TRIBUNMANADO.CO.ID - Mencuat isu Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka mendapatkan tawaran menjadi cawapres untuk bakal capres Prabowo Subianto setelah pertemuan dengan Relawan Jokowi-Gibran di Solo, Jawa Tengah pada Jumat (19/5/2023) lalu.
Momen Gibran Rakabuming Raka mengundang Ketum Gerindra Prabowo Subianto makan malam dan wedangan di Angkringan Omah Semar, Solo Jumat malam menjadi perhatian publik tanah air.
Desas-desus isu terkait Pilpres pun menjadi perbincangan.
Apalagi kebersamaan Gibran Rakabuming dan Prabowo Subianto itu ditemani oleh 15 kelompok relawan pendukung Jokowi dan Gibran.
Relawan Jokowi-Gibran langsung melakukan deklarasi dukungan mereka ke Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 mendatang.
Akibat dari pertemuan itu, PDIP menegur dan memanggil Gibran yang kadernya untuk menghadap ke kantor DPP partai berlambang Banteng itu.
Sebab idealnya Relawan Jokowi-Gibran harusnya mendukung Ganjar Pranowo yang merupakan capres dari PDIP dan bukan mendukung Prabowo Subianto.
Dibalik semua informasi itu, selain relawannya menyatakan dukungan ke Prabowo Subianto, ternyata Gibran Rakabuming juga ditawari menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Dengan Gibran sebagai cawapres Prabowo Subianto, diharapkan semua pendukung dan loyalis Jokowi akan memberikan suaranya ke Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang ketimbang ke Ganjar Pranowo.
Informasi adanya tawaran cawapres Prabowo ke Gibran awalnya dicuitkan oleh pegiat media sosial Denny Siregar di akun Twitternya @Dennysiregar7.
"Dengar2 sih, Gibran ditawari jadi cawapres Prabowo... Bener gak nih ?," cuit Denny sambil menautkan berita Prabowo temui relawan Gibran usai makan malam dengan Wali Kota Surakarta itu.
Cuitan Denny banyak dikomentari netizen dan mempertanyakan hal itu tidak mungkin, karena syarat menjadi capres atau cawapres adalah berusia minimal 40 tahun sementara usia Gibran belum 40 tahun.
Namun Denny menjawab aturan soal itu bisa dikondisikan.
"Ya kan tinggal dikondisikan... Ya, gak ?," kata Denny menautkan berita salah satu parpol yang menggugat aturan bahwa usia capres/cawapres minimal 40 tahun menjadi 35 tahun.
Tak lama Denny Siregar kembali mencuit yang membenarkan bahwa Gibran ditawari jadi cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Bener ternyata isu itu. Gibran ditawari cawapres Prabowo," tegas Denny.
Denny kemudian mengecam para relawan Gibran dan Jokowi yang memberi dukungan ke Prabowo.
"Kuda troya masuk makin dalam, dituntun oleh brutus-brutus yang menamakan diri mereka relawan..," katanya.
"Yah gimana ya ? Yang terlalu memuji biasanya yang paling duluan menikam..," ujar Denny sambil menautkan berita bahwa relawan Projo memberi dukungan ke Prabowo Subianto tanpa basa-basi.
Menurut Denny, tawaran cawapres Prabowo Subianto ke Gibran adalah cara tidak benar dalam politik belakangan ini.
"Saya dulu dirayu2 oleh elit relawan2 pamrih itu supaya dukung Jokowi 3 periode. Saya menolak. Melawan.
Mereka itu justru ingin merusak nama Jokowi yg sdh bagus, dgn membuatnya seolah Jokowi rakus kekuasaan.. Gagal lewat bapaknya, gerilya ke anaknya.. cuih," kata Denny.
"Tiga periode. Perpanjangan masa jabatan. Anak yg menggantikan. Itu ciri2 narasi ingin melanggengkan kekuasaan yg dipicu oleh bisikin2 para brutus yg takut kehilangan pegangan.
Banyak pemimpin bagus, yg jatuh krn situasi ini. Hati2. Jangan rusak apa yg sdh jd kepercayaan," cuit Denny lagi.
Ia kemudian menautkan berita adanya dua kepala daerah dari Partai Gerindra yang menggugat aturan usia capres/cawapres ke MK.
"Tahu siapa lagi yang gugat masalah usia ? Dua orang kepala daerah. Tahu apa partai mereka ?? GERINDRA," kata Denny.
Hal ini kata Denny sesuai dengan informasi bahwa Prabowo Subianto menawari Gibran Rakabuming sebagai cawapresnya di Pilpres 2024 mendatang.
"Justru ini karena sy cinta sekali sama Jokowi dan tdk ingin namanya rusak hanya krn brutus2 di sekitar yg haus kekuasaan. Kalau yg bilang cinta dan memanfaatkan namanya itu banyak.
Saya ingin Jokowi jadi founder, inspirator dan legenda, dan tdk rusak dgn narasi haus kekuasaan," kata Denny.
"Saya paham strategi brutus2 pamrih itu. Tiga periode gagal. Perpanjangan jabatan gagal. Masuk lewat anak, rayu jadi cawapres lawan.
Nanti 5 tahun ke depan, anak yg gantikan. Brutus2 itu ga sadar, mrk merusak kepercayaan yg sdh terbangun bagus.
Lagian, apa pihak lawan mau digantikan 5 tahun ke depan ? Gak akaannnn.... Kekuasaan itu manis, kawan. Lawan gak bodoh, kalian lah yang diperalat spt kuda tunggangan," katanya.
Baca juga: PDIP Panggil Gibran Rakabuming Usai Dampingi Prabowo Subianto Bertemu Relawan Jokowi di Solo
Siap dapat sanksi
Di sisi lain, Gibran mengaku siap mendapatkan sanksi dari PDIP karena menemani Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, yang berkunjung ke Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (19/5/2023) malam.
Pasalnya, kedatangan Prabowo ke Solo itu disinyalir adalah momen pertemuan dengan relawan Gibran-Jokowi yang pecah dan mendukung ke Menteri Pertahanan.
Sebagai kader PDIP, Gibran menjelaskan dirinya hanya menemani Prabowo sebagai Menteri Pertahanan yang berkunjung ke Solo.
Pihaknya pun mengaku hanya mengajak Prabowo untuk makan di salah satu tempat kuliner yang ada di Solo.
"Kemarin itu hanya makan malam saja, kalau urusan pencapresan kan kemarin saya minggir, saya tidak ikut-ikut kemarin."
"Saya kan tidak ikut ketika beliau ketika beliau orasi dan lain-lain, saya minggir, di pinggir saya, saya nggak ikut-ikut," ujar Gibran, dikutip dari YouTube KompasTV, Minggu (21/5/2023).
Disampaikan Gibran, memang di lapangan yang terjadi relawan Gibran-Jokowi pecah dan sebagian merapat untuk mendukung Prabowo.
"Saya sudah berkali-kali bilang, relawan ada mengerucut ke dua nama (disinyalir pecah mendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo)."
"Yang namanya relawan itu tidak bisa di tidak bisa dipaksa harus ke sini, harus ke situ."
"Namanya relawan tuh orang-orang yang kritis dan objektif," ujar Gibran.
Menanggapi tudingan dirinya mendukung Prabowo, Gibran menampiknya.
Sebagai kader PDIP, dirinya tegak lurus terhadap aturan dan perintah Partai.
"Bukan berarti saya kemarin mendukung (Prabowo) ya, kan nggak pernah keluar dari mulut saya," tegas Gibran.
Kendati demikian, jika dirinya diminta untuk mengumpulkan relawan pendukung Ganjar Pranowo sebagai capres usungan PDIP, Gibran pun juga tak kesulitan.
"Kalau saya disuruh ngumpulin yang dukung selain Pak Prabowo, tapi yang dukung Pak Ganjar, ya lebih banyak lagi," lanjut Gibran.
Namun, jika ia tetap diminta untuk klarifikasi ke partai, Gibran mengaku siap
"Siap kami terima sanksi dan teguran siap kami terima, hari Senin (besok) saya dipanggil dan berangkat (ke pusat menemui pimpinan partai).
"Kalau doa-doa yang lain, dikira berkhianat, didoakan dilaknat ya monggo (silakan), saya terima itu," kata Gibran.
Baca juga: Ganjar Pranowo Bodo Amat soal Relawan Jokowi-Gibran Dukung Prabowo Maju Capres 2024
Kata Relawan Gibran-Jokowi yang Dukung Prabowo
Untuk diketahui, Prabowo betemu dengan Gibran dan sejumlah relawan pendukung Jokowi-Gibran pada Jumat (19/5/2023), di Angkringan Omah Semar, Surakarta, Jawa Tengah.
Juru bicara relawan Jokowi dalam pertemuan itu, Kuat Hermawan Santoso, mengapresiasi sikap dan komitmen Prabowo pro Jokowi yang tidak pernah berubah sampai detik ini.
"Kita mengerucutkan suara menjadi satu nama (yaitu) Prabowo."
"Pertimbangannya karena komitmen Prabowo kepada rakyat Indonesia itu luar biasa dan meneruskan gagasan-gagasanPpak Jokowi ke depannya, meneruskan program-program yang hari ini sedang dan sudah dirintis," ujar Kuat.
Sikap dan dukungan terhadap terhadap Prabowo ini, lanjut Kuat Hermawan, tanpa dinaungi partai politik manapun.
"Kami dari relawan, kami tidak berpartai, ini soal sikap bahwa kami hari ini tunduk dan patuh kepada pak Jokowi."
"Nah tetapi arus bawah hari ini, konsolidasi paska pertemuan di Solo kemarin itu 90 persen itu arus dukungan bawah itu ke pak Prabowo," ujar Kuat.
Sementara itu Prabowo menyebut akan melanjutkan apa yang telah dirintis oleh Jokowi.
"Semua yang sudah dirintis oleh Pak Jokowi kita ingin teruskan, kita ingin indonesia bangkit, kita punya kesempatan yang luar biasa, kita apa yang disebut jendela kebangkitan.”
"Bonus demografi kita mulai tahun 2045, kita punya waktu 13-14 tahun untuk kita bisa naik tingkat menjadi negara maju, negara yang makmur," terang Prabowo.
Diketahui, pertemuan tersebut diwakili oleh 15 orang perwakilan dari 100 kelompok relawan Jokowi-Gibran yang mendukung Prabowo untuk maju menjadi Presiden Indonesia di 2024.
Baca juga: Prabowo Subianto Kaget Didukung Relawan Jokowi-Gibran jadi Capres, Ganjar Tak Ambil Pusing
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com