Memilih Damai

Akademisi IAIN Manado: Akar Rumput Cenderung Pilih Calon yang Bisa Beri Untung Langsung di Pilpres

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen IAIN Manado Sulaiman Mappiasse PhD saat berbicara pada Talkshow Memilih, Damai: Membaca Suara dari Sulawesi yang digagas Tribun Network dan Tribun Manado, Senin (28/11/2022).

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akademisi IAIN Manado Sulaiman Mapiasse PhD melihat kalangan pemilih akar rumput masih cenderung lebih memilik calon yang bisa memberi keuntungan langsung.

Secara jangka pendek, siapa yang bisa langsung memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka, itulah yang dipilih.

Sulaiman Mapiasse pada Talkshow Memilih, Damai: Membaca Suara dari Sulawesi yang digagas Tribun Network dan Tribun Manado, Senin (28/11/2022).

Pembicara lain dalam talkshow ini yakni Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, Dosen FISIP Universitas Indonesia Panji Anugrah Permana, dan dosen FISIP Universitas Sam Ratulangi Manado Alfon Kimbal.

“Begitulah faktanya hingga saat ini. Kekuatan figur tak akan terlalu berpengaruh di kalangan pemilih grass root,” papar Sulaiman Mapiasse.

"Lebih berpengaruh siapa yang bisa memenuhi hasrat politik jangka waktu singkat," tambahnya.

Memang, idealnya pemimpin berkualitas dihasilkan pemilih berkualitas.

Sayang, kata Sulaiman Mappiase, itu masih jauh dari harapan.

"Sejauh ini money politic dan politik identitas masih kuat. Kalau pemilih rasional, pasti melihat figur dan program," katanya pria yang menyelesaikan pendidikan S3-nya di Amerika Serikat.

Sulaiman Mappiase mengatakan, idealisme itu pasti terwujud suatu saat nanti.

Seiring makin baiknya kualitas SDM pemilih di Indonesia.

Ia memberi contoh. Hasil survei Bawaslu Manado sebelum pilkada beberapa waktu lalu.

Hasil survei itu menyebut sebagian besar masyarakat Manado menginginkan pemimpin yang mampu memperhatikan kepentingan mereka.

70 persen masyarakat tidak menghendaki money politik.

"Faktanya banyak yang tersandera dengan money politic. Ada uang ada suara," katanya.

Sementara Alfon Kimbal berpendapat bahwa keberadaan kepala daerah sangat menentukan hasil Pilpres 2024 di daerah tersebut.

Hal ini lepas dari asumsi, siapa capres yang menang di Pulau Jawa, pasti akan menang.

Alfons Kimbal mengatakan, dalam konteks daerah, keberadaan gubernur wali kota akan menentukan hasil pilpres.

"Pada Pilpres 2019, keberadaan Olly Dondokambey berpengaruh besar pada hasil Pilpres 2019 lalu," kata Kimbal.

Kala itu Jokowi-Maruf Amin unggul 77 persen.

Fakta politik tadi, kata Kimbal, besar kemungkinan terulang di Pilpres 2024.

"Apalagi saat ini, 12 dari 15 kabupaten kota di Sulut, kepala daerahnya dari PDIP," kata Wakil Dekan I Bidang Akademik FISIP Unsrat ini.

Katanya, siapa capres yang didukung kepala daerah, alamat peluang menang di daerah tersebut.

"Kepala daerah effect ini penting. Tinggal dilihat afiliasinya ke mana," jelas Alfon Kimbal. (ndo)

Berita Terkini