Ayah Bunuh Anak

Motif Bocah Zee di Gresik Dibunuh Ayah Kandung, Pelaku Residivis yang Ingin Sang Putri Masuk Surga

Editor: Indry Panigoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

4 fakta terkait kasus ayah bunuh anak yang masih 9 tahun di Gresik, Jawa Timur berikut ini.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap motif ayah bunuh anak di Gresik.

Seorang pria bernama Afan tega membunuh anaknya.

Anaknya yang bernama Zee berusia 9 tahun itu tewas ditikam Afan.

Total ada 24 tikaman bersarang ke tubuh mungil Zee.

Selain itu terungkap juga fakta menyedihkan di balik kasus ini akhirnya terungkap.

Bocah yang tewas dengan 24 tusukan oleh ayah kandungnya sendiri ternyata menyimpan kisah amat sedih.

Ada secarik kertas dengan gambar dan tulisan yang dibuat oleh sang anak semalam sebelum meninggal dunia, seperti pesan perpisahan.

Surat itu dibuat untuk teman-teman si anak yang tewas dibunuh, karena dia menggambar empat gambar orang.

AK alias Z (9), bocah di Gresik jadi korban pembunuhan ayah kandungnya sendiri, ternyata meninggalkan sebuah surat.

Secarik kertas bertuliskan "selamat tinggal Airin" dengan gambar empat orang bocah itu ditemukan di kamar korban.

Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra mengatakan gambar tersebut disinyalir menceritakan perpisahan dengan teman-temannya.

Kertas itu digambar dan ditulis oleh korban.

"Korban malamnya sebelum tidur sempat menggambar cerita dengan teman-temannya. 'Selamat tinggal Airin, Zee,'" ujar Erika Purwana, Minggu (30/4/2023) dikutip dari TribunJatim.com.

Berikut fakta-fakta pembunuhan bocah 9 tahun di Gresik oleh ayah kandungnya sendiri.

Tewas dengan 24 Tusukan

Bak beri isyarat, terungkap gambar terakhir, Z, anak kelas 2 SD ditusuk oleh ayah kandung di Gresik. (TribunStyle.com / Kolase)

Diketahui, Z tewas dengan bersimbah darah pada Sabtu (29/4/2023) sekitar pukul 04.30 WIB, pagi.

Ia tewas dibunuh ayah kandungnya sendiri, Muhammad Qo'dad Af'alul Kirom alias Afan (29) dengan banyak luka tusuk.

Adasebanyak 24 luka tusuk di punggung Z, bahkan sampai tembus ke jantung.

Z ditusuk dengan pisau dapur oleh ayahnya sendiri saat sedang tidur.

Bocah malang itu seketika tewas di dalam kamar, di rumah kontrakannya di Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur.

Pelaku Residivis Narkoba

Pada 2016, pelaku yang saat itu tinggal di Surabaya pernah terjerat kasus narkoba dan ditangkap Polrestabes Surabaya.

Iptu Aldhino Prima Wirdhan mengatakan pelaku sempat ditahan selama 3,5 tahun.

Dalam melakukan aksi pembunuhan, pelaku tidak sedang dalam pengaruh narkoba.

"Residivis narkoba di tahun 2016 lalu. Sudah kami tes urine tidak dalam pengaruh narkoba," ungkapnya, Senin (1/5/2023), dikutip dari TribunJatim.com.

Ketika menjalani proses pemeriksaan, Afan mengaku membunuh anaknya dalam keadaan sadar.

Tulis Surat di Malam Terakhir

Saat surat bergambar diperlihatkan kepada Afan, ia pun menangis.

Berdasarkan keterangan Afan, ia membenarkan anaknya sempat menggambar kertas itu saat malam terakhir, sebelum dibunuh.

Gambar itu, kata Afan, bercerita tentang perpisahan dengan teman-temannya.

"Dari Zee untuk Airin. Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Zee dan Pelangi dan Alea," demikian tulisan pada gambar tersebut.

Qo'ad ternyata pemakai narkoba (Tribunnews.com)

Tak Sanggup Biayai Anak

Mengutip TribunJatim.com, mengaku tak sanggup membesarkan putrinya, Afan pun tega menghabisi nyawa anaknya.

Dari pengakuannya, Afan bekerja di sebuah tempat konveksi.

Adapun besaran gajinya hanya Rp 300 ribu.

Dengan penghasilan itu, ia mengaku tidak cukup untuk membesarkan Z yang berusia sembilan tahun dan masih duduk di bangku kelas 2 SD.

Sementara, sang istri dikabarkan sudah meninggalkan rumah sejak Rabu (26/4/2023) lalu, sebelum insiden nahas ini terjadi pada Z.

"Faktor ekonomi, tidak mampu membiayai. Saya kerja konveksi sudah satu tahun, dibayar Rp 300 ribu," ujar Afan, Sabtu (29/4/2023).

Tak Menyesal

Dari pengakuannya, Afan tidak menyesali perbuatannya.

Ia bahkan mengaku dalam kondisi sadar saat menghabisi nyawa anak kandungnya itu.

Saat diperiksa, Afan juga membuktikan dirinya tidak dalam pengaruh narkoba.

Adapun alasan Afan menghabisi nyawa putrinya sendiri supaya anaknya masuk surga.

"Saya sadar. Anak saya masih kecil tidak punya dosa agar masuk surga. Kalau ibunya tidak pantas masuk surga," kata Afan.

Sebagian artikel sudah tayang di Tribunnews.com,

Sumber: Tribunnews.com

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Berita Terkini