TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui sebelumnya terjadi gempa bumi di wilayah Mentawai.
Diketahui gempa bumi tersebut sempat membuat warga panik hingga mengungsi.
Terkait hal tersebut hingga hari ini para warga masih bertahan di pengungsian.
Baca juga: Konsisten Kembangkan Voli, PLN Sukses Sertifikasi Pelatih dan Wasit Bola Voli Sulut
Baca juga: Peringatan Dini Besok Selasa 13 September 2022, Info BMKG 19 Wilayah Potensi Mengalami Cuaca Ekstrem
Foto : Kepanikan melanda warga dan pasien yang berada di sekitar Puskesmas Betaet, Mentawai, Sumatera Barat setelah daerah tersebut diguncang gempa bumi magnituod 6,1 dan 5,4 Minggu (11/9/2022) pagi. (via Tribun Jateng)
Senin (12/9/2022) pagi, sekitar 6.700 warga Kabupaten Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), masih bertahan di pengungsian.
Diberitakan sebelumnya, gempa mengguncang Mentawai pada Minggu (11/9/2022) berkekuatan M 6,1 pada pukul 6.10 WIB.
Warga langsung mengungsi.
Kemudian gempa susulan pada 6.26 WIB dengan kekuatan M 5,4.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mentawai Novriadi, mengatakan pengungsi terdiri dari sekitar 868 orang di Kecamatan Siberut Utara dan sisanya ada di Kecamatan Siberut Barat.
Sebagian besar pengungsi masih bertahan pagi ini di lokasi pengungsian masing-masing, namun ada beberapa orang yang turun melihat rumah masing-masing.
"Pagi ini kaum bapak-bapak mulai turun ke pemukiman, mereka mengecek rumah masing-masing, tetapi ini melihat kondisi bagaimana nantinya, kalau ada gempa susulan mereka biasanya kembali lagi ke pengungsian," katanya.
Dia menyebut untuk kondisi pengungsian ada keterbatasan terkait pangan atau makanan.
Hal ini juga terpengaruh distribusi makanan sejak sebelum gempa karena faktor cuaca dan gempa dalam dua minggu terakhir.
Logistik yang sebelumnya sudah disalurkan sejak seminggu lalu juga sudah hampir habis.
Namun, pihaknya juga akan segera mendistribusikan bantuan kembali.
"Kita sedang mengumpulkan di posko utama untuk bantuan logistik, karena biaya distribusi dananya cukup besar ke lokasi, karena itu kita kumpulkan dulu," katanya.
Bantuan untuk kebutuhan masyarakat berasal dari berbagai instansi seperti dari BNPB, BPBD Provinsi Sumbar, Dinas Sosial, serta donatur-donatur lainnya.
Terkait kondisi Mentawai, dia menyebut masih dilanda gempa susulan hingga pukul 21.00 WIB malam.
Gempa dengan kekuatan sekitar M 5.1 pada malam tersebut dirasakan cukup keras.
Pengungsi sendiri menurut dia bisa bertahan sekitar tiga atau empat hari.
Hal ini berdasarkan kejadian sebelumnya pada 29 Agustus 2022.
"Ini tergantung dengan gempa susulan, kalau sudah tidak ada gempa susulan lagi mereka akan kembali lagi," katanya.
Pengungsi bertahan di lokasi ketinggian seperti di perladangan warga.
Mereka ada yang mendirikan tenda dan ada juga yang tinggal di pondok di ladang. (*)