TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Angelly Griet Excelsis Pelleng memperoleh kesempatan langka.
Ia pernah menjadi Protokoler Pembantu Istana Negara.
Bersama delapan orang terpilih se-nusantara, ia bertugas di Istana Negara saat HUT Proklamasi RI pada 17 Agustus 2021.
Pengalaman memorable ia peroleh.
Rabu (12/10/2022), ia membagi pengalaman itu di Podcast Tribun Manado.
Angelly adalah sosok yang multitalenta.
Dunianya bukan hanya di Paskibraka, tapi juga di kontes kecantikan.
Ia menyabet gelar Putri Minahasa Tenggara dan Noni Berbakat Sulawesi Utara 2022.
Berikut wawancara khusus Tribun Manado yang dipandu Host, David Kusuma, dengan Angelly.
David: Bisa ceritakan perjalanan menjadi anggota Paskibraka?
Angelly: Awalnya saya ikut seleksi Paskibraka tingkat kecamatan pada 2016. Kemudian pada 2017 saya tampil jadi Paskibraka Provinsi
David: Bisa ceritakan bagaimana sampai bertugas sebagai protokoler pembantu di Istana Negara?
Angelly: Saya kan jadi pengurus PPI Sulut. Kebetulan ada info dari Ketua PPI Sulut bahwa ada penerimaan Protokoler Pembantu Istana Negara. Saya tertarik dan mengajukan diri lantas dapat rekom.
David: Bagaimana prosesnya, apakah ada seleksi?
Baca juga: Pukat Manado Bangkit Kembali
Baca juga: Chord Ku Lepas Semua yang Ku Inginkan, Lirik Lagu Yang Terdalam - Peterpan
Angelly: Saya harus ikut tes akademik dan tiga kali wawancara. Wawancara dilakukan PPI Pusat dan protokoler istana. Kemudian saya terpilih bersama delapan orang lainnya se-Indonesia.
David: Bisa Anda ceritakan pengalaman menjalankan tugas di Istana Negara?
Angelly: Saat upacara HUT Proklamasi Kemerdekaan tahun 2021, saya bersama seorang rekannya kebagian tugas kerja di dalam istana. Dua lainnya di pintu, sementara lima orang mengawasi zoom. Tengah berdiri, saya dipanggil protokol istana menuju ke suatu ruangan. Saya sangat gugup. Namun protokol tersebut meminta saya masuk. Ternyata di dalamnya ada bendera yang hendak dikibarkan dan teks Pancasila.
David: Apakah sempat ketemu dengan Presiden Jokowi?
Angelly: Ketemu tapi sayang tak bisa foto bersama karena waktu itu masih Covid-19.
David: Selain Paskibraka, Anda juga adalah putri Mitra, bisa ceritakan prosesnya?
Angelly: Saya waktu itu sempat tes polisi, kemudian diajak mewakili sebuah dinas dan karena sudah tak tes lagi saya ikut. Dan menang. Ada banyak pengalaman berkesan saat ikut ajang itu dan juga ajang Nyong dan Noni Sulut 2022.
David: Bagaimana tugas Angelly saat jadi Putri Mitra dan Noni Berbakat di Nyong dan Noni Sulut 2022?
Angelly: Saat jadi Putri Mitra saya harus promosikan Mitra. Bagi saya Mitra adalah paket lengkap, di sana komplit. Ada gunung, laut, danau, dan lainnya. Infrastruktur di sana sudah sangat baik. Sedang jika jadi Noni Berbakat saya harus promosikan juga Sulut.
David: Apakah masih ingin jadi polisi?
Angelly: Keinginan sih masih ada. Hanya saja saya sudah mulai ada prioritas lain. Saya kini tengah menuntut ilmu di Fakultas Hukum Unsrat Manado.
David: Untuk kuliah sendiri seperti apa?
Angelly: Saya ingin meneruskan di Hukum Tata Negara.
David: Ingin jadi anggota dewan kah?
Baca juga: Sosok Ferry Kumendong, Hukum Tua Terpilih Desa Wiau Lapi Minahasa Selatan Sulawesi Utara
Baca juga: Tanggapan Nova Arianto, Soal Pernyataan Shin Tae-yong
Angelly: Kalau Tuhan berkenan kenapa tidak, gas saja.
David: Adakah Anda punya tokoh idola dalam politik
Angelly: Saya sebenarnya masuk hukum karena Bupati James Sumendap juga ahli hukum. Ia sangat berani. Saya terinspirasi.
David: Apakah ada keluarga Anda yang berkecimpung di politik?
Angelly: Kebetulan oma saya juga terjun di politik. Begitu juga ibu saya. Dia Staf Ahli di Dewan Mitra. Keduanya tekun mendorong saya agar bisa ikut berbagai kegiatan.
David: Pesan apa yang Anda berikan untuk generasi muda Sulut
Angelly: Harus berani mencoba. Jika ada bidang yang positif untuk pengembangan diri, masuki dan tekuni.(*)