Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan Maut, 2 Perempuan Tewas, Motor Relawan yang Baru Selesai Beri Bantuan Masuk Jurang

Editor: Glendi Manengal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Ilustrasi kecelakaan

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan pedesaan Banjar Anyar, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali.

Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan sepeda motor.

Akibat kecelakaan tersebut dua orang meninggal dunia.

Baca juga: Gempa Terkini Sore Ini Sabtu 10 Juni 2023, Baru Saja Guncang di Laut, Info BMKG Magnitudonya

Baca juga: Berikut Nama 3 Tersangka Narkoba yang Tertangkap Anggota Polres Ternate, Jual Jenis Ganja

Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.

Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.

Namun walaupun kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.

Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.

Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.

Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.

Tragedi kecelakaan maut kembali terjadi di Bali. 

Kali ini kecelakaan maut terjadi di jalan pedesaan Banjar Anyar, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali.

Dua wanita yang berboncengan sepeda motor tewas, akibat terperosok ke jurang sedalam 15 meter.

Kedua wanita malang tersebut mengalami kecelakaan maut, setelah melakukan kegiatan sosial, memberikan bantuan biaya sekolah kepada salah satu siswa di Desa Sambangan.

Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya, pada Jumat (9/6/2023) mengatakan, kecelakaan maut yang terjadi pada Kamis kemarin itu menimpa Cintya Dwi Avriliani (20) warga asal Banjar Dinas Kelodan, Desa Penglatan, Kecamatan Buleleng, Bali, bersama rekannya I Gusti Ayu May Triskayanthi (37) asal Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan Buleleng.

Sepeda motor Honda Vario DK 7088 VQ yang dikendarai oleh Cintya dengan membonceng Triskayanthi itu, mulanya melaju dari arah selatan menuju ke utara.

Setibanya di lokasi kejadian dengan kondisi jalan yang menurun dan menikung, sepeda motor tersebut diduga mengalami rem blong.

Cintya pun tak mampu mengendalikan kendaraannya, sehingga kedua korban terjatuh ke jurang sedalam 15 meter.

Warga yang mengetahui kejadian ini bergegas mengevakuasi kedua korban, dan melarikannya ke RSUD Buleleng.

Namun sayang, sesampainya di rumah sakit, kedua wanita malang tersebut dinyatakan sudah meninggal dunia.

Akibat kecelakaan maut itu Cintya mengalami luka lecet pada dagu, serta mengeluarkan darah dari hidung. Sementara Triskayanthi mengalami lebam pada pipi.

Ketua BSC Eka Tirtayana membenarkan jika dua wanita yang terlibat kecelakaan maut itu, merupakan relawan dari komunitas Buleleng Sosial Community (BSC).

Keduanya mengalami kecelakaan maut setelah memberikan bantuan biaya sekolah kepada salah satu siswa di Desa Sambangan.

Kegiatan yang dilakukan oleh kedua korban itu terang Tirtayana berada di luar jadwal yang telah disusun oleh BSC.

Sebab apabila ada kegiatan di lokasi yang jalannya cukup terjal, sesuai protap yang ada di BSC relawan sejatinya harus diantar oleh sopir menggunakan mobil.

"Jadi Kamis kemarin itu sejatinya jadwal kunjungannya hanya di wilayah kota. Setelah kunjungan di kota selesai, keduanya mungkin di telepon oleh relawan lokal asal Desa Sambangan, untuk memberikan bantuan biaya sekolah kepada salah satu siswa. Karena rasa iba dan tanggung jawab jadi keduanya langsung meluncur ke Sambangan naik motor," jelas Tirtayana.

Malangnya setelah selesai memberikan bantuan di Desa Sambangan, keduanya mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan pulang. Motor yang dikemudikan oleh Cintya terlihat melaju dengan tidak wajar, hingga keduanya terjatuh ke dalam jurang.

"Motor mereka terlihat seperti bermasalah. Di jalan yang menurun itu terlihat tidak wajar lari kendaraannya. Relawan lokal sempat mengejar, namun kehilangan jejak. Sampai di TKP relawan lokal itu melihat sudah banyak warga yang berkumpul, kedua anggota kami terperosok ke dalam jurang itu," jelasnya.

Kini jenazah kedua wanita malang itu telah disemayamkan di rumah duka masing-masing. Cintya tercatat telah bergabung di BSC selama dua tahun. Sementara Triskayanthi baru sekitar tujuh bulan. (*)

Tips Hindari Kecelakaan di Jalan

Meski telah berhati-hati, pengemudi mobil harus memahami, bila kecelakaan yang terjadi bisa datang dari kendaraan bermotor lain.

Untuk itu, kita sebagai pengemudi kendaraan wajib mengetahui tanda-tanda dari mobil di sekitar pengguna jalan lain.

Lantas, seperti apa tanda-tanda dari kendaraan lain yang menjadi indikasi kecelakaan?

Dirangkum dari keterangan resmi Auto2000, berikut adalah tanda-tanda sekitar mobil dari pengguna jalan lain yang harus diperhatikan demi keamanan bersama agar terhindar dari kecelakaan:

1. Manuver sembarangan

Masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang tidak mau mematuhi aturan lalu lintas sehingga melakukan manuver sembarangan yang berbahaya.

Seperti, pindah lajur tanpa mengindahkan mobil lain di sekitarnya.

Begitu melihat ada yang seperti itu, jangan ragu untuk segera menjaga jarak aman dan tidak terprovokasi oleh tindakan mereka.

2. Melawan arah jalan

Tidak hanya sepeda motor, pemakai mobil pun ada yang nekat melawan arah demi kepentingannya sendiri.

Meskipun salah, namun tetap lebih baik jika Anda tidak terpancing emosinya.

Serta menjaga jarak aman dengan cara menghindar kalau terlihat ada yang melakukan perilaku salah tersebut.

3. Sein kanan padahal belok kiri

Gurauan ini banyak terdengar untuk mengomentari pengguna jalan yang tidak peduli cara memberikan sinyal belok dengan aman.

Alhasil, bukannya menyalakan lampu sein yang sesuai arah, malah abai dan menyalakan lampu sein yang salah, bahkan tidak memberikan isyarat apapun.

Jaga jarak aman kalau Anda menemukan tipe pengemudi seperti ini.

4. Bermain ponsel

Dengan alasan sibuk atau mau tetap eksis di media sosial, beberapa pengemudi tetap bermain ponsel ketika mengemudi mobil.

Padahal perilaku tersebut dapat mendistraksi fokus dan kewapadaan sehingga melakukan tindakan ceroboh, seperti pindah lajur tanpa sadar atau lupa mengerem.

Segera hindari dan beri jarak aman waktu bertemu pengemudi seperti ini.

5. Lampu rem mati

Masih banyak pengemudi yang tidak peduli lampu rem mobilnya berfungsi atau tidak.

Padahal, lampu rem yang mati membuat pengemudi lain tidak tahu kapan mobil atau sepeda motor di depannya mengurangi kecepatan.

Hindari mengikuti dari belakang kendaraan yang lampu remnya mati, seperti dengan pindah lajur atau menyalip kalau aman.

6. Membunyikan klakson seenaknya

Mungkin Anda pernah terganggu oleh pengemudi lain yang menyalakan klaskon tanpa alasan yang jelas, seperti traffic light belum hijau tapi sudah berisik menekan klakson.

Meskipun kesal, tetap kendalikan emosi dan tidak perlu terpengaruh oleh sikap mereka.

Berikan jalan jika memungkinkan dan biarkan mereka melaju sehingga tercipta jarak aman.

Sumber Tribun-Bali.com

Berita Terkini