Wisata Manado

Wisata Manado - Batu Dinding Kilo Tiga, Objek Wisata Anti Mainstream di Amurang

Editor: Tirza Ponto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisata Manado - Batu Dinding Kilo Tiga, Objek Wisata Anti Mainstream di Amurang

TRIBUNMANADO.CO.ID - Info Wisata Manado berikut ini.

Tribunners yang sedang mencari rekomendasi objek wisata anti mainstream wajib menyimak artikel ini.

Jika bosan dengan liburan ke pantai, sesekali coba tantangan baru dengan berlibur di daerah pegunungan.

Baca juga: Wisata Manado - Asiknya Menginap Sambil Menikmati Keindahan Alam di Capsule Camp, Grand Luley Manado

Wisata Manado - Batu Dinding, Minahasa Selatan (andrew pattimahu/tribun manado)

Ada banyak objek wisata pegunungan yang eksotis dan memacu adrenalin yang bisa kamu coba di Sulawesi Utara.

Salah satunya adalah Obyek Wisata Batu Dinding Kilo Tiga.

Objek wisata ini berada di wilayah Desa Kilometer 3 (Km3) Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara.

Tempat ini sangat cocok bagi kamu yang menyukai tantangan atau sekedar ingin menguji adrenalin sambil melihat keindahan Batu Dinding Kilo Tiga ini.

Batu Dinding Kilo Tiga adalah sebuah tebing alami yang menjulang tinggi sekitar 90 meter.

Batu Dinding Kilo Tiga dikenal sebagai Surga-nya para pecinta olahraga ekstrim Panjat Tebing.

Bentuknya tidak seperti tebing-tebing alami pada umumnya. Batu Dinding (sebutan masyarakat setempat) memiliki permukaan seperti jajaran balok yang bersusun bertingkat terbalik.

Baca juga: Bosan dengan Wisata Manado? Yuk ke Paletupan Mahwatu Lahendong, Tiket Masuknya Cuma Segini Loh

Wisata Manado - Wisata Alam Batu Dinding di Desa Kilometer Tiga (rul mantik)

Seperti balok atas menindih balok bawahnya, sehingga semakin ke atas semakin menonjol permukaan tebing.

Kemegahan Batu Dinding akan muncul bila Anda melihatnya dari kejauhan.

Akan tetapi, Anda akan merasakan kekaguman yang lebih ketika melihat permukaannya dari dekat dan melihat bagaimana balok-balok yang ada di tempat ini bisa disatukan dengan sempurna.

Batu Dinding memiliki bebatuan keras jenis andersit. Selain memiliki bentuk yang sangat unik menyerupai jajaran balok yang bersusun bertingkat terbalik, tingkat kesulitan jalur pemanjatan yang dimiliki Batu Dinding terbilang sulit.

Bahkan beberapa olahragawan Panjat Tebing Nasional mengakui bahwa Batu Dinding Kilo Tiga adalah tebing alami yang paling sulit di antara tebing-tebing se-Indonesia.

Untuk Anda yang ingin melakukan panjat tebing, Batu Dinding akan memberikan sensasi yang akan mendorong adrenalin mereka.

Pengalaman panjat tebing akan diperluas dan Anda juga akan diuji kemampuannya di tempat ini lapisan balok terbalik akan membuat Anda menggunakan banyak kemampuan otak dan tenaga.

Di tebing Batu Dinding yang eksotik ini, terdapat beberapa jalur panjat dengan nama yang berbeda-beda. Dan menyimpan cerita menarik pada setiap nama jalur panjat.

Di antaranya, Rute Ofu. Ofu dalam bahasa lokal berarti lebah. Dinamakan sebagai rute ofu karena rute panjat ini akan melewati beberapa sarang lebah.

Tentu saja sarang tersebut masih memiliki penghuni.

Rute laba-laba merupakan rute yang cukup panjang, di mana rutenya banyak dan tidak berlanjut.

Dinamakan sebagai rute laba-laba karena untuk menyelesaikan rute ini, pemanjat harus melompat dari satu garis ke garis lainnya.

Rute anjing gantung merupakan rute dimana pemanjat harus menggantung dalam beberapa waktu.

Rute berenang atau memanjat adalah rute yang dibatasi dengan aliran air di satu sisinya. Rute berenang atau memanjat ini melewati dan dilewati oleh aliran air yang berada di bawah tebing.

Baca juga: Wisata Manado - Air Terjun Tekaan Telu di Tomohon, Hidden Gem Cocok untuk Healing

Lokasi wisata panjat Batu Dinding Kilo Tiga Amurang Minahasa Selatan-Sulawesi Utara (TRIBUNMANADO/FINNEKE WOLAJAN)

Sehingga ketika jatuh di tengah-tengah panjatan, maka orang tersebut harus berenang.
Rute teri, adalah jalur yang dinamakan seperti itu karena anggota dari pembuat rute ini hanya makan dengan ikan teri.

Rute tragedi, merupakan rute yang berperan sebagai pengingat dari sebuah tragedi yang terjadi ketika rute ini sedang dibangun. Beberapa anggota tim hanyut oleh banjir sungai Ranoyapo yang berada dekat dengan lokasi tebing ini.

Rute malaria juga merupakan rute pengingat karena ketika rute ini sedang dibuat, semua anggota tim terkena penyakit malaria.

Di waktu yang sama, penyakit ini juga menyerang warga desa, rute panjat ini merupakan rute tersusah nomor 2.

Rute ratapan merupakan rute paling susah dalam pajat tebing Indonesia di tempat ini. Dinamakan dengan nama rute ratapan karena ketika memanjat rute ini, kemampuan dari pemanjat akan benar-benar diuji. Stamina, pikiran dan kekuatan akan banyak dikeluarkan untuk menaklukan rute memanjat ini.(*/tribunmanado.co.id)

Berita Terkini