Gunung Api Karangetang

Kondisi Terkini Gunung Api Karangetang di Kepulauan Sitaro, Rekaman Seismik Didominasi Gempa Guguran

Penulis: Octavian Hermanses
Editor: Isvara Savitri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Api Karangetang.

TRIBUNMANADO.CO.ID, SITARO - Sampai saat ini Gunung Api Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, masih menunjukkan aktivitas yang tinggi.

Laporan harian Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang periode 16 Februari 2023 pukul 06.00 Wita, sampai dengan 12.00 Wita mencatat gambaran visual gunung secara jelas dengan kabut 0-I, hingga kabut 0-II.

Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 75 m di atas puncak kawah.

Sementara asap kawah putih lebih kurang 25 meter dengan guguran mengarah ke Kali Batang, Kali Timbelang, dan Kali Beha Barat lebih dari 750-1.750 meter.

Sementara arah guguran lava ke Kali Batuawang serta Kali Kahetang lebih kurang 700-1.500 meter.

Untuk kegempaan, tercatat adanya tremor secara menerus (microtremor) yang terekam dengan amplitudo 3-10 mm, dominan 3 mm serta seismik didominasi gempa guguran.

Baca juga: Harga Daging Sapi, Ayam, dan Babi Stabil di Pasar Bersehati Manado Sulawesi Utara

Baca juga: Kejaksaan Tak Banding Vonis Ringan Bharada E, Ini Pertimbangannya

Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia Tatipang, mengatakan dengan aktivitas tersebut, masyarakat, pengunjung, wisatawan, serta pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari kawah utama serta 3,5 km pada sektor selatan dan tenggara.

"Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Karangetang, dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.

"Pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar," kuncinya.

Gunung Api Karangetang.

Pantauan tribunmanado.co.id, juga terlihat adanya guguran lava yang cukup besar, seperti pada Rabu (15/2/2023) sore, dan menimbulkan asap kecokelatan.

Selain itu, tingginya aktivitas guguran lava juga menyebabkan wilayah Kelurahan Ulu, Kecamatan Siau Timur, diguyur hujan abu vulkanik pada Kamis sore.

Meski tak begitu besar, namun abu vulkanik tersebut sedikit mengganggu aktivitas masyarakat, khususnya mereka yang berada di luar rumah termasuk pengendara motor.

Halaman
12

Berita Terkini