Berita Heboh

Penemuan Jasad Ibu Muda Tewas Sambil Peluk Anaknya, Saat Kasus Diusut Fakta Mengejutkan Terungkap

Editor: Indry Panigoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Penemuan Mayat

 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Heboh penemuan mayat seorang wanita dengan posisi yang tak biasa.

Jasad wanita yang ditemukan tersebut tengah memeluk bayi.

Rupanya bayi yang dipeluk merupakan anak dari wanita yang sudah terkapar.

Saat kasus ini diusut, baru terungkap fakta mengejutkan.

Ternyata siapa pelakunya pun terungkap.

Bahkan apa yang terjadi dengan ibu muda yang sudah jadi jasad itu juga terbongkar.

Ya seorang ibu muda tewas sambil memeluk bayinya membuat heboh warga di Pati, Jawa Tengah.

Ibu muda tersebut ditemukan tewas dengan sejumlah luka lebam pada jenazah.

Fakta pun kini terungkap.

Berikut ini kronologi kejadian nahas yang dialami seorang ibu muda tersebut.

Ibu muda tersebut bernama Budiati (31).

Budiati ternyata adalah korban kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT ).

Pelakunya adalah suami siri korban.

Garis polisi melintang di pagar rumah kontrakan tempat Budiati (31) ditemukan tewas pada Rabu (14/6/2023) malam. (Tribunjateng.com/Mazka Hauzan Naufal)

Orang tua korban ternyata selama ini tidak pernah ikhlas anaknya dinikahi oleh pelaku.

Budiati (31), ibu di Kabupaten Pati ditemukan meninggal dunia sambil memeluk bayinya di dalam kamar rumah kontrakan pada Rabu (14/6/2023).

Sementara di dalam kamar juga ada dua balita Budiati yang memeluk jasad sang ibu. Selain itu terdapat luka lebam di jasad korban terutama di bagian pipi.

Dari hasil penyelidikan polisi, Budiati tewas setelah dianiaya suami sirinya, Mashuri (45).

Kasus tersebut terungkap saat tetangga curiga mendengar suara tangisan bayi yang terus menerus di dalam kontrakan Budiati.

Lalu ketua RT setempat mendobrak pintu rumah dan menemukan Budiati meninggal dengan memeluk bayinya yang baru berusia satu bulan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Gunadi (61), ayah kandung Budiati saat ditemui di kediamannya, Desa Karangrejo, Kecamatan Juwana.

"Ketahuannya itu karena anak yang bayi nangis lama tidak diberi susu. Akhirnya RT setempat mendobrak dan melihat anak saya sudah meninggal dunia," kata dia.

"Setelah Pak RT datang, baru suami anak saya pura-pura datang dan bertanya-tanya apa yang terjadi dan teriak minta tolong. Dia juga takut waktu ada yang lapor polisi. Berarti kan dia punya kesalahan," jelas Gunadi.

Mashuri (45), berkaus oranye, digelandang ke Satreskrim Polresta Pati, Jumat (16/6/2023). Dia ditetapkan sebagai tersangka kasus KDRT yang mengakibatkan istrinya, Budiati (31), tewas. (TribunMuria.com/Mazka Hauzan Naufal)

Gunadi bercerita anaknya dipukuli sang suami, Mashuri pada Jumat (9/6/2023). Ia tahu saat berkunjung ke anaknya untuk menyambangi cucunya pada Sabtu (10/6/2023).

"Sabtu (10/6/2023) itu saya mengunjungi cucu-cucu saya untuk memberi uang jajan. Saat itu anak saya menangis sambil matanya melirik suaminya," kata Gunadi.

"Dia menangis sambil tangannya menekan bagian tubuhnya yang sakit. Ternyata dia dipukuli pada hari Jumat," tambah Gunadi.

Gunadi mengatakan sebelum diketahui Budiati telah meninggal, cucu-cucunya tidak mengetahui bahwa ibunya sudah tiada.

"Jadi selama hampir dua hari dua malam mereka terlantar. Makan apa saja yang ada di kulkas. Begitu makanan di kulkas habis ya sudah," kata dia.

Gunadi mengaku selama ini ia tak mengikhlaskan anaknya dinikahi oleh Mashuri karena pelaku menikahi korban secara siri.

"Anak saya itu sebelumnya punya suami sah waktu masih kerja di Jakarta. Belum pernah cerai tapi saat pulang ke Pati, kenal Mashuri, dia selalu didesak untuk menceraikan suaminya," ucap dia.

Gunadi menyebut tanpa seizin dirinya, Mashuri membawa kabur Budiati.

"Begitu dapat surat merah (akta cerai) langsung dinikahi secara tidak resmi. Nikah siri. Saya dibohongi katanya harus setuju karena anak saya sudah mengandung anak dari Mashuri," ungkap dia.

Ia mangatakan alasan tak setuju anaknya menikah dengan Mashuri karena pelaku tempramental dan punya kebiasaan mabuk serta berjudi.

Menurut Gunadi saat tahu Budiati meninggal, Mashuri terlihat gelisah.

Dia merokok satu-dua hisapan lalu rokoknya dibuang sebelum habis. Selain itu ia melihat Mashuri juga terus memegangi kepalanya.

"Saya ikhlas atas kepergian anak saya. Saya doakan diterima di sisi Allah. Tapi jangan sampai anak saya mati konyol, nyawanya direndahkan. Karena itu pelaku harus dihukum seberat-beratnya. Kalau hukumannya ringan, saya berani membunuh (pelaku) dan rela dipenjara," tegas Gunadi.

Saat ini, anak sulung dan anak kedua Budiati dirawat oleh Gunadi di rumahnya. Sementara, anak bungsu yang masih bayi saat ini masih mendapat perawatan intensif di RSUD RAA Soewondo Pati.

Dianiaya suami sebelum ditemukan tewas

Kecurigaan Budiati tewas karena dianiaya berawal saat warga melihat ada bekas luka lebam di kepala.

Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno G Sukahar mengatakan dari hasil otopsi memang disimpulkan bahwa sebelum tewas Budiati sempat menerima tindakan penganiayaan.

Saat diinterogasi, Mashuri juga mengakui pernah memukuli istrinya. Hal itulah yang mendasari polisi menetapkan Mashuri sebagai tersangka.

"Dari hasil otopsi ditemukan memar-memar di kepala korban yang pada akhirnya mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Onkoseno.

"Tapi itu tidak terjadi seketika. Itu akumulasi dari penganiayaan yang dilakukan suaminya. Terlebih karena korban kondisinya belum fit pasca melahirkan. Akhirnya dipicu luka lebam itu, korban meninggal dunia," kata Onkoseno saat ditemui awak media di Kantor Sat Reskrim Polresta Pati, Jumat (16/6/2023).

Ia menambahkan, Budiati diduga sudah meninggal dunia sejak Selasa (13/6/2023) atau dua hari sebelum ditemukan.

"Suami korban mengakui melakukan pemukulan pada istrinya pada Jumat sepekan sebelumnya. Tapi sebelum itu juga pernah melakukan penganiayaan karena sifatnya temperamental," ujar dia.

Menurut Onkoseno, Mashuri mengaku marah pada istrinya dan melakukan penganiayaan karena dipicu rasa cemburu.

"Dia bilang, saat mau melihat HP (ponsel) istrinya, dia dilarang. Hal ini membuat pelaku mencurigai istrinya punya selingkuhan," kata dia.

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com

Baca Berita Tribun Manado Terbaru DI SINI

Baca Berita Lainnya di Google News

Berita Terkini