Pengobatan Ida Dayak

Akhirnya Terungkap Alasan Ida Dayak Dapat Karunia Penyembuh, Panglima Jilah: Menolong dengan Tulus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima Jilah mengungkapkan, Ida Dayak merupakan seseorang yang beruntung bisa mendapat karunia dari leluhur mereka.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap alasan Ida Dayak mendapat karunia pengobatan hingga rahasia obat merah yang berkhasiat.

Saat ini, nama Ida Dayak dan pengobatan alternatifnya ramai seantero negeri.

Ditengah pemberitaan sang tabib, muncul seorang tokoh Dayak yakni Panglima Jilah.

Ia adalah tokoh Dayak yang disegani masyarakat di Kalimantan.

Baca juga: Masa Lalu Ali Mochtar Ngabalin Terbongkar, Diungkap Ida Dayak Saat Bertemu: "Pernah Bermasalah"

Seperti diketahui, Panglima Jilah dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews mengungkapkan, Ida Dayak merupakan seseorang yang beruntung bisa mendapat karunia dari leluhur mereka.

"Kalau menurut saya, ibu Ida mendapatkan karunia dari Jumbata untuk menolong orang karena zaman ini banyak yang tidak punya uang berobat ke rumah sakit," ujarnya, mengutip tayangan YouTube Tribunnews.com, Rabu (12/4/2023).

"Saya rasa ini harus kita dukung, saya yakin ibu Ida juga tulus dan mampu menolong orang. Kita kembali ke jati diri kita, lewat adat tradisional," imbuhnya.

Ia kemudian mengungkapkan minyak hingga tarian yang dipakai Ida Dayak dalam mengobati pasien.

"Kami orang Dayak selalu menggunakan ritual adat, tradisional, salah satu dengan Minyak Ubud," jelas pria bertato itu.

Siapa Panglima Jilah?

Panglima Jilah atau Pangalangok Jilah, nama aslinya adalah Agustinus Jilah.

Ia lahir pada 19 Agustus 1980 di Toho, tepatnya Desa Sambora, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Indonesia.

Seperti dilansir dari TribunPontianak.co.id, Panglima Jilah adalah cucu dari seorang panglima yang sangat terpandang pada jaman kerajaan.

Maka tidak heran Panglima Jilah sangat disegani sekaligus dikagumi khususnya di Pulau Kalimantan.

Ia berdiri di barisan terdepan untuk memperjuangkan hak masyarakat yang terancam dirampas pihak lain.

Hingga Panglima Jilah pun dijadikan simbol perjuangan masyarakat dalam mencari keadilan di tanah leluhurnya.

Ia menguasai seni beladiri tradisional Dayak dan memiliki kesaktian ilmu kebal.

Tubuhnya dibalut dengan tato khas Dayak hingga penampilan Panglima Jilah selalu menarik perhatian.

Namun dibalik itu semua, Panglima Jilah melalui masa lalu yang penuh liku dan bisa dikatakan sangat miris.

Pada masa kecilnya, Panglima Jilah memiliki kelainan dari teman-temannya kala itu.

Konon katanya lidahnya sering keluar, perut buncit dan keterbatasan dalam bicara alias gagap.

Namun dengan kegigihan yang dimiliki seperti halnya spirit para leluhur, perlahan Panglima Jilah mampu mengatasi semuanya hingga normal.

Kini Ia pun sangat dikagumi khususnya suku Dayak.

Ia tampak sangat tangguh dan menjadi orator ulung untuk membakar semangat Pasukan Merah.

Bersama sekitar 44 ribuan Pasukan Merah, Panglima Jilah menjadi orang terdepan untuk memperjuangkan keadilan dan bertanggung jawab penuh atas adat budaya Dayak.

Sejumlah persoalan yang merugikan masyarakat telah dituntaskan hanya bermodal keberanian dan kemampuannya beradu pendapat.

Walau demikian, Panglima Jilah sangat menyadari semua itu adalah titipan. Ia tidak sombong, tidak pula semena-mena.

Sebaliknya, Panglima Jilah adalah sosok rendah hati dan selalu mengutamakan kedamaian satu sama lain.

Ia sangat ramah, murah senyum, peduli dengan masyarakat dan lingkungannya.

Bersama Pasukan Merah yang dipimpinnya, Panglima Jilah terus menghidupkan tradisi dan adat istiadat yang mulai tergerus jaman.

Ia merangkul kaum muda untuk bersama-sama menghidupkan adat budaya serta melestarikan hutan Kalimantan.

Jadwal Pengobatan Ida Dayak di Surabaya, Pelayanan Selama 4 Hari. (Dok. Istimewa)

Lalu siapakah yang layak menjadi Pasukan Merah?

Ternyata menjadi Pasukan Merah tidak semudah yang dibayangkan.

Ada tahapan seleksi dan harus memenuhi sejumlah persyaratan baru bisa menjadi Pasukan Merah.

Selain seleksi kemampuan fisik, Pasukan Merah harus rendah hati, tidak radikalis, membela yang benar, dan menjadi garda terdepan untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.

Jika melanggar satu saja syarat-syarat tersebut, maka dipastikan si pelanggar dikeluarkan dari Pasukan Merah

Cara membuat minyak ubud Ida Dayak

Lebih lanjut, Panglima Jilah membeberkan jika Minyak Ubud didapat dari anak burung yang baru menetas.

"Minyak Ubud itu merupakan minyak dari anak burung yang baru netes, jadi anak ubud itu diambil, dipatahkan tulangnya, nanti besok tulangnya akan nyambung lagi,"

"Nanti anak ubud itu kita oseng, nanti kita ambilnya hari Jumat, lalu kita oseng lalu buatlah minyak untuk nolongin orang, patah tulang, bengkok," ujar Panglima Jilah.

Menurut Panglima Jilah, Ida Dayak mendapat karunia dari jumbata untuk menolong orang.

"Karena zaman sekarang berobat sangat mahal, banyak rakyat kita tidak mempunyai dana untuk berobat ke rumah sakit," katanya.

Menurutnya, dengan Ida Dayak mengobati orang secara gratis dan hanya membayar minyaknya saja, itu adalah perbuatan mulia dan patut didukung.

"Ibu Ida juga saya yakin, masih tulus, ikhlas, masih percaya jumbata.

Ibu Ida akan mampu menolong orang. Karena pengobatan di Indonesia ini sangat sulit dan dipersulit, kita kembali ke jati diri.

Lewat adat, budaya tradisi orang indonesia, lewat pengobatan tradisional sehingga ibu ini dikenal orang sebagai ibu penolong," pujinya.

Menurut Panglim Jilah, Ida Dayak yang baik hati dan rendah hati itu adalah hal yang luar biasa karena tidak semua orang mau menolong hampir tidak ada biaya.

Lalu, apakah minyak ubud bisa dibuat semua orang?

Panglima JIlah memastikan tidak semua orang bisa.

"Tidak mudah mendapatkan barang ini. Orang yang diberikan karunia saja untuk menolong saja karena orang dayak tidak meminta upah tapi ungkapan kasih. Itu adalah cara ibu Ida Dayak," katanya.

Panglima Jilah sendiri mengaku tidak sempat membuat minyak ubud meski sebenarnya bisa.

Dan di leluhurnya, tidak hanya minyak ubud saja yang bisa digunakan untuk menolong masalah tulang,.

Ada juga minyak dari akar kayu dan rempah-rempah yang dibuat oleh sukunya.

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini