Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemandangan menarik dijumpai pada proses Goan Siau atau Cap Go Meh dan Kirab di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Minggu (5/2/2023).
Sekretaris I TP PKK Kota Bitung, Ny Ellen Honandar Sondakh, ikut berjalan kaki mengikuti proses dan kirab.
Menggunakan pakaian serba putih, Ellen Sondakh berjalan di belakang Kio atau Usungan mulai dari Klenteng Seng Bo Kiong.
Melintas ruas jalan AA Maramis depan SMKN 2 Bitung, berputar di jalan yang sama depan SMKN 2 Bitung, simpang empat atau perampatan Nafiri.
Lanjut ke jalan 46 atau jalan Sarundajang, berputar ke depan rumah dinas walikota Bitung dan kembali finish di Klenteng Seng Bo Kiong.
Terpantau, bersama Ellen Sondakh ada Kepala Sekolah SMK Dharma Bakti Bitung Telly Humiang Muhaling dan Ketua Fraksi Demokrat Persatuan Indonesia (FDPI) DPRD Bitung Lady Lumantow.
Diwawancarai Senin (6/2/2023), Ellen Sondakh bilang tak terasa bisa berjalan dengan prosesi dan kirab di Cap Go Meh 2023.
"Kalau tidak keliru 2 sampai 3 kilomter kami berjalan, sambil cakap-cakap tentang prosesi Cap Go Meh, kirab yang mendukung kegiatan," kata Ellen Sondakh Senin (6/2/2023).
Menurutnya, tahun baru Imlek 2574 terasa spesial karena Klenteng Seng Bo Kiong Kota Bitung bisa direstui untuk melaksanakan proses Cap Go Meh.
Dengan adanya proses Cap Go Meh ini, mempu menghibur banyak masyarakat yang ada di Kota Bitung yang haus akan hiburan.
Terkait dengan ia ikut jalan kaki mengikuti prosesi dan kirab Cap Go Meh, disatu sisi untuk kesehatan.
"Pada pelaksanaan cap go meh di tahun-tahun sebelum pandemi Covid 19, kami dan suami pak Hengky Honandar ikut jalan dengan jarak lebih jauh dari saat ini," kata dia.
Adapun kirab dalam prosesi Goan Siao diawali dengan barisan non ritual, soanduk Goan Siao, 1 Mobil Hias Bhineka Tunggal Ika pemerintah Kota Bitung, 2 mobil hias BKSAUA (I Presidium, I anggota).
Puluhan bendera Merah Putih, Marching Band dari Kota Tomohon, barisan umat Katolik, 1 mobil hias sekolah Minggu Klenteng Seng Bo Kiong.
Mobil hias Dinas Pariwisata yang dinaiki Putra Putri Bitung 2022, figura pariwisata, kabasaran Bitung dan musik Bambu.
Lalu barisan Ritual, Spanduk Hong Tiau Uh Sun, Kok Tae Ping An yang melambangkan angin hujan diselaraskan, masyarakat aman, Makmur, bahagia.
Sepasang Gong yang memiliki arti permohonan kepada Tuhan agar ritual suci Goan Siau in berkumandang di alam jagad raya, agar umat manusia menjalankan ajaran agama yang diyakininya.
Sementara Kuda Lima dan Pasukan 36 Bendera melambangkan Tuhan turun memberkahi kehidupan bumi melalui perantaraan tentara langit, dalam memerangi kuasa kegelapan di bawah komando 5 Jenderal.
Kemudian Kepala Tempayan dan Sosiru diyakini untuk membasmi berbagai hawa hawa kotor bumi.
Kemudian ada Hok Lok Siu / Cai Sen Ya (adalah dewa fortuna pembawa rejeki dan keberuntungan), Barongsai Klenteng yang melambangkan semangat juga kekuatan jasmani dan rohani menyatu dalam kehidupan bumi.
Ada juga Naga ungu, Melambangkan kesucian, kemurnian dan kemuliaan menebar dialam jagad raya.
Kereta Hias Kelinci yang melambangkan shio di tahun imlek ini, juga melambangkan kecerdasan keindahan dan keuletan dalam kehidupan untuk mencapai kchidupan yang harmonis dan Bahagia.
Ada juga Kereta Hias Ma'co yang melambangkan ibu suci langit utama selaku pemegang Giok Cu / mandat Tuhan yang di klenteng Seng Bo Kiong Bitung adalah tuan rumah bio yang perintah.
Ada juga Musik Bambu II, Kereta Hias Kwan Im Kereta hias yang bernuansa teratai yang di tengahnya ada Dewi Kwan Im.
Kereta Dewi Kwan Im menandakan indahnya kebersamaan, yang penuh welas kasih bagi sesama makhluk.
Selain itu ada juga Barongsai dan Naga Atraksi, Petugas sembahyang dan Umat Klenteng Seng Bo Kiong (pegang bendera dan dupa), Kio Yang Suci Tiong Tan Lie Goan Swe / Lo Cia dan masih banyak lagi.
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.