TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa dengan kuatan 5,6 M yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) siang, telah merenggut setidaknya 271 korban jiwa.
Jumlah korba jiwa tersebut dilaporkan sampai dengan data terbaru pada Rabu (23/11/2022) sore.
Namun, dibalik pilunya keadaan yang menimpa
Ternyata telah lahir tiga bayi dalam keadaan selamat dan sehat.
Serta dua di antaranya, dilahirkan dalam tenda darurat di wilayah Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Baca juga: Ganjar Pranowo Lepas Tim Relawan untuk Bantu Korban Gempa Cianjur
"Temen-temen di lokasi memberitahukan, bahwa kemungkinan ada dua bayi yang siap lahir di lokasi agar standby untuk kelahiran darurat. "
"Temen-temen bereaksi cepat, (ibu hamil) ditolong dan melahirkan bayi dengan selamat, terutama bayi yang prematur," ucap Nova Dwiyanto, Dokter Kemensos yang bertugas di lokasi, dikutip Tribunnews.com dari Kompas TV, Kamis (24/11/2022).
Nova mengungkapkan, proses kelahiran dua bayi tersebut, berada di pengungsian wilayah Kecamatan Cugenang.
"Kalau proses lahirannya di tenda darurat di posko pengungsian Kecamatan Cugenang."
"Kedua ibu, adik bayi juga dalam keadaan sehat," jelasnya.
Baca juga: 3 Fakta Penemuan Tubuh Azka Bocah 5 Tahun yang Tertimbun Reruntuhan Selama 48 Jam Usai Gempa Cianjur
Sementara itu, seorang bayi yang lahir di posko pengungsian diberi nama Gempita Shalihah Kamil.
Nama bayi itu, diberi langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang mendatangi lokasi pengungsian.
"Assalamualaikum di tengah kebencaanaan yang melanda di Cianjur, lahir seorang bayi perempuan."
"Ibu Dewi melahirkannya di tenda, saya kasih nama yang baik, sesuai peristiwa dan doa, Gempita Shalikhah Kamil, karena lahi saat gempa didoakan jadi anak shalihah," ungkapnya.
Dikutip dari TribunJabar.id, Puskesmas Cugenang hingga kini sudah menangani tiga persalinan sejak gempa Cianjur.
Pada Rabu (23/11/2022) malam, petugas medis kedatangan pengungsi gempa Cianjur yang hamil bernama Sindi.
Kepala Puskesmas Cugenang, Dr Yudi Dudun, mengatakan Sindi merupakan pasien ibu hamil ketiga yang ditangani olehnya sejak gempa Cianjur.
Adapun untuk dua ibu hamil sebelumnya, melahirkan di posko tenda darurat di lapangan Kampung Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, yakni bernama Dewi dan Ny Rohmat.
"Kebetulan karena sudah persiapan dengan peralatan dan screening pasien yang bisa ditangani dengan normal, jadi dilakukan di tenda saat itu karena pembukaan normal dan tak harus dirujuk ke rumah sakit," katanya.
Sebagai informasi, gempa magnitudo 5,6 yang berpusat di Cianjur, Jawa Barat terjadi pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.
Baca juga: Angkot Tertutup Longsor Akibat Gempa Cianjur Ditemukan, Sementara Sopir dan 10 Siswa Belum Ditemukan
BMKG menyatakan, gempa di Cianjur berada di kedalaman 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa M5,6 itu, tak hanya dirasakan di wilayah Cianjur, namun juga terasa hingga daerah Jabodetabek dan Bandung.
Setelah peristiwa gempa, sebanyak 271 orang meninggal dunia dan sudah teridentifikasi.
Berdasarkan data sementara BNPB, korban luka tercatat 2.043 orang dan mengungsi 61.908 orang.
Kemudian, kerugian materil sebanyak 56.320 rumah alami kerusakan.
Rinciannya, rusak berat 22.241 unit rumah, rusak sedang 11.641 unit rumah, dan rusak ringan 22.090 unit rumah.
Fasilitas umum lainnya juga turut terdampak, antara lain 31 unit sekolah, 124 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, dan tiga belas gedung perkantoran.
Baca juga: 3 Fakta Penemuan Tubuh Azka Bocah 5 Tahun yang Tertimbun Reruntuhan Selama 48 Jam Usai Gempa Cianjur
Jokowi Kunjungi RSUD Sayang Cianjur
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pada Kamis (24/11/2022) hari ini.
Kedatangan Presiden ini untuk memastikan para pasien korban terdampak gempa Cianjur ditangani secara baik.
“Yang pertama tadi pagi sudah saya sampaikan penyelamatan, evakuasi itu yang pertama."
"Kemudian saya tadi kesini untuk memastikan perawatan yang sakit itu betul-betul tertangani dengan baik,” kata Jokowi, dikutip Tribunnews.com dari Setkab.go.id.
Presiden menjelaskan, dari 741 pasien yang dirawat di RSUD Sayang Cianjur, kini tinggal 24 pasien
Jokowi mengatakan, sebagian pasien telah dipulangkan.
Sementara itu, sebagian lainnya dirujuk ke kota-kota sekitar.
“Sudah sebagian dipulangkan, sebagian juga dirujuk ke Bandung maupun ke Jakarta untuk yang kasus-kasus berat. Ke Sukabumi untuk yang kasus-kasus berat."
"Saya rasa saya melihat penanganan disini baik, yang berat dirujuk itu juga baik, kemudian yang sudah sembuh sudah diperbolehkan pulang,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyerahkan langsung santunan bagi para pasien korban terdampak gempa magnitudo 5,6 Cianjur.
(*)
Baca Berita Tribun Manado DI SINI
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com