Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kementerian Pertanian menargetkan ekspor pertanian hingga tahun 2024 mencapai Rp 1500 triliun. 

Sejauh ini, target itu baru dicapai mendekati 50 persen, yakni Rp 600 triliun. 

Kepala Karantina Pertanian Manado, Yusup Patiroy menjelaskan, untuk mencapai itu, Kementan memggenjot Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). 

"Ekspor komoditas pertanian kita tingkatkan," jelas Yusup di sela pelepasan ekspor perdana santan kelapa beku di Treman, Minut, Jumat (17/02/2023). 

Karantina Manado mendorong ekspor dengan memfasilitasi kemudahan layanan ekspor bagi pelaku usaha. 

"Agar komoditas pertanian Sulawesi Utara bisa memenuhi standar untuk menjamin kesehatan produk, bebas hama, penyakit hewan dan tumbuhan," ujarnya. 

Ia mengungkapkan,  volume ekspor pertanian Sulawesi Utara 520 ton dengan nilai Rp 6,05 triliun. 

"Realisasi itu naik 1 persen dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini kita targetkan bisa melebihi," jelasnya. 

Sekda Minut, Novly Wowiling mengapresiasi kerja Karantina Pertanian Mando yang telah memfasilitasi ekspor untuk membangkitkan semangat pelaku usaha pertanian. 

Khususnya eksportir-eksportir baru yang dapat bisa mendorong peningkatan perekonomian daerah setempat.

"Semakin banyak produk pertanian diekspor, dampaknya semakin bagus bagi daerah," katanya. 

Terpisah Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan), Bambang mengapresiasi giat pelepasan ekspor santan beku perdana di Minahasa Utara. 

Kedepannya diharapkan adanya sinergi yang kuat dari semua pihak.

Baik pemerintah pusat, pemerintan daerah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempertahankan dan meningkatkan ekspor.

“Berbekal pengalaman di tahun 2022 dengan tren kinerja ekspor yang positif.