TRIBUNMANADO.CO.ID - Rahman Ento (48) dan sang anak Chairil Ento (13) mendadak viral di media sosial.
Pasalnya, kisah hidup keduanya sangat memprihatinkan.
Chairil Ento rela berhenti sekolah demi mengurus ayahnya yang sudah lumpuh.
Bocah 13 tahun ini bahkan kehilangan masa anak-anaknya demi menjaga sang ayah.
Kepada Tribunmanado.co.id, Rahman mengatakan jika keduanya bertahan hidup dengan belas kasih dari tetangga.
"Setiap hari hanya diberi makan oleh tetangga," kata dia.
"Kadang ada yang antar mie instan. Ada juga yang bawa biskuit," ungkapnya.
Ia mengaku sebagai ayah, dirinya sangat sedih melihat anaknya putus sekolah.
"Sedih sudah pasti. Tapi saya juga sudah tak bisa cari uang," ucap dia.
Setiap malamnya, Rahman mengatakan jika dia selalu berdoa untuk kesehatan buah hatinya itu.
"Inginnya supaya dia bisa lanjut sekolah, itu harapan terbesar saya," ungkapnya.
Rahman Ento Ngaku Baru Didatangi Dinsos Manado Setelah Viral di Medsos
Rahman Ento (48), warga Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Sulawesi Utara, mendadak jadi buah bibir di media sosial (medsos).
Pasalnya, pengalaman hidupnya diunggah oleh warga sekitar, karena diurus oleh anaknya yang masih berusia remaja.
Mirisnya lagi, anaknya yang bernama Chairil Ento harus putus sekolah demi merawat ayahnya yang sudah lumpuh.
Kepada Tribunmanado.co.id, Rahman Ento mengatakan jika dirinya sudah tak bisa berjalan ataupun berdiri sejak Desember 2022.
"Dokter bilang ada penyempitan saraf yang berpengaruh pada kaki. Jadi saya divonis tidak bisa jalan maupun berdiri," ungkapnya, Rabu (10/5/2023) di rumahnya.
Sejak divonis tak bisa lagi berjalan, Rahman hanya bisa tidur di sebuah kasur di ruang tamunya sepanjang hari.
Menurutnya, selama dirinya jatuh sakit hingga sang anak putus sekolah, tak ada uluran tangan dari pemerintah.
Pria tiga orang anak ini mengaku jika baru didatangi pihak Dinsos Manado setelah unggahan tentang dirinya viral di media sosial.
"Mereka baru datang kemarin dan itu setelah viral di medsos," ungkapnya.
Rahman sendiri mengatakan tak tahu jika pengalaman hidupnya akan diunggah di medsos oleh warga.
Menurutnya, saat itu warga datang dan memotret dirinya dan anaknya secara diam-diam.
"Bahkan pak lurah datang pagi-pagi ke rumah saya. Katanya sudah viral, tapi saya tak tahu soal itu," ungkapnya.
Rahman mengaku membutuhkan sebuah kursi roda.
Pasalnya, selama ini ia tak pernah berjemur di bawah sinar matahari.
"Harapannya semoga bisa dapat bantuan kursi roda. Karena sudah lama tak berjemur," tegas dia.
Baca juga: Pendaftaran 30 Bakal Caleg DPRD 2024 Partai Nasdem Diterima KPU Minsel Sulawesi Utara
Baca juga: Grace Tahir Memilih Bungkam Usai Diperiksa KPK Terkait Kasus Rafael Alun
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.