TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan Kristen, Pdt Yandi Manobe 'Merdeka dari Hawa Nafsu'
Tuhan Yesus adalah alasan kita untuk hidup
Sedangkan hawa nafsu hanya akan membangkitkan hasrat atau keinginan kita terhadap suatu objek atau situasi demi pemenuhan emosi dan menduakan Tuhan
Berikut ini Renungan Kristen dari khotbah Pdt Yandi Manobe yang dikutip dari tayangan di kanal YouTube Khotbah Kristen Pdt. Yandi Manobe S.Th
Pendeta Yandi Manobe membahas tentang Merdeka dari Hawa Nafsu
Yakobus 4:1-10 TB
(1) Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
(2) Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
(3) Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
(4) Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. (5) Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: ”Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!”
(6)Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: ”Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
(7) Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
(8) Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
(9)Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita.
(10) Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.
Pendeta Yandi Manobe mengingatkan kita bila dalam sebuah keinginan agar tetap mengontrolnya, jangan sampai dapat merusak kesejahteraan pihak lain
"Ketika seseorang mengingini sesuatu, maka seluruh kepribadiannya terlibat dalam keinginan itu"
"Jika yang diingini itu bersikap salah, dan keinginan itu tidak terkendali, ada efeknya, akibatnya akan membuat rusak kesejahteraan orang lain, bahkan sampai bisa merusak kesejahteraan orang banyak"
Nafsu dan hawa nafsu itu berbeda
"Nafsu merupakan dorongan yang ada pada diri setiap orang dan memberi kekuatan untuk memenuhi kebutuhan hidup tertentu"
"Tetapi hawa nafsu adalah kecenderungan atau keinginan yang sangat kuat yang mendesak, yang sedikit banyak mempengaruhi jiwa seseorang"
"Ciri-ciri hawa nafsu ditandai dengan perasaan yang sangat terpengaruh dan terus-terus muncul keinginan-keinginan tertentu"
"Sehingga kadang-kadang daya pikir orang justru jadi menurun, logika bisa saja tidak dipakai"
"Akhirnya kehidupan jasmani dan rohani bisa terganggu"
Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran diantara kamu?
Pertanyaan ini berkaitan dengan tujuan manusia
"Apakah manusia mau menakhlukan dirinya kepada kehendak Allah, apa yang Tuhan mau atau memuaskan keinginan manusia dengan dan untuk kesenangan-kesenangan di dunia"
Pertanyaan diatas adalah pertanyaan untuk manusia, dalam hidupnya apakah akan mengikuti keinginan diri sendiri atau kehendak Tuhan.
"Kalau kesenangan dunia yang dikehendaki, ikut mau kita, maka pasti akan terjadi pertengkaran"
"Bukan saja pertengkaran, tapi sekaligus juga ada kebencian. Orang kalau sudah bertengkar pasti benci, bukan saja kebencian tapi pasti dia berujung pada perpecahan"
Kalau kesenangan-kesenangan duniawi yang kita puaskan, maka akan menggerakkan manusia pada:
1. Sengketa
2. Melakukan hal-hal yang memalukan
Senang akan kesenangan dunia akan menimbulkan dendam
Pertengkaran, sengketa dan hal-hal bodoh hanya akan membuat kita jauh dari Tuhan, itu akan membuat doa kita kita menjadi tak terjawab
Yakobus 4: 2-3 TB
(2) Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
(3) Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
"Akar dari perselisihan dan pertengkaran sesungguhnya ada pada nafsu manusia yang tak terkendali"
"Hawa nafsu membuat hubungan menjadi rusak, hancur karena pertikaian"
Bersahabat dengan dunia sama saja kita menjadikan diri kita musuh Allah
"Mau merdeka dari hawa nafsu maka kesetiaan pada Tuhan tidak boleh terbagi"
"Supaya kita merdeka dari hawa nafsu maka kita butuh kemurnian hati"
"Dari hati terpancar kehidupan, kalau hati kita tidak murni, dia mempengaruhi tindakan"
"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan"
"Mau merdeka musti merendahkan diri"
"Karena Tuhan tidak suka orang yang congkak hati"
Lakukanlah dengan rendah hati bukan rendah diri, apalagi pencitraan
Baca Berita Tribun Manado disini: