus dengan ayahnya melebihi bapak dan anak.

Perilaku E berubah setelah adanya penemuan kerangka bayi tersebut dan langsung tidak dapat ditemui.

Warga di Kelurahan Tanjung sudah tidak bisa menutupi fakta apabila E pernah melahirkan pada 12 tahun lalu.

"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu.

Makanya sempat diusir sama warga sehingga Ibu E sempat pindah-pindah kontrakan," jelasnya.

Ia mengatakan hasil hubungan terlarang antara E dengan bapak kandungnya itu lalu diadopsi oleh warga Semarang.

Anak pertama yang lahir dan besar itu diadopsi orang Semarang yang saat ini sudah kelas 5 SD.

Bahkan warga sempat melihat dalam waktu yang belum lama ini E sempat terlihat gemuk.

"'Belum terlalu lama, gemuk banget badannya," jelasnya.

Cerita Ketua RT 1 RW 4 

Ketua RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Saryono menceritakan riwayat lahan kosong tersebut dulunya pernah berdiri sebuah gubuk.

Gubuk itu dulu dihuni oleh dua orang, yaitu seorang Ayah dan anak perempuannya.

"Tanah kosong dari dulu, sebelumnya ada gubuk biasa yang ditinggali.

Pada saat itu gubuknya ditinggali oleh bapak dan anak perempuan," jelasnya.

Ketua RT mengatakan tidak ada curiga dengan aktifitas keluarga tersebut.

"Mereka tinggal berdua saja, dan tertutup.

Tapi mereka warga asli Purwokerto.

Tapi suami sudah tidak tinggal bareng lagi dengan Istri.

Mereka pindah sejak awal 2023 tapi pindahnya masih di satu kelurahan," terangnya.

Ia mengatakan keduanya antara bapak dan anak itu menempati gubuk tersebut atas seijin pemilik tanah.

"Dia itu dapat ijin tinggal sama si pemilik tanah situ.

Warga dan ketua RT tidak menaruh curiga akan aktivitasnya," ungkapnya.

Sebelumnya sempat diberitakan polisi kembali menemukan tiga diduga kerangka bayi di kebun pinggir sungai, Kelurahan Tanjung RT 1 RW 4, Kecamatan Purwokerto Selatan, Rabu (21/6/2023).

Kerangka pertama ditemukan pertama kali Kamis (15/6/2023) lalu sehingga total ada 4 kerangka.

Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan betul ada 3 kerangka manusia lagi yang ditemukan sehingga total ada empat. (jti)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Inses Dengan Ayah Kandung, Ini Kesaksian Warga Soal Wanita Pemilik Kerangka Bayi di Purwokerto

Baca berita-berita terbaru Tribun Manado di: Google News

Baca juga: Heboh Penemuan 4 Kerangka Bayi, Mulai Terungkap Siapa yang Punya, Polisi Tangkap Perempuan Inisial E

Berita Terkini