TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Desa Curah Tulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.
Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan sepeda motor dan kereta api.
Akibat kecelakaan tersebut seorang pemotor meninggal dunia.
Baca juga: Gubernur Olly Dondokambey Janjikan Promosi Jabatan, 10 PNS Berikut Peluang Masuk Kabinet OD-SK
Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.
Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.
Namun walaupun kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.
Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.
Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.
Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.
Baca juga: Kalender Jawa Hari Ini Jumat 6 Januari 2023, Weton Jumat Pahing, Melambangkan Ini
Seorang pengendara motor, Mohammad Taufik (48) warga Dusun Krajan, Desa Curah Tulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo tewas tertabrak kereta api.
Kecelakaan maut itu terjadi di perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Desa Curah Tulis, Kamis (5/1/2023) sekira pukul 15.30 WIB.
Warga sekitar, Senedi (40) mengatakan peristiwa bermula saat korban menyeberang perlintasan kereta api sebidang tanpa palang pintu mengendarai motor Yamaha Mio GT Nopol N 5263 SZ dari arah selatan ke utara.
Secara bersamaan, melintas Kereta Api (KA) Sri Tanjung relasi Jogja-Banyuwangi dari arah barat menuju timur.
"Saya sedang duduk di depan warung sekira 15 meter dari perlintas kereta api. Saya melihat korban hendak menyeberang perlintasan kereta api. Korban tampaknya tak menyadari jika ada kereta api yang melintas. Saya pun berteriak sembari melambaikan tangan supaya dia berhenti," katanya.
Senedi melanjutkan, namun, korban tak menghiraukan teriakannya.
Korban tetap melaju dan menyeberang perlintasan kereta api.
"Kecelakaan tak terhindarkan. Tubuh korban bersama motornya terpental sekira 20 meter. Tubuh korban terpental hingga ke parit samping rel kereta api. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Jenazah korban dievakuasi ke RSUD Tongas," terangnya.
Kepala Desa Curah Tulis, Suyip menyebut perlintasan sebidang tanpa palang pintu itu sebetulnya dijaga oleh warga secara swadaya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Tapi, kala peristiwa terjadi, warga yang menjaga palang pintu sedang Salat Ashar.
Selain itu, di perlintasan terdapat alat early warning system (EWS). Alat itu berfungsi mengeluarkan bunyi sebagai pertanda kereta api akan melintas.
"EWS sudah lama tak berfungsi karena komponennya hilang. Saya berharap pihak terkait memasang EWS kembali dan palang pintu agar kejadian serupa tak terulang," urainya.
Kasat Lantas Polres Probolinggo Kota, AKP Pandri Pratama Putra Simbolon mengungkapkan pihaknya telah rampung melakukan olah TKP.
Tak hanya itu, untuk mengantisipasi kejadian serupa, Satlantas telah berkoordinasi dengan PT KAI agar memasang palang pintu di sejumlah perlintasan sebidang.
"Kami mengimbau agar pengendara tetap fokus dan berhati-hati ketika melintas di perlintasan sebidang tanpa palang pintu," tandasnya.
Telah tayang di TribunMadura.com