TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diperkirakan akan sangat seru.
Paling dinantikan adalah keputusan dari PDI Perjuangan untuk menentukan calon presiden mereka.
Sebab saat ini ada dua kandidat yang dijagokan.
Baca juga: Puan Maharani Dinilai Layak Jadi Capres dari PDI Perjuangan, Ini Kata Peneliti Pusat Riset Politik
Mereka adalah Puan Maharani sebagai penerus trah Soekarno.
Juga Ganjar Pranowo sang kader yang taat dan setia, serta memiliki banyak pendukung.
Jelas ini akan menyulitkan PDI Perjuangan dalam menentukan.
Sementara hasil sejumlah survei membuktikan Ganjar Pranowo lebih banyak mendapatkan dukungan dibanding Puan Maharani.
Baca juga: Pembangunan Kantor DPC PDI Perjuangan Minut Sulawesi Utara Ditargetkan Selesai Akhir 2022
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai PDIP tetap memiliki peluang menang pada pemilihan umum (pemilu) 2024 tanpa harus mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).
Hal itu merespons hasil survei Charta Politika Indonesia yang menunjukkan PDIP berpotensi ditinggal pemilihnya apabila tak usung Ganjar di pilpres 2024.
Dedi menegaskan Ganjar memang memiliki pemilih dominan di PDIP tapi bukan berarti partai besutan Megawati Soekarnoputri itu berada di bawahnya.
"Tidak harus (usung Ganjar). Ganjar memang punya pemilih dominan dari pemilih PDIP, tetapi tidak lantas pengaruh PDIP berada di bawah Ganjar," kata Dedi kepada Tribunnews.com, Rabu (30/11/2022).
Baca juga: PDI Perjuangan Sulawesi Utara Maraton Gelar Rakercab, Persiapan Hadapi Pemilu 2024
Dedi mengatakan potensi PDIP mengusung kadernya selain Ganjar di pilpres 2024 bisa saja terjadi, tanpa harus Ganjar.
Ia juga menyebut bisa saja suara PDIP berkurang ketika tak mengusung Ganjar, namun tak siginfikan.
"Potensi PDIP usung kader selain Ganjar juga memungkinkan. Bisa saja suara PDIP berkurang saat tidak usung Ganjar, tetapi itu tidak signifikan dan membuat PDIP kehilangan peluang memenangi pemilu," ujarnya.