TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Umat Konghucu di Sulawesi Utara merayakan 100 tahun Majelis Tinggi Agama Konghucu (Matakin). 

Mereka merayakan HUT ke-100 Matakin dengan menggelar sembahyang bersama di Klenteng Kong Zi Miao Manado, Minggu (16/4/2024).

Ratusan umat Konghucu dari Manado, Bitung, Amurang dan beberapa wilayah lainnya kumpul di Kong Zi Miao. 

Wali Kota Manado, Andrei Angouw, turut beribadah bersama. 

Ketua Makin Minahasa Selatan, Js Liem Giok Mey, membawakan firman Tuhan. 

Kepada umat, Liem mengingatkan hidup harus selaras denga ajaran Tian (Tuhan). 

Umat seyogyanya hidup menjaga iman, berlaku benar, menjaga kesusilaan, dan memiliki ketulusan. 

"Sesuai ajaran nabi, orang yang tidak berperi cinta kasih, apa artinya kesusilaan. Begitu juga kita hidup tanpa solidaritas dan kepedulian," kata Liem. 

Umat diminta menjaga jati diri sebagai orang yang berbakti kepada Tuhan, orangtua, keluarga, dan sesama. 

"Organisasi Konghucu sudah satu abad tapi ajarannya patut dijaga selama-lamanya," katanya lagi. 

Baca juga: Pratu Miftahul Arifin Gugur Ditembak KKB Papua di Mugi, Jatuh ke Jurang Sedalam 15 Meter

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi, Satu Orang Tewas, Mobil Oleng Lalu Tabrak Dump Truk

Ketua Matakin Sulawesi Utara, Js Pon Riano Baggy, menjelaskan sejatinya Matakin berdiri secara resmi 12 April 1923 dalam Kongres di Yogyakarta.

"Matakin sebagai wadah tertinggi kelembagaan Agama Konghucu hadir sejak itu," jelasnya. 

Matakin hadir di Sulawesi Utara pada Juni 1971.

Sejauh ini, kata Baggy, Matakin telah hadir di 27 provinsi di Indonesia.

Ia berpesan agar umat menjaga kebersamaan.