Gempa di Papua

Ini Penyebab Gempa Bumi Tektonik Magnitudo 5.4 yang Mengguncang Papua, Ada 5 Orang Meninggal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa kali ini cukup dahysat, dengan magnitudo 5,2. Menurut BMKG Wilayah V Jayapura, gempa terjadi sekira pukul 15.28 WIT.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa bumi tektonik mengguncang Kota Jayapura, Papua Kamis (9/2/2023).

Dalam laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa kali ini cukup dahysat, dengan magnitudo 5,2.

Menurut BMKG Wilayah V Jayapura, gempa terjadi sekira pukul 15.28 WIT.

Titik gempa berada di kedalaman 10km, di barat daya Kota Jayapura.

Baca juga: Gempa Bumi Susulan Magnitudo 4,0 Guncang Papua Kamis 9 Februari 2023, Ada 4 Orang Meninggal

Getaran gempa juga sampai ke Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,4 mengguncang Kota Jayapura, Papua.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gempa tektonik tersebut terjadi akibat adanya aktivitas sesar aktif.

Warga berhamburan ke luar rumah dan perkantoran.

Tampak warga dan pekerja di sekitar kawasan Paldam di Kelurahan Gurabesi panik dan menyelamatkan diri ke bahu jalan.

Sejumlah gedung di Kota Jayapura juga terlihat rusak cukup parah.

"Lihat itu bangunan retak. Kabarnya ada bangunan yang roboh dan tenggelam di pantai kawasan Ruko Dok II," ujar seorang warga.

Mengapa di Papua sering terjadi gempa?
 
Wilayah Sorong di Provinsi Papua Barat termasuk daerah dengan tingkat kerawanan gempabumi yang tinggi hal ini disebabkan karena wilayah Sorong merupakan daerah dengan banyaknya kejadian gempabumi ≥ 5 SR dengan kedalaman dangkal ≥ 30 km serta keberadaan jalur Sesar aktif gempabumi Sorong-Yapen akibat pertemuan lempeng Eiruasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng samudera Pasifik.

4 Orang Tewas Tertindih Puing Bangunan Kafetaria

Empat warga dilaporkan meninggal dunia setelah gempa bumi berkekuatan M 5.4 mengguncang Kota Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura Asep Khalid menjelaskan keempat korban ditemukan dari puing reruntuhan bangunan kafetaria yang roboh akibat gempa bumi.

Asep menuturkan letak cafetaria tersebut berada di atas perairan di kawasan Kota Jayapura, sehingga proses evakuasi dilakukan tim ahli untuk menyelam.

"Kafe ada yang roboh dan di situ ada empat meninggal. (Para korban) Ada di kafe, guncangan lalu roboh. Roboh lalu (para korban) tertindih. Langsung jatuhnya ke laut bangunannya. Bangunannya ada di pinggir talud," jelas Asep dalam sambungan telepon dilansir dari keterangan pers BNPB.

Asep juga menuturkan, guncangan gempa dirasakan kuat selama 2-3 detik.

Masyarakat yang merasakan guncangan gempa panik dan berhamburan keluar rumah.

Lebih lanjut, pada saat menyampaikan laporan kepada Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB, Asep merasakan gempabumi susulan yang kembali terjadi.

“Gempabumi tadi dirasakan kuat selama 2-3 detik. Ini sekarang terasa guncangan gempabumi sedang berjalan,” ujar Asep.

Asep juga melaporkan bahwa beberapa bangunan seperti rumah, fasilitas umum, dan fasilitas kesehatan mengalami kerusakan.

Sebagian artikel ini disadur dari Tribunnews.com

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini