Gerhana Matahari Hibrida

Tahun Ini Masih Ada Lagi 1 Gerhana Matahari dan 2 Gerhana Bulan, Berikut Prediksi Kejadiannya

Penulis: Fernando_Lumowa
Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Manado, Tony Agus Wijaya

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gerhana matahari hibrida terjadi Kamis (20/04/2023) siang.

Fenomena alam itu bisa dilihat dari seluruh wilayah di Sulawesi Utara.

Wujud matahari jika dilihat menggunakan kacamata atau lensa khusus seperti sabit. Cahayanya meredup.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Manado, Tony Agus Wijaya mengatakan, puncak gerhana pada pukul 12.37 Wita.

"Setelah kontak pertama pada pukul 11.05 sekian, puncaknya pada pukul 12.37 Wita. Hanya sekitar beberapa detik," katanya di sela pemantauan gerhana di kantornya, Kamis siang.

Katanya, pada saat puncaknya, matahari tertutup hingga 74 persen sekian.

"Jadi yang terlihat, bentuk sabit sekitar 25 persen," jelasnya.

Setelah puncak, cahaya matahari berangsur kembali normal.

Terkait itu, gerhana matahari siang ini bukan yang satu-satunya tahun ini. BMKG merilis, tahun 2023 ini diprediksi terjadi empat kali gerhana.

Wijaya mengatakan, setelah gerhana matahari hibrida, masih ada tiga gerhana lagi yang diprediksi terjadi tahun ini.

Rinciannya, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 5-6 Mei 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.

Lalu, Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada 14 Oktober 2023.

"Gerhana matahari cincin ini tidak dapat diamati dari Indonesia," ujar Tony.

Terakhir, Gerhana Bulan Sebagian (GBS) yang diprediksi terjadj 29 Oktober 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.(ndo)

Baca juga: Daftar Pemain Incaran PSM Makassar, Ada Bek Tengah Kalahiran Spanyol

Baca juga: Foto Jadul Inul Daratista dan Siti Nurhaliza Beredar di Media Sosial, Ramai Disorot.

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini