TRIBUNMANADO.CO.ID – Pendidikan merupakan salah satu kekuatan dalam pembangunan di daerah yang harus diperhatikan proses kelangsungannya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sangihe termasuk berhasil menekan angka putus sekolah.
Hal ini disampakan sekretaris Dinas Pendidikan Abednejo Hapendatu, dimana Angka Partisipasi Kasar (APK) sudah 100 persen dan Angka Partisipasi Murni (APM) di angka 90an persen.
"Sehingga angka putus sekolah kita (Sangihe) sudah sangat kecil," ungkap Abednejo di ruanganya, Senin (8/5/2023).
Ditambah lagi anak-anak yang putus sekolah terlayani dengan lembaga pendidikan non formal lewat kesetaraan paket A, B dan C.
"Dan di Sangihe ada 4 lembaga yang melayani Negerinya itu SKB Sangihe dan 3 lembaga yang didirikan masyarakat yakni Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)," Imbuhnya.
Meskipun angka putus sekolah di Sangihe kecil, ada beberapa faktor yang mempengaruhi Kata Abednejo.
"Faktor penyebab anak putus sekolah umumnya karena ikut orang tua bekerja di luar Daerah, dan kenakalan remaja yang biasanya dialami anak-anak di usia SMP,"bebernya.
Diketahui jenjang anak usia dini berjumlah 4.931, SD 10.748, SMP 5.178 jumlah murid tersebut tersebar di 332 lembaga paud, 207 Sekolah Dasar, dan 62 Sekolah Menengah Pertama.(Nel)
Baca juga: Sosok Irjen Teddy Minahasa, Polisi Terkaya yang Divonis Penjara Seumur Hidup karena Kasus Narkoba
Baca juga: Lihat Pembuatan Pesawat, Gubernur Sulawesi Utara Kunjungi Wuhu Institute of Technology di Cina
Baca Berita Lainnya di Google News
Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI