Bupati Meranti Ditangkap KPK

Segini Total Harta Kekayaan Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil, Punya Banyak Tanah dan Bangunan

Editor: Erlina Langi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil ditangkap KPK.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Nama Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil kini tengah jadi perbincangan publik setelah ia terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dialkukan oleh KPK.

Seperti diketahui Muhammad Adil ditangkap KPK pada Kamis (6/4/2023) malam.

KPK menduga Muhammad adil terlibat kasus suap auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Melansir Kompas.com, Adil tampak turun dari mobil KPK sekitar pukul 16.18 WIB, Jumat (7/4/2023).

Ia mengenakan kemeja putih dibalut jaket hitam. Kedua tangannya belum diborgol dan tidak mengenakan rompi oranye tahanan KPK. Adil menyeret sebuah koper berukuran sedang.

Baca juga: Sosok Muhammad Adil, Bupati Kepulauan Meranti yang Ditangkap KPK, Miliki Harta Kekayaan Rp 4,7Miliar

Simak profil Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil berikut ini yang dikabarkan ditangkap KPK. (via Tribunnews.com)

Lantas berapa jumlah harta kekayaan yang dimiliki Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil tersebut?

Harta kekayaan Muhammad Adil

Dikutip dari situs elhkpn, Muhammad Adil tercatat memiliki harta kekayaan senilai total Rp 4,7 miliar, berdasarkan laporan pada 29 Maret 2022.

Harta tersebut paling tinggi terdiri dari tanah dan bangunan, dengan total senilai Rp 4.367.400.000.

Harta tanah dan bangunan ini berupa satu tanah dan bangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti senilai Rp 910 juta.

Sisanya berupa 73 tanah yang tersebar di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Bengkalis Riau.

Ia juga memiliki 4 sepeda motor dan satu mobil dengan total Rp 174 juta.

Dia juga melaporkan memiliki harta berupa kas dan setara kas senilai Rp 244.177.310

Adil tercatat tidak memiliki utang, sehingga kekayaan bersihnya total senilai Rp 4.785.577.310.

Marah-marah ke Kemenkeu

Sosok Adil, sempat viral usai video dirinya mengungkapkan kekesalan kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Lucky Alfirman beredar di media sosial.

Saat itu kekesalannya ia sampaikan dalam rapat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se-Indonesia di Pekanbaru pada Kamis (8/12/2022).

Adil mengaku kesal karena dana bagi hasil (DBH) produksi minyak dari Meranti yang diberikan Kemenkeu nilainya menurut dia terlalu kecil.

Ia mengatakan, Meranti adalah penghasil minyak mentah yang harganya belakangan melambung.

Akan tetapi DBH yang didapatkan menurut dia tak sebanding dengan produksi dan kenaikan harga minyak.

Lifting minyak Meranti saat ini mencapai 7.500 barrel per hari dari sebelumnya 3.000-4.000 barrel per hari.

Sementara asumsi harga minyak dalam anggaran negara naik menjadi 100 dolar AS per barrel dari sebelumnya 60 dolar AS per barrel.

Namun, DBH tahun ini sebesar Rp 115 miliar, hanya naik sekitar Rp 700 juta dari sebelumnya.

"Meranti itu daerah termiskin se-Indonesia, penghasil minyak, termiskin, ekstrem lagi. Pertanyaan saya, bagaimana kami tidak miskin, uang kami tidak dikasihkan," ungkap Adil kala itu.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Bupati Meranti Terima Uang Rp 26,1 Miliar dari 3 Kasus Korupsi, Ada Dana Cagub

Simak 4 kontroversi Bupati Meranti, Muhammad Adil yang terjaring OTT KPK berikut ini. (via TribunPekanbaruWiki.com)

Profil Bupati Muhammad Adil

Muhammad Adil merupakan Bupati Kepulauan Meranti, Provinsi Riau yang menjabat pada periode 2021-2026

Dikutip dari Kompas.com (12/12/2022) Muhammad Adil bersama wakilnya, AKBP (Purn) Asmar menang dalam Pilkada Kepulauan Meranti usai mendapatkan perolehan suara 38,4 persen dari total suara.

Muhammad Adil lahir pada 18 April 1972 dan merupakan politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak 2018.

Sebelum menjadi bupati, Adil sempat menjadi anggota DPRD Provinsi Riau pada periode 2014-2019.

Ia terpilih kembali pada periode 2019-2024, namun setelah satu tahun menjabat ia mundur karena memilih maju sebagai calon bupati Kepulauan Meranti.

Adil menyelesaikan pendidikan sebagai sarjana dan magister di Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Riau.

Dia mendapatkan gelar sarjana hukum pada tahun 2007. Sedangkan gelar magister manajemen ia dapatkan pada awal 2022.

Adil tercatat juga menjabat sebagai Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2010-2014.

(*)

Baca Berita Tribun Manado Terbaru DI SINI

Baca Berita Lainnya di Google News

Telah tayang di Kompas.com

Berita Terkini