TRIBUNMANADO.CO.ID - Terungkap penyebab kecelakaan di Tol Pemalang KM 312+400 jalur B, Desa Sitemu, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Selasa (4/4/2023).
Kecelakaan ini melibatkan truk bermuatan pasir dan truk gandeng bermuatan bahan kimia.
Akibat kecelakaan ini tiga orang meninggal dunia.
Adapun dua korban diantaranya tewas terbakar.
Kecelakaan di Jalan Tol Pemalang tersebut terjadi akibat sopir truk alami microsleep.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.18 WIB.
Hal itu dikonfirmasi Manajer Teknik dan Operasi PT Pemalang Batang Tol Road, Yulian Fundra Kurnianto.
"Tiga orang meninggal dunia dalam insiden ini," kata Yulian Fundra Kurnianto saat dihubungi Tribu Muria, Selasa (4/4/2023).
Dua orang meninggal di tempat dan satu korban lainnya meninggal di Rumah Sakit Al Ikhlas Pemalang.
Dijelaskan Yulian, dua korban yang terbakar diduga penumpang truk gandeng bermuatan zat kimia.
Kapolres Pemalang, AKBP Yovan Fatika, mengatakan sopir truk pasir mengalami luka serius di bagian paha.
"Kemudian untuk pengemudi truk bermuatan pasir, sempat kita evakuasi ke rumah sakit."
"Namun karena lukanya sangat serius pada bagian paha, di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia," kata Kapolres Pemalang, AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya, pada Selasa (4/4/2023).
"Untuk sementara, data korban meninggal dunia yang masuk ada dua orang."
"Identitasnya belum kita bisa ketahui, karena tidak ada identitas," jelasnya, melansir Tribun Jateng.
AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya menambahkan, tim masih melakukan penyelidikan untuk identitas semua korban.
"Nopolnya truk muatan bahan kimia pun masih kita cari, karena baru yang kendaraan truk bermuatan pasir yang masih ada. Sisa nopolnya kalau yang belakang sudah hangus terbakar," ucapnya.
Setelah dilakukan pendalaman, diketahui jenazah sopir truk pasir telah berhasil diidentifikasi.
Ia adalah Kanim (49), warga Kampung Gombong RT 02 RW 05, Kelurahan Pasir Gombong, Kecamtan Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.
Dua korban lainnya belum diidentifikasi karena mengalami luka bakar.
Akibat kecelakaan ini, terjadi kemacetan sekitar lima km dari lokasi kejadian.
Berdasarkan keterangan saksi mata yang melihat, truk bermuatan pasir dalam keadaan berhenti.
"Kalau dari informasi saksi atau warga yang melihat di area persawahan menyampaikan, bahwa truk bermuatan pasir ini dalam keadaan berhenti," ucap saksi mata tersebut.
Kemudian kata saksi mata, tak lama setelah itu, truk gandeng bermuatan bahan kimia menabrak bagian belakang truk muatan pasir tersebut sehingga terjadi kebakaran.
"Kemudian truk gandeng bermuatan bahan kimia ini menabrak bagian belakang truk muatan pasir kapur."
"Sehingga bagian truk bagian depan ini terdorong dan menabrak pembatas jalan tol, lalu terjadi kebakaran," ucapnya.
Yulian pun menjelaskan soal dugaan penyebab kecelakaan di Tol Pemalang tersebut.
Pihaknya mengatakan, penyebabnya diduga karena sopir truk bermuatan bahan kimia mengalami microsleep kemudian menabrak truk yang ada di depannya.
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pukul 09.20 WIB, Perempuan Tewas, Korban Tabrak Bus lalu Jatuh Terlindas Truk
Dikutip dari kemkes.go.id, microsleep adalah hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena lelah atau mengantuk.
Pada umumnya kejadian microsleep berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik penuh.
Namun durasi microsleep dapat bertambah lama jika seseorang benar-benar memasuki waktu tidur.
Microsleep bisa terjadi dalam beberapa episode yang berdekatan, saat seseorang mencoba dan gagal untuk terjaga.
Seringkali juga dalam microsleep, otak membalik dengan cepat antara tertidur dan terjaga.
Koordinator Damkar Pemalang, Sonhaji mengatakan bahwa pemadam truk kebakaran membutuhkan waktu sekitar 4,5 jam untuk memadamkan api.
Selain itu terdapat delapan unit damkar yang dikerahkan untuk memadamkan api tersebut.
"Ada delapan unit damkar baik dari Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Tegal, dan tangki air dari BPBD Pemalang berhasil memadamkan api tersebut."
Sonhaji menuturkan bahwa kendala penyebab lamanya pemadaman api tersebut karena yang terbakar adalah adanya bahan kimia.
Lantaran hal itu, diketahui terjadi kemacetan dari KM 317+400 jalur B sampai 312 hingga jalur itu sempat ditutup dari kedua arah karena api yang membesar.
Namun ketika pemadam kebakaran sudah berhasil dipadamkan, arus lalu lintas sudah bisa kembali normal.
AKBP Yovan mengungkapkan bahwa dalam proases evakuasi kecelakaan tersebut, pihaknya dibantu dari pihak tol.
Kemudian damkar dari eks wilayah Pekalongan juga ikut mem-backup.
"Kami ucapkan terima kasih dan saat ini sedang diupayakan evakuasi bangkai kedua kendaraan."
"Apabila nanti memang tidak bisa diderek, kita akan melakukan pemotongan di beberapa bagian untuk mempermudah evakuasi," ungkap AKBP Yovan.
Baca juga: Fakta-fakta Kecelakaan Maut Tabrak Lari di Manado, Korban Driver Ojol hingga Pelaku Seorang WNA
Artikel tayang di TribunJatim.com
Baca Berita Tribun Manado Lainnya : Google News
Baca Berita Terbaru di sini