TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral di media sosial tayangan aksi kumpulan perempuan membuka baju di dalam ruangan.
Dalam video yang beredar tampak para perempuan membuka pakaian mereka.
Belakangan diketahui kalau itu ternyata berdasarkan aturan perusahaan.
Para wanita tersebut membuka bajunya untuk diperiksa.
Rupanya bukan hanya pekerja perempuan saja yang membuka baju.
Pekerja laki-laki pun berlaku sama.
Ya sebuah perusahaan e-commerce Wildberries atau biasa disebut sebagai Amazon tengah jadi sorotan.
Dalam video yang viral tersebut, tampak pekerja perempuan tengah berbaris.
Mereka dipaksa untuk membuka pakaian mereka guna diperiksa oleh petugas perempuan sebelum memasuki kantor.
Tanpa protes, para pekerja perempuan ini pun menuruti perintah.
Tampak mereka melepas baju dan hanya menyisakan pakaian dalam saja.
Setelah lolos pemeriksaan, para pekerja wanita itu kemudian memasuki kantor Wildberries.
Dilansir dari NY Post, berdasarkan laporan media Rusia, pengecekan itu dilakukan guna mencegah karyawan membawa ponsel ataupun jam ke dalam lingkup kerja.
Tak cuma itu, tujuan pengecekan tersebut juga dilakukan sebagai langkah menghindari pencurian.
Ternyata tak cuma perempuan, pekerja laki-laki juga mendapat perlakuan yang sama.
Mereka dipaksa melepas pakaian sebelum masuk ke area kantor.
Sebagai informasi, Wildberries saat ini mempekerjakan sekitar 32.000 pekerja di seluruh Rusia dan bekas Uni Soviet.
Perusahaan ini dimiliki oleh Tatyana Bakalchuk, seorang pengusaha berusia 47 tahun yang dianggap sebagai miliarder wanita mandiri pertama di Rusia.
Bakalchuk diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar USD 13,3 miliar atau lebih dari Rp 198 triliun pada tahun 2021.
Kisah Lainnya - Karyawan perusahaan asuransi di Hong Kong diminta menampar satu sama lain agar kinerja mereka bagus
Perusahaan biasanya mengadakan makan malam tahunan untuk merayakan kerja keras dan kontribusi karyawan mereka.
Selain itu, perusahaan biasanya juga akan memotivasi para karyawan untuk bekerja lebih baik di tahun yang akan datang.
Namun, makan malam perusahaan berikut ini berbeda.
Di momen tersebut, perusahaan justru mempermalukan karyawan yang kinerjanya kurang baik.
Hal itu dilakukan dalam upaya mendorong mereka untuk bekerja lebih keras tahun depan.
Dilansir World of Buzz pada 28 Maret 2023, Halaman Facebook 奴工處 (Departemen Tenaga Kerja Budak) membagikan kisah seorang karyawan perusahaan asuransi Hong Kong.
Karyawan itu menjelaskan bahwa perusahaan tempatnya bekerja menyuruh karyawan anggota kinerja terendah untuk naik ke panggung dalam acara makan malam tahunan.
Mereka diminta untuk menampar satu sama lain akibat capaian mereka dalam setahun terakhir.
“Mereka memanggil lebih dari selusin karyawan dengan kinerja buruk dan membagi mereka menjadi 2 kelompok untuk saling menampar.
Semua orang yang hadir tercengang.
Saya tidak tahu apakah itu melanggar hukum untuk melakukannya?” papar karyawan itu.
Tindakan ini tentunya tidak boleh terjadi karena bisamendorong kekerasan di antara anggota tim.
Hal itu juga bisa mempermalukan karyawan di depan rekan kerja mereka.
(TribunStyle/Putri Asti/Amr)
Sumber: TribunStyle.com
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com
Baca Berita Lainnya di: Google News