TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat Sumanto?
Sumanto dulu menghebohkan masyarakat Indonesia lantaran memakan daging manusia.
Kejadian tersebut pada tahun 2003 silam.
Sumanto dulu dijuluki dengan manusia kanibal.
Mantan manusia kanibal itu mengaku memakan tiga orang di area berbeda, termasuk Purbalingga dan Lampung.
Ketika ditanya alasannya, pria kelahiran 3 Maret itu mengaku terpaksa karena sedang kesusahan ekonomi.
Namun, banyak masyarakat Indonesia yang tidak percaya dan menyematkan gelar kanibal kepada Sumanto.
Setelah aksinya terbongkar, majelis hakim sempat gamang karena tidak ada satupun pasal yang mengatur tentang tindak kanibalisme.
Akhirnya Sumanto hanya didakwa dengan pasal tentang pencurian dan dipidana lima tahun penjara.
Setelah menjalani masa hukuman selama tiga tahun, Sumanto mendapat beberapa kali remisi hingga akhirnya dibebaskan pada tahun 2006.
Namun sekeluarnya dari jeruji besi, Sumanto justru ditolak oleh warga Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon.
Warga kampung mengaku masih paranoid dengan sosok Sumanto.
Warga khawatir dia akan mengulangi aksinya.
Alhasil Sumato gagal pulang ke kampung halamannya.
Sumanto akhirnya ditampung KH Supono Mustajab di Yayasan Annur panti rehabilitasi dan klinik jiwa, Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga.
Bersama Mbah Pono, sapaan akrabnya, Sumanto dirawat selayaknya anak dan murid.
Ilmu hitam yang Sumanto pelajari, sedikit demi sedikit digantikan dengan ilmu agama.
Sumanto acap kali diajak Mbah Pono mengisi pengajian hingga terlibat dalam aksi sosial.
Bahkan di kompleks panti rehabilitasi Bungkanel, Sumanto sudah kembali bergaul dengan masyarakat setempat.
Namun Mbah Pono yang selama ini menjadi sosok yang paling dekat dengan Sumanto telah wafat pada tahun 2020.
Panti rehabilitasi Bungkanel yang sebelumnya diasuh sendiri oleh Mbah Pono digantikan oleh pengasuh baru, Singgih Prakoso.
Kepada wartawan, Singgih mengatakan, sejak kepergian Mbah Pono, Sumanto lebih sering murung.
"Ada sedikit kendala di kita, karena meninggalnya almarhum, Sumanto belum bisa menerima dan percaya.
Masih sering ditanyakan, 'kok mbaeh jarang meng ngisor?' (kok Mbah Pono jarang ke bawah?),” katanya, Minggu (23/10/2022).
Bahkan Singgih mengungkapkan, Sumanto kerap kali menanyakan kemana perginya Mbah Pono.
Padahal berkali-kali pula dijelaskan jika Mbah Pono telah tiada.
“Kita sudah jelaskan tapi tetap tidak percaya, 'lombo lah, mesih ana koh' (bohong, masih ada kok), begitu selalu jawaban dia," tutur Singgih.
Singgih mengungkapkan, sejauh ini belum ada perkembangan signifikan dengan kejiwaan Sumanto.
Kini sehari-hari Sumanto sedang menekuni hobi baru yakni olahraga tenis meja.
“Aktivitas sih biasa ya, tapi karena kebetulan di Yayasan baru membeli meja pingpong dia lagi suka main itu.
Ternyata dia pinter pingpong, kemarin Agustus kita adakan lomba dia juara pingpong,” katanya.
Selain Sumanto, Yayasan Annur panti rehabilitasi dan klinik jiwa milik H Supono Mustajab juga menampung 31 pasien rehabilitasi.
Tak hanya pasien gangguan jiwa, Yayasan Annur juga menampung pasien rehabilitasi narkoba.
INGAT Ryan Jombang? Kini Ribut dengan Habib Bahar di Lapas, Pengacara: Bibir Pecah dan Muntah-muntah
Selain Sumanto, dulu kasus Ryan Jombang juga sempat menghebohkan publik.
Masih ingat dengan Ryan Jombang, pembunuh sekaligus pemutilasi 11 nyawa? kini ribut dengan Habib Bahar bin Smith di dalam lapas.
Lama tak terdengar kabarnya, kini Ryan Jombang justru dikabarkan babak belur ribut dengan Habib Bahar bin Simth di dalam Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/8/2021).
Perselisihan antara Ryan Jombang dengan Habib Bahar ini rupanya dipicu soal utang sebesar Rp 10 juta.
Kuasa hukum Ryan Jombang, Kasman Sangaji mengaku kondisi kliennya kini memperihatinkan.
Bibir Ryan Jombang disebut sampai sobek hingga muntah darah.
Perselisihan Ryan dan Habib Bahar ini dibenarkan oleh Kepala Lapas Kelas IIA Gunung Sindur, Mujiarto.
"Masalah tentang utanglah," ujarnya dikutip dari Tribunnews.com.
Utang tersebut pun juga dibenarkan oleh pengacara Ryan Jombang.
Kasman Sangaji menyebut Habib Bahar berutang kepada Ryan sebesar Rp 10 juta.
Namun hingga kini utang tersebut tak kunjung dibayar oleh Habib Bahar.
"Pinjang bertahap Rp 10 juta.
Belum bayar, Habib Bahar yang berutang,
Lalu Ryan dianiaya intinya begitu," ujar Kasman.
Mujiarto menyebut saat ini kondisi Ryan baik-baik saja.
Pemilik nama asli very idham henyansyah ini tidak mengalami luka serius.
"Nggak, sedikit biasa lah, tapi di lapas itu biasa lah."
"Jadi saya ngobrol biasa sama dia, nggak kelihatan lukanya," katanya.
Namun hal berbeda justru diungkap kuasa hukum Ryan Jombang.
Kasman menyebut kondisi Ryan begitu memperihatinkan.
Kliennya tersebut mengalami beberapa luka yang cukup parah setelah dianaya Habib Bahar.
Wajah dan bibir Ryan lebam hingga mengalami muntah darah.
"Muka dan bibir pecah dan bengkak.
Dan muntah darah," kata Kasman.
Ryan lantas dilarikan ke klinik Lapas Gunung Sindur, Bogor untuk mendapatkan perawatan.
Akibat kejadian tersebut, Kasman pun berniat untuk melaporkan Habib Bahar ke polisi.
Namun pihaknya masih mengumpulkan beberapa bukti
"Ada (rencana lapor polisi), tapi kami lagi kumpulkan bukti-bukti," kata Kasman.
Meski begitu, Kepala Lapas Gunung Sindur mengaku jika perselisihan antara Habib Bahar dan Ryan Jombang sudah selesai.
Keduanya sudah sepakat untuk berdamai.
Menurutnya perselisihan tersebut adalah yang biasa terjadi.
"Itu permasalahan pribadi saja yang memang bisa terjadi terhadap siapapun dan di manapun, termasuk di dalam Lapas."
"Menyatukan orang-orang yang mempunyai latar belakang dan kepribadian berbeda bukanlah hal yang mudah."
"Untuk itulah pembinaan diberikan kepada narapidana, termasuk mereka berdua," ujarnya.
Mujiarto juga menyebut dalam masalah ini Ryan-lah yang bersalah dan sudah mengakuinya.
"Sudah kami selesaikan, dalam arti, Ryan juga tidak keberatan.
Memang dia yang salah, ada kesalahan lah, biasa di lapas," ucapnya (Kompas/TribunnewsMaker.com)
Baca juga: Inilah Sosok 2 Polisi di Tim Delta ROTR Polresta Manado yang Viral dan Dicintai Netizen
Baca juga: Sosok Sangun Ragahdo, Pengacara Brigjen Hendra Kurniawan, Raih Gelar Doktor di Usia 25 Tahun
Artikel ini telah tayang di: TribunNewsmaker.com