TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan DR (HC) Puan Maharani menerima kunjungan silaturahmi pimpinan Tribun Network, Rabu (11/1/2023) siang.

Bertempat di lantai tiga Gedung Nusantara III DPR RI, Jalan Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta.

Puan Maharani didampingi Bendahara Umum DPP PDIP Olly Dondokambey yang juga Gubernur Sulawesi Utara, Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto dan Ketua Banggar DPR RI Muhammad Said Abdullah.

Dari Tribun Network hadir Dahlan Dahi (CEO), Febby Mahendra Putra (News Director) dan H Tjiptyantoro (Commersial Director), Heru Budi Kuncara (GM senior), dan Rahmat Hidayat (Content Manager).

Turut hadir GM Bisnis Tribun Manado Risdianto Tunandi, Pemimpin Redaksi Tribun Manado Jumadi Mappanganro,
dan Manager Iklan dan EO Tribun Manado Hendrik Sumenda.

Pada pertemuan ini, Dahlan Dahi mengucapkan selamat kepada PDI Perjuangan yang baru saja merayakan hari ulang tahunnya ke-50.

Perayaan HUT PDIP ke-50 berlangsung di JiExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Dihadiri Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Presiden Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin dan petinggi PDIP serta belasan ribu kader PDIP se-Indonesia.

Dahlan menyampaikan ikut menonton siaran langsung perayaan HUT PDIP ke-50 saat Megawati Soekarnoputri bercerita bagaimana kondisi PDIP saat masih 'susah' di era Orde Baru.

"Pesannya dalam. Justru gaya bercerita Ibu Megawati inilah yang kuat. Berkarakter dan sangat ideologis," tutur Dahlan yang juga Editor in Chief Tribunnews ini saat mengawali pertemuan tersebut.

Pada pertemuan silaturahmi itu, Puan Maharani juga menyampaikan sejumlah harapannya terkait sinergisitas Tribun Network, PDIP dan DPR RI.

"Terima kasih juga saya sampaikan kepada Tribun Network yang selama ini juga banyak membantu kami, baik di PDIP maupun DPR RI," ujar wanita kelahiran Jakarta 6 September 1973 ini.

Sementara Said Abdullah berharap peran media massa konsisten mendorong kesetaraan gender atau kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam pemenuhan hak dan kewajibannya di semua lini kehidupan.

Sebab menurutnya, sampai saat ini diskriminasi berdasarkan gender masih kerap terjadi di banyak aspek kehidupan. Tidak terkecuali di Indonesia.

Padahal sangat erat kaitannya kemajuan suatu negara dengan persoalan kesetaraan gender.