Erupsi Gunung Semeru

4 Fakta Erupsi Gunung Semeru: Status Jadi Awas, 2.219 Warga Mengungsi hingga Waspada Awan Panas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunungapi Semeru kembali muntahkan Awan Panas Guguran (APG) sejak pukul 02.46 WIB, Minggu (4/12/2022). Muntahan APG dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini fakta-fakta terkait erupsi Gunung Semeru.

Hingga kini, Gunung Semeru terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.

Hal ini ditunjukkan dengan luncuran Awan Panas Guguran (APG) dan indikator yang lain pada haru ini, Minggu (4/12/2022).

Akibat Letusan Gunung Semeru, ribuan warga harus diungsikan.

Baca juga: Gempa Bumi Guncang Gorontalo Senin Pagi, Parameter Magnitudo 3,0

Berikut sejumlah fakta erupsi Gunung Semeru:

1. Status Jadi Awas (Level 4)

PVMBG Badan Geologi ESDM menaikkan status Gunung Semeru dari siaga menjadi awas.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, sumber APG berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko).

Awan Panas Guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan.

Aktivitas kegempaan pada tanggal 4 Desember 2022 pukul 00.00 - 06.00 WIB terekam 8 kali Gempa Letusan, 1 Gempa Awan Panas Guguran yang masih berlangsung hingga pukul 06.00 WIB.

Dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik tersebut, kata Muhari, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunungapi Semeru dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’ atau dari Level III menjadi Level IV, terhitung per pukul 12.00 WIB.

2. Warga Mengungsi

Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan update terbaru pasca terjadinya erupsi di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut hingga saat ini tercatat 2.219 warga mengungsi ke posko bencana yang telah disiapkan imbas erupsi Gunung Semeru.

Pengungsi itu tersebar di 12 titik lokasi.

"Saat ini setidaknya ada dua belas titik pengungsian dengan jumlah pengungsi 2.219 jiwa," ujar Khofifah melalui laman Instagram miliknya, Minggu (4/12/2022).

Baca juga: Berita Populer: Paspampres Rudapaksa Bawahan, Mahar Sertifikat Rumah, 9 Drakor Rating Tertinggi

3. Waspada Awan Panas

Pemerintah juga menghimbau masyarakat agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Masyarakat juntuk dihimbau tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan mengenai aktivitas Gunung Api Semeru, dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.

4. Masyarakat Diminta Menjauh

Sehubungan dengan adanya peningkatan status tersebut, maka PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, kata Muhari, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Lebih lanjut dia mengatakan, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

(Tribunmanado.co.id/Gry)

Baca Berita Tribun Manado disini: https://bit.ly/3BBEaKU

Berita Terkini