Gunung Marapi Erupsi

Gunung Marapi Sumbar Erupsi Sabtu 7 Januari 2022 Pagi, Tinggi Abu Mencapai 200 Meter

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Marapi Sumbar erupsi pada Sabtu (7/1/2023).

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gunung Marapi Sumbar kembali mengalami erupsi pada Sabtu 7 Januari 2022 pagi.

Erupsi Gunung Marapi Sumbar kali ini telah terjadi 2 kali sejak pagi tadi.

Dikatakan Oktory Prambada Koordinator Kelompok Gunung Api PVMBG, erupsi kedua mencapai tinggi 200 meter di atas puncak.

Berselang tiga jam, Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali mengalami erupsi, Sabtu (7/1/2023).

Baca juga: Gempa Magnitudo 4,9 SR Sabtu 7 Januari 2023, Info Terkini BMKG Lokasi Titik Gempa Bumi

Baca juga: Gempa Guncang Jambi Sabtu 7 Januari 2023, Baru Saja Guncang di Darat, Info BMKG Magnitudonya

Gunung Marapi di Sumbar mengalami erupsi, Sabtu (7/1/2023) pagi. (PVMBG)

Erupsi kedua hari ini terjadi pukul 09.44 WIB, sedangkan erupsi pertama pukul 06.11 WIB.

"Erupsi kedua dengan tinggi kolom abu mencapai 200 meter di atas puncak, atau sekitar 3.091 meter dari permukaan laut," kata Koordinator Kelompok Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Oktory Prambada yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/1/2023).

Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 2,44 mm dan durasi sekitar 1 menit 49 detik.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati 300 meter di atas puncak pada Sabtu (7/1/2023) sekitar pukul 06.11 WIB.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi lebih kurang 45 detik.

Dalam beberapa bulan belakangan memang terjadi peningkatan aktivitas di dalam perut gunung sehingga menimbulkan erupsi.

Saat ini, status Gunung Marapi levelnya masih level II atau waspada.

Masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

Dilarang Mendekat 3 Kilometer

Gunung Merapi di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi hingga menyembutkan abu vulkanik pada, Sabtu 7 Januari 2023.

Semburan abu vulkanik ini terjadi sekitar pukul 06.11 WIB pagi ke arah tenggara.

Petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Teguh Purnomo menyebut pihaknya mendeteksi ketinggian awan hitam dari erupsi tersebut mencapai 300 meter.

Semburan ini kearah Kecamatan Canduang, Sungai Puar dan Banuhampu

"Abu vulkanik ke arah tenggara, di sekitaran kecamatan Canduang, Sungai Puar dan Banuhampu," ujar Teguh, saat dihubungi, Sabtu (7/1/2023)

Menurutnya, kondisi Gunung Merapi sekarang masih stabil di status level II alias waspada

"Sampai saat ini belum ada pengaruh ke warga sekitar karena masih kecil," ujarnya.

Teguh mengatakan, sesuai rekomendasi, masyarakat atau pengunjung diminta tidak mendaki disekitar radius 3 Km dari kawah atau puncak.

Sebelumnya dikabarkan, Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi hingga semburkan abu vulkanik Sabtu (7/1/2023) pagi.

Puluhan pendaki diketahui juga berada di puncak saat erupsi Gunung Marapi.

Merespons hal itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar memutuskan langsung menutup jalur pendakian ke puncak Gunung Marapi.

"Kita tutup dulu pendakiannya, penutupan mulai hari ini, " kata Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono, Sabtu (7/1/2023).

Ardi melanjutkan, penutupan dilakukan pada gunung sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Keputusan nantinya diambil berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Dia mengatakan saat ini ada sekitar 40 an orang pendaki berada Gunung Marapi.

"Ada sekitar 40 an, pada hari Kamis (5/1/2023) 20 orang dan hari Jumat (6/1/2023) 20 an orang," katanya.

Pihaknya masih belum mengetahui bagaimana kondisinya saat ini. BKSDA masih menunggu laporan dari pengelola di lapangan.

Dia menyebut letusan ini hanya di puncak kawah, sementara rata-rata pendaki berada di sekitar tebing batu bawah.

"kita sudah imbau sejak pembukaan agar jangan ke kawah, insya allah pendaki aman," katanya.

Menurut Ardi sebelumnya telah dilakukan penutupan saat jelang tahun baru, tepatnya pada 30 Desember 2022 s.d 2 Januari 2023.

"Salah satu alasan mengapa ditutup Desember sampai 2 Januari lalu karena aktivitas gempa meningkat", tuturnya.

Diketahui, BKSDA Sumbar memutuskan menutup jalur pendakian gunung yang berada di daerah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar itu berdasarkan rekomendasi dari PVMBG.

Laporan PVMBG menyebutkan telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 07 Januari 2023 pukul 06:11 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 3.191 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi ± 45 detik.

Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 Km dari kawah atau puncak.

(Kompas.com/TribunPadang.com)

Baca Berita Tribun Manado di sini

Tayang di Kompas.com dan TribunPadang.com

Berita Terkini