Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Sosok Ini Sebut Ferdy Sambo Masih Ada Power di Kepolisian di Back Up 'Kakak Asuh'

Editor: Glendi Manengal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ferdy Sambo disebut masih punya power karena di back up 'kakak asuh' di kepolisian

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait kasus Ferdy Sambo yang sampai saat ini masih dalam penyidikan.

Diketahui Ferdy Sambo pekan depan akan menjalani sidang banding kode etik dan profesi Polri.

Terkait hal tersebut orang dekat Kapolri ungkap Ferdy Sambo masih punya power di kepolisian.

Baca juga: Tanpa Maguire MU Menang, CR7 Cetak Gol Pertama, Hasil Liga Eropa Sheriff vs Manchester United 0-2

Siapa sosok kakak asuh yang back up Ferdy Sambo di kepolisian? (Kolase Tribun Manado)

Penasihat Ahli Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Muradi mengatakan, otak kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, yakni Ferdy Sambo, tampak jelas masih memiliki power di kepolisian.

Menurut Muradi, Ferdy Sambo yang merupakan eks mantan Kadiv Propam Polri memiliki back up di kepolisian dalam kasus Brigadir J ini, khususnya dari 'kakak asuh' yang sudah pensiun dari kepolisian.

Bahkan katanya Ferdy Sambo dan sang kakak asuh masih intens berkomunikasi untuk bisa lolos atau memperingan hukuman dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J ini.

"Katakanlah minggu lalu mereka masih berkomunikasi (Ferdy Sambo dan kakak asuh), masih yang paling vulgar ketika FS enggak mengakui menembak, dalam rekonstruksi buat saya implisit dia masih punya power. Masih ada back up di situ (kepolisian)," kata Muradi dikutip dari Kompas.com, Kamis (15/9/2022).

Muradi menjelaskan, yang disebut 'kakak asuh' di sini adalah para pejabat kepolisian yang masih menjabat di posisi strategis kepolisian maupun yang sudah pensiun.

Dia menduga, 'kakak asuh' ini tidak terlibat langsung dalam kejahatan Ferdy Sambo, namun ikut mendorong agar Ferdy Sambo bisa lolos dari jerat pidana berat.

Itulah sebabnya, Muradi berharap agar kepolisian bisa mengusut keterlibatan 'kakak asuh' tersebut dalam keterlibatan di kasus Ferdy Sambo.

"Saya berharap (pemeriksaan) menyentuh yang sudah pensiun, karena ini jauh punya power mengendalikan FS, yang memberi beliau (Ferdy Sambo pangkat) jenderal, dan sebelum (kakak asuh ini) pensiun juga jadikan (Ferdy Sambo) Kadiv Propam, saya kira itu perlu dikejar juga," kata Muradi.

Dia pun meminta agar kepolisian tidak takut mengusut keterlibatan "kakak asuh" ini.

Karena menurut Muradi, jabatan di institusi polisi itu sama dengan di tentara yang bekerja dalam garis komando.

"Kalau dia tidak pegang tongkat komando, selesai sudah, kalau dia jadi kapolda sekadar megang asisten yang tidak strategis, selesai sudah. Kita punya pengalaman ketika Pak Gatot (Nurmantyo) panglima (TNI) diganti, selesai," ucap Muradi.

Tersangka pembunuhan berencana Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo, terlihat tersenyum saat mengikuti proses rekonstruksi, Selasa (30/8/2022). (Tangkap layar Polri TV)

Dia menilai, langkah pengusutan keterlibatan para senior kepolisian ini penting agar proses persidangan kasus Sambo bisa berjalan dengan mulus.

Halaman
12

Berita Terkini