Bitung Sulawesi Utara

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Sentil Pembangunan Jembatan Lembeh dan KEK Bitung Sulawesi Utara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono, didampingi Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar, dan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulut, Hendro Satrio, saat meresmikan Jembatan Gantung Manembo-Nembo Girian Bawah, Rabu (18/1/2023).

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG – Menteri PUPR Republik Indonesia, Basuki Hadimuljono, memberikan penjelasan singkat terkait pembangunan Jembatan Lembeh dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (18/1/2023).

Penyampaian itu disampaikan Menteri Basuki saat ditanya Tribunmanado.co.id, terkait proyek infrastruktur apa lagi yang akan masuk maupun dikerjakan di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2023 ini.

“Di Bitung, juga masih ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Gubernur sudah meminta untuk land clearing karena ada beberapa investor yang akan masuk, untuk jembatan ke Lembeh sekarang sudah dalam pengerjaan desain dan melihat apa yang akan dikerjakan di Lembeh ketika jembatan itu dibangun,” kata Basuki Hadimuljono usai meresmikan Jembatan Gantung Manembo-Nembo Girian Bawah, di Lingkungan 3 RT 01, Kelurahan Manembo-Nembo, Kecamatan Matuari, Rabu (18/1/2023).

Jembatan gantung itu bakal diberi nama Jembatan Merdeka oleh Pemerintah Kota Bitung.

Selain itu, pada Kamis (19/1/2023), Presiden Joko Widodo juga akan meresmikan beberapa infrastruktur pusat di Sulut.

Pertama Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), lalu meresmikan beberapa proyek lainnya.

Ada Malalayang Beach Walk, Ecotourism Village Bunaken, Rumah Susun Kejaksaan, Politeknik, ada juga jalan, jembatan, menara masjid, dan masih banyak lagi. 

Menurut Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar, KEK Bitung juga merupakan proyek strategis nasional untuk menopang sektor perekonomian di Bitung dan secara umum Indonesia.

Promosi investasi di KEK Bitung sempat terhenti karena masalah pandemi virus corona (Covid-19).

Namun, para pemangku kepentingan terus berupaya untuk mempromosikan potensi dan kemudahan berinvestasi di Kota Bitung.

Baca juga: 12 Kata-kata Bijak dan Ucapan Imlek 2023, Tahun Kelinci Air dalam Bahasa Mandarin san Artinya

Baca juga: 13 Arti Mimpi Tetangga Meninggal, Bisa jadi Pertanda Si Pemimpi akan Sakit, Ini Tafsir Lengkapnya

Dari data dan informasi tahun 2022, di KEK Bitung ada 81 calon tenant, 21 rekomendasi penanaman modal asing (PMA), dan 61 penanaman modal dalam negeri (PMD).

Target investasi 4,42 persen dari target proyeksi investasi Rp 32,8 triliun di tahun 2025.

Pihaknya optimis, dengan adanya bantuan infrastruktur dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta dukungan dari Bank Indonesia, KEK Bitung akan bergeliat di tengah pertumbuhan ekonomi.

Bicara mengenai pengembangan infrastruktur di Kota Bitung, Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, menjelaskan tentang keberadaan Pelabuhan Bitung yang menjadi hub internasional.

Pelabuhan Bitung adalah pelabuhan pertama yang ditetapkan Soekarno yang bermimpi Bitung bisa menjadi pintu gerbang Asia Pasifik.

Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, resmian jembatan Gantung Merdeka di Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (18/1/2023). (Tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere)

“Oleh sosok atau orang yang tepat, yaitu Gubernur Provinsi Sulut, Olly Dondokambey, berpikir dan dengan kewenangan sebagai pemerintah provinsi berkali-kali mempresentasikan tentang Bitung sebagai gate way dan harus ditopang,” kata Maurits Mantiri.

Dalam perhitungan ekonomis, sebenarnya sudah sangat tepat Bitung dipilih sebagai gate way karena dari daerah yang menjadi tujuan setiap produk di internasional hub, efeknya harga murah dan sudah pernah dihitung oleh pakar, ahli ekonomi, dan transportai kapal laut.

Sehingga, Pemerintah Kota Bitung harus mengimplementasikan dalam penghormatan untuk Indonesia dan Bitung sebagai Asia Pacific Gate Way untuk Indonesia.

Maurits Mantiri juga jelaskan terkait produk unggulan yang dikirim melalui Bitung, meliputi leading sektor transportasi, perikanan (industri), dan hasil pertanian.

Untuk sektor perikanan di Indonesia ada 14 pabrik ikan kaleng, tujuh ada di Kota Bitung. 

Baca juga: BPOM Temukan Bakteri di Air Minum Isi Ulang, Ini Tanggapan Warga Manado

Baca juga: Tips Aman Berkendara Hindari Kecelakaan Maut di Area Blind Spot Hingga Jalan Tol

Dan konsumsinya ikan jenis cakalang dan tuna, dengan rasio ikan cakalang 20 persen dan 80 persen tuna.

“Ketika masih bekerja sebagai Manager Produksi di PT Sinar Pure Food Internasional di Kota Bitung, tahu benar itu. Waktu itu, makan ikan jenis cakalang saja hampir 1.400 ton setiap hari dan di pabrik kami 70 ton per hari ikan cakalang dan tuna. Pasar ikan kaleng di dunia disupply dari Kota Bitung yang paling besar, karena Bitung Kota Cakalang,” jelasnya.

Selain perikanan, ada hasil pertanian yaitu cengkih dan pala.

Sehingga, Sulut bersama Maluku dan Papua pasti akan tergabung menjadi pangsa pasar terbesar untuk tiga komoditi perikanan, hasil pertanian, dan rempah-rempah.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkini